Apa sih Guna Sejarah? Dari Mengangkat Orang-Orang Kecil sampai Fondasi untuk Bangun Masa Depan


Belajar sejarah berguna supaya kita enggak mengulangi kesalahan orang dulu-dulu sekaligus juga bisa meneladani kebaikan-kebaikan para pendahulu. (Foto: Pexels/Pixabay)
MerahPutih.com - Halo, Guys! Balik lagi bersama tim redaksi MP buat melanjutkan bahasan tentang ilmu sejarah yang diajarkan dalam kelas X SMA.
Kemarin-kemarin kita sudah bahas tentang apa itu sejarah, pengertian, dan istilah-istilah yang berkaitan dengan sejarah. Kali ini kita bakal bahas apa guna sejarah.
Pernah enggak kamu kepikiran atau bertanya-tanya, buat apa sih kita belajar sejarah? atau kenapa ya sejarah jadi pelajaran di sekolah? Padahal banyak orang bilang bahwa kita harus move-on dari masa lalu.
Apa dengan belajar sejarah itu artinya kita terjebak pada masa lalu dan suka mengenang masa lalu?
Seperti yang sudah kita bahas, enggak semua hal pada masa lalu itu sejarah. Ada hal-hal penting, ada pula yang enggak penting.
Baca juga:
Apa Itu Sejarah, Pengertian, dan Asal-Usulnya: Cerita Seru di Balik Masa Lalu Kita!
Pepatah Historia Magistra Vitae
Hal-hal penting itu biasanya yang bikin kita, bangsa kita, atau bangsa lain di dunia, berubah atau menjadi sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Lalu dampaknya terasa sampai sekarang. Nah, usaha buat memahami hal-hal itulah yang jadi bagian pelajaran sejarah.
Dan dari mempelajari sejarah, kita bisa jadi tahu hal-hal jelek apa yang sebaiknya kita hindari dan hal-hal bagus apa yang bisa kita lanjutkan.
Sampai-sampai ada pepatah terkenal yang diucapkan oleh Cicero, filsuf Romawi. Bunyinya, 'historia magistra vitae' atau 'sejarah adalah pedoman hidup'.

Maksud ucapan Cicero, belajar sejarah berguna supaya kita enggak mengulangi kesalahan orang dulu-dulu sekaligus juga bisa meneladani kebaikan-kebaikan para pendahulu.
"Sejarah yang bisa dijadikan pedoman hidup, terutama menyangkut pengalaman 'orang-orang besar' dalam sejarah," kata Edy Suparjan dalam Pendidikan Sejarah untuk Membentuk Karakter Bangsa.
Orang-orang besar artinya mereka yang punya posisi bagus di masyarakat kayak raja, sultan, bangsawan, dan sebagainya. Contohnya Sultan Iskandar Muda dari Aceh, Sultan Hasanuddin dari Makassar, dan Sultan Agung dari Mataram.
Baca juga:
Pemakaman Giriloyo, Makam Gaib Sultan Agung dan Keluarga
Mengangkat Orang-Orang Kecil dan Dilupakan
Namun yang perlu diingat, sejarah itu bukan hanya kisah orang-orang besar. Orang-orang kecil pun bisa membuat sejarah.
Dalam sejarah Indonesia, petani Banten ikut berjasa melawan kolonialisme dan penindasan Belanda pada 1888.
Karena pentingnya nilai dan dampak perjuangan petani Banten, sejarawan Indonesia berrnama Sartono Kartodirdjo yang belajar di Universitas Amsterdam Belanda menjadikan peristiwa itu sebagai tema penulisan karya disertasinya atau tugas akhir untuk jenjang S3.
Karya Sartono lalu diterbitkan jadi buku yang berjudul Pemberontakan Petani Banten 1888.
Melalui karya Sartono ini, kita jadi tahu bahwa enggak selamanya hidup di perdesaan itu nyaman dan sentosa. Petani juga enggak bisa dibilang selamanya pasif menerima nasib. Mereka ternyata aktif memperjuangkan kehidupan yang lebih baik.
Ada masanya juga hidup di perdesaan dan jadi petani harus menghadapi banyak masalah dan penindasan. Beda jauh kan dari bayangan kita tentang desa yang aman, tenang, damai, dan sentosa?
Selain orang-orang kecil, guna sejarah juga buat mengangkat peran orang-orang yang selama ini dilupakan. Misalnya kelompok disabilitas.
Di Amerika Serikat, ada film dokumenter yang berjudul Crip Camp: A Disability Revolution. Kisahnya tentang perjuangan kawan-kawan disabilitas untuk mencapai kehidupan yang setara dan lebih baik pada 1970-an.
Mereka semula berkumpul Camp Jened, sebuah perkemahan musim panas di New York. Di sinilah para remaja dengan disabilitas menemukan kebebasan dan persaudaraan yang enggak mereka rasakan di luar sana.
Camp Jened lalu menjadi tempat tumbuhnya inspirasi dan keberanian mereka untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
Upaya mereka akhirnya berbuah manis, yaitu lahirnya Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika (ADA) tahun 1990 yang mengubah cara pandang dan perlakuan orang Amerika terhadap kawan-kawan disabilitas.
Dari perjuangan kawan-kawan disabilitas itu, kita jadi paham sejarah bukan sekadar catatan masa lalu. Sejarah juga cerita tentang bagaimana kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik.

Ini sama kayak di Inggris. Jaipreet Virdi, seorang sejarawan, bilang bahwa “Sejarah disabilitas seringkali tersembunyi di balik cerita-cerita tokoh besar, membuat kita lupa bahwa mereka juga bagian dari cerita bangsa ini.”
Begitu kata Virdi dalam artikelnya "How can we write the history of disability?" yang dimuat di buku What is History, Now.
Karena itulah, sejarah enggak pernah berhenti dipelajari.
"Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya. Kenyataan bahwa sejarah terus ditulis orang di semua peradaban dan sepanjang waktu, sebenarnya cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu," kata Kuntowijoyo dalam Pengantar Ilmu Sejarah.
Baca juga:
Guna Sejarah Menurut Kuntowijoyo
Nah, Kuntowijoyo pun membagi guna sejarah jadi dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.
Pertama, guna intrinsik. Maksudnya, guna sejarah yang sudah ada dalam dirinya sendiri.
Bayangkan, sejarah itu ibarat harta karun. Guna sejarah intrinsik adalah nilai yang ada dalam sejarah itu sendiri, semacam isi dari harta karun tersebut.
Jadi, tanpa perlu dipoles atau diubah, sejarah punya nilai karena dia menceritakan kisah-kisah yang membentuk siapa kita.
Menurut Kuntowijoyo, sejarah intrinsik mengajarkan kita untuk memahami identitas dan jati diri bangsa. Dengan menggali sejarah, kita bisa belajar tentang perjalanan panjang sebuah komunitas, mengapa kita seperti ini, dan nilai-nilai apa yang harus dijaga.
Kedua, guna ekstrinsik. Ini berarti guna sejarah di luar dirinya. Guna ekstrinsik itu ibarat bonus menggiurkan dari harta karun. Nilainya terletak pada dampak atau manfaat yang didapat saat kita menggunakan sejarah untuk tujuan tertentu.
Misalnya, saat kita gunakan sejarah untuk mendukung pembangunan karakter, kebijakan publik, atau pendidikan.
Bahkan menurut Kuntowijoyo, guna sejarah ekstrinsik itu membimbing kita jadi orang kreatif. Karena kita diajarin untuk melihat sebab-sebab perubahan atau terjadinya peristiwa dari berbagai hal (plurikausal). Enggak cuma satu sebab aja (monokausal).

"Sejarah harus berpikir plurikausal, yang menjadi penyebab itu banyak. Dengan demikian, ia akan melihat segala sesuatu mempunyai banyak segi," kata Kuntowijoyo.
Bagi Kuntowijoyo, sejarah bisa menjadi alat yang tepat untuk membangun fondasi demi kemajuan bangsa. Sejarah membantu kita belajar dari kesalahan masa lalu dan menginspirasi langkah menuju masa depan.
Setelah paham guna sejarah secara intrinsik dan ekstrinsik, kita bisa melihat sejarah itu ternyata enggak hanya sekedar cerita lama yang ada di buku doang.
Sejarah ternyata juga punya peran ganda yang sangat berharga, sebagai penjaga identitas dan juga sebagai alat perubahan.
Kuntowijoyo mengajarkan kita untuk melihat sejarah dengan cara yang lebih kaya dan kreatif. Sejarah enggak berhenti di buku, tetapi terus mengalir dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya lewat film dokumenter.
Dari bahasan ini kelihatan jelas bahwa belajar sejarah bukan berarti terjebak pada masa lalu. Guna sejarah pun bukan buat kita mengenang masa lalu.
Sejarah berguna untuk memahami mengapa sekarang kita jadi begini dan sampai di titik ini dan kelak menjadi bekal kita melangkah ke depan.
Sampai sini jadi paham kan apa guna sejarah?
Kalau belum paham, kamu bisa membacanya lagi pelan-pelan. Kalau kamu suka artikel ini dan jadi lebih paham, boleh dong di-share ke temanmu.
Habis ini, kita lanjut lagi ke bahasan seru lainnya! (dru)
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
18 Oktober Memperingati Hari Apa? Banyak Orang yang Nggak Tahu!

17 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Catatan Penting yang Perlu Diketahui

15 Oktober Memperingati Hari Apa? Duh, Deretan Momen Ini Penting Banget!

Ukir Sejarah, Tanjung Verde Lolos ke Piala Dunia 2026 untuk Pertama Kalinya

14 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Fakta dan Perayaan Dunia yang Jarang Diketahui!

12 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Fakta Menarik yang Jarang Diketahui

11 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Peringatan Menarik di Dunia dan Fakta Sejarahnya

10 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Fakta Dunia, Tokoh Lahir, dan Sejarah Pentingnya

9 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Perayaan dan Fakta Menarik Dunia

6 Oktober Memperingati Hari Apa? Simak Deretan Sejarahnya!
