Apakah Aman Pesan Makanan di Tengah Pandemik COVID-19?

annehsannehs - Kamis, 19 Maret 2020
Apakah Aman Pesan Makanan di Tengah Pandemik COVID-19?

Apakah menggunakan jasa layanan antar makanan aman ditengah pandemik COVID-19? Foto: pixabay/KaiPilger)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SETELAH dideklarasikan pandemik, virus corona telah mendorong seluruh warga dunia untuk melakukan karantina di rumah masing-masing. Namun tentunya manusia butuh makan dan menggunakan jasa antar makanan menjadi salah satu pilihan.

Nah, yang menjadi pertanyaan apakah menggunakan jasa antar makanan aman untuk dilakukan? Berikut penjelasannya menurut para ahli.

Baca juga:

Begini Cara Kerja Thermo Gun, Si Tembakan Pengukur Suhu

1. Bisakah virus Corona menyebar lewat makanan?

Virus Corona membuat resah masyarakat dan harus membuat semua orang harus mengisolasi diri. (Foto pixabay/pexels)
Virus Corona membuat masyarakat harus mengisolasi diri dan WFH. (Foto: pixabay/pexels)

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, COVID-19 bukan virus yang dikenal bisa tersebar melalui makanan. Natasha Bhuyan, MD, selaku direktur medis regional di One Medical juga mengonfirmasi bahwa makanan bukan transmitter atau pemancar COVID-19. "Maka dari itu mengonsumsi makanan yang dimasak, atau makanan yang diambil di tempat lain tak masalah," ungkapnya ketika diwawancarai oleh Bustle.

Baca juga:

5 Publik Figur Terkenal yang Positif Corona

2. Apakah layanan jasa antar makanan aman di tengah bahaya COVID-19?

Apakah kamu masih menggunakan jasa antar makanan ketika mengisolasi diri dirumah? (Foto pixabay/puding8318)
Apakah kamu masih menggunakan jasa antar makanan ketika mengisolasi diri dirumah? (Foto: pixabay/puding8318)

Servis jasa antar makanan biasanya menjadi pilihan utama ketika kamu harus berdiam diri di rumah. Sehubungan dengan pandemi corona, perusahaan layanan telah mengimbau para driver untuk memberikan makanan atau minuman tanpa bersentuhan atau dengan jarak minimal dua meter, serta meninggalkan makanan di depan pintu saja untuk meminimalisir kontak antar manusia.

Sampai saat ini, perusahaan penyedia jasa antar makanan telah berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir kontak antar manusia.

Baca juga:

5 Publik Figur Terkenal yang Positif Corona

3. Virus terbunuh karena api dari masakan

Belum ada kasus yang menyatakan bahwa makanan bisa menyebarkan COVID-19. (Foto pixabay/chengzhu)
Belum ada kasus yang menyatakan bahwa makanan bisa menyebarkan COVID-19. (Foto: pixabay/chengzhu)

Virus corona tersebar melalui droplet atau cairan yang keluar ketika kamu bersin atau batuk. WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa jika orang yang tidak terinfeksi virus corona menyentuh permukaan yang sudah terkontaminasi droplet seperti gagang pintu atau meja, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut, maka bisa terjadi transmisi virus dan orang tersebut bisa terinfeksi.

Maka dari itu, Bhuyan mengatakan bahwa yang harus diwaspadai bukanlah makanan restoran, melainkan permukaan keras seperti meja, gagang pintu, buku menu, dan lain-lain. Dilansir dari Food Safety Authority of Ireland, virus bisa bertahan selama beberapa jam dipermukaan keras, namun disinfektan mampu membunuh virus tersebut.

Dilansir dari Food Safety Authority of Ireland, pengalaman dari SARS dan MERS menyatakan bahwa orang-orang tidak akan terinfeksi dengan virus lewat makanan yang telah dimasak. Sampai saat ini belum ada kasus di mana virus corona tertular lewat makanan. Untuk pencegahan, kamu bisa mengonsumsi makanan matang saja. (Shn)

Baca juga:

Ini Perbedaan Alergi Biasa dan COVID-19

#Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Bagikan