Arloji Mewah Aset Investasi Lebih Baik Ketimbang Saham


Manis di tangan, manis juga di dompet. (Foto: Unsplash/Laurenz Heymann)
BANYAK jenama yang terlintas di pikiran saat berbicara tentang arloji mewah. Namun, saat berbicara soal investasi, arloji mewah belum lazim terlintas di pikiran sebagai alat investasi.
Arloji mewah asal Swiss bukan sekadar aksesori fesyen. Jumlahnya yang terbatas dan nilai seni dari benda itu membuatnya kerap menjadi sebuah aset investasi.
Bahkan, laman Gulf News mengungkapkan, arloji mewah bisa menjadi aset investasi yang lebih baik ketimbang saham hingga emas.
Harga belinya memang cukup tinggi dan tak terjangkau oleh banyak orang. Namun, sering kali harga arloji mewah naik ketika hendak kita jual kembali.
"Beberapa jam tangan bisa menjadi investasi yang bagus. Sebagian besar dari Anda mungkin mendapat untung saat waktunya menjual jam tangan," kata Paul Altieri, pakar Rolex top dunia yang juga merupakan pendiri Bob's Watches, reseller online arloji mewah nan terkenal.
Baca juga:
4 Jam Tangan Mewah Terbaik Pada Pameran Baselworld 2019

Namun, Altieri mencatat nilai Rolex menurun tajam selama beberapa tahun terakhir. Ia mengatakan harganya memang sempat tinggi pada awal 2022, tapi sejak itu terus menurun hingga kini. Harga jam tangan bekasnya juga ikut menurun. Demikian menurut WatchCharts.
Padahal, harga jam tangan Rolex sempat mengalami kenaikan sejak 2011. Kala itu, harga bekasnya berada di kisaran USD 5.000 (Rp 74 juta), hingga menjadi USD 13.000 (Rp 193 juta) 2021.
Itu berarti, bila membeli Rolex bekas pada 2011, kamu akan untung Rp 119 juta dalam waktu 10 tahun.
Selain Rolex, menurut perusahaan investasi Morgan Stanley, Patek Philippe juga menjadi aset investasi yang berkinerja lebih baik daripada saham dan mata uang kripto. Meski turun, penurunannya hanya 8% pada 2022 lalu.
Baca juga:
Berburu Jam Tangan Mewah Makin Praktis lewat Voilatime

Angka penurunan itu masih lebih baik dari indeks saham populer AS S&P 500 yang bisa turun hingga 19% dan Nasdaq Composite yang anjlok hingga 33%. Penurunan itu juga lebih rendah dari mata uang kripto seperti Bitcoin yang terjun bebas hingga 65%.
"Hampir semua kelas aset turun sejauh ini selama 18 bulan terakhir, tetapi pasar jam tangan bekas sebenarnya turun lebih sedikit dibandingkan dengan yang lain," kata tim yang dipimpin oleh analis ekuitas Edouard Aubin, seperti dikutip Business Insider.
Patek Philippe, Vacheron Constantin, dan Audemars Piguet dilihat oleh pecinta jam tangan sebagai merek jam tangan mewah 'Tiga Besar' atau 'Holy Trinity'. Namun, Rolex merupakan yang terendah penurunan nilainya, hanya 5% selama kuartal terakhir 2022. (waf)
Baca juga:
Jam Tangan Mewah Terbaru dari Chanel, Harganya Mencapai Rp81 Juta!
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik

5 Indikator Ini Bisa Identifikasi Potensi Puncak Siklus Bitcoin

Tokenized Stocks Dinilai Jadi Era Baru Investasi Saham Kripto

Gubernur Pramono Buka-Bukaan Negara Penyuntik Dana Terbesar ke Jakarta

Flexi Earn Super Rate Up Diperpanjang Hingga November 2025, Tawarkan Bunga Hingga 25 Persen

Bitcoin dan Ethereum Ikut Terpengaruh, Trader Crypto Perlu Waspadai Dampak Peristiwa Global

Pasar Derivatif Kripto Indonesia Menggeliat, Pintu Catat Peningkatan Signifikan

Kunjungi Expo 2025 Osaka, Prabowo Bawa 'Oleh-oleh' Proyek Investasi Rp 392 Triliun

Tokenisasi Aset Saham Global untuk Investor Kripto Mulai Diperdagangkan Secara On-chain

Strategi Arbitrase dalam Trading Kripto, Cara Cerdas Raih Keuntungan dari Fluktuasi Harga
