Apa Itu El Nino dan La Nina? Dari Pengertian, Fenomena Iklim dan Pengaruhnya di Indonesia

ImanKImanK - Senin, 04 November 2024
Apa Itu El Nino dan La Nina? Dari Pengertian, Fenomena Iklim dan Pengaruhnya di Indonesia

Ilustrasi cuaca ekstrem. foto Freepik

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - El Nino dan La Nina adalah fenomena iklim global yang dapat mempengaruhi cuaca dan pola iklim di Indonesia secara signifikan.

Memahami perbedaan keduanya serta dampaknya terhadap curah hujan dan potensi bencana sangat penting bagi masyarakat, terutama petani dan mereka yang tinggal di daerah rawan bencana.

Lantas apa itu El Nino dan La Nina, dampaknya terhadap Indonesia, serta bencana yang mungkin terjadi akibat kedua fenomena ini.

Baca juga:

Korban Tewas Letusan Lewotobi Jadi 10 Orang, Mayoritas Tertimpa Batu Erupsi

Apa Itu El Nino dan La Nina

Apa Itu El Nino?

El Niño adalah istilah yang berasal dari bahasa Spanyol yang berarti "anak laki-laki" Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kondisi arus laut hangat yang mengalir ke arah selatan di sepanjang pesisir Peru dan Ekuador, biasanya menjelang Natal. Nama "El Nino de Navidad" diberikan oleh para nelayan Peru, yang merujuk pada kelahiran Kristus.

Fenomena ini berkaitan dengan pemanasan lautan yang lebih luas di Samudera Pasifik bagian timur, bahkan hingga garis batas internasional di Pasifik tengah.

Apa Itu La Nina?

Sebaliknya, La Nina adalah fenomena iklim global yang ditandai dengan suhu permukaan laut (SPL) yang lebih dingin dari normal di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur.

La Nina seringkali menyebabkan perubahan dalam pola sirkulasi atmosfer yang dikenal sebagai sirkulasi Walker, mempengaruhi pola iklim dan cuaca di seluruh dunia.

Kejadian La Nina dapat berlangsung selama beberapa bulan hingga dua tahun dan sering kali terjadi dalam siklus beberapa tahun.

Baca juga:

Status Siaga Darurat, Warga Diminta Menjauh Radius 7 Km dari Gunung Lewotobi Laki-Laki

Pengaruh El Nino dan La Nina Terhadap Indonesia

Apa Itu El Nino dan La Nina
Ilustrasi cuaca ekstrem. foto Freepik

Baca juga:

Berteduh di Gereja Darurat, 13 Anak Tewas Disambar Petir di Kamp Pengungsian

Kedua fenomena ini memiliki dampak signifikan terhadap cuaca di Indonesia, khususnya terkait curah hujan.

  • Dampak La Nina: Selama bulan Juni hingga Agustus (JJA), La Niña biasanya meningkatkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Pada bulan September hingga November (SON), wilayah tengah hingga timur Indonesia juga merasakan peningkatan curah hujan. Secara umum, curah hujan selama La Nina bisa meningkat 20-40% dibandingkan tahun normal, dengan beberapa daerah mengalami kenaikan lebih dari 40%. Misalnya, selama La Nina kuat pada tahun 2010, banyak wilayah di Indonesia mengalami curah hujan ekstrem, terutama di Sumatera, Jawa, dan Bali.

  • Dampak El Nino: Sebaliknya, selama JJA dan SON, El Nino menyebabkan penurunan curah hujan di hampir seluruh Indonesia. Pada Desember hingga Februari (DJF), El Niño juga berpengaruh pada berkurangnya curah hujan di wilayah tengah dan timur Indonesia. Fenomena ini pernah terjadi pada tahun 1997, di mana curah hujan secara drastis menurun, terutama di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Apakah Saat El Nino Tidak Akan Ada Hujan?

Walaupun El Nino cenderung menurunkan curah hujan, bukan berarti hujan tidak akan terjadi sama sekali. Beberapa wilayah masih dapat mengalami peningkatan curah hujan, terutama pada periode DJF dan MAM, meskipun secara keseluruhan terjadi penurunan yang signifikan.

Apakah Saat La Niña Tidak Ada Musim Kemarau?

La Nina biasanya menyebabkan peningkatan curah hujan, tetapi tidak berarti tidak ada musim kemarau. Beberapa daerah mungkin mengalami apa yang disebut sebagai "kemarau basah," di mana curah hujan tetap tinggi meskipun ada periode kering.

Baca juga:

Begini Cara Cepat Membangun Relasi di Kantor Baru

Bencana yang Mungkin Terjadi

Kedua fenomena ini dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.

  • La Nina: Peningkatan curah hujan dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor, dan badai tropis.

  • El Nino: Di sisi lain, El Nino berisiko menimbulkan kekeringan dan kebakaran lahan atau hutan, yang dapat berdampak serius pada pertanian, perekonomian, dan kesejahteraan sosial masyarakat.

Dengan informasi yang tepat, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah mitigasi yang diperlukan untuk mengurangi risiko bencana.

#Cuaca Ekstrem #Apa Itu La Nina #Apa Itu El Nino
Bagikan
Ditulis Oleh

ImanK

Berita Terkait

Indonesia
Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 22 September 2025: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan
Wilayah timur Indonesia juga berpotensi hujan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 September 2025
Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 22 September 2025: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan
Dunia
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Para ahli menggunakan pemodelan untuk memproyeksikan jumlah korban sebelum data resmi dirilis.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Indonesia
Bibit Siklon Tropis 99W Terpantau di laut Filipina, Pengaruhi Hujan di Indonesia
Bibit siklon tersebut terbentuk pada 15 September 2025 pukul 13.00 WIB dan diprediksi meningkat intensitasnya menjadi siklon tropis pada Kamis (18/9) siang hingga sore.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
Bibit Siklon Tropis 99W Terpantau di laut Filipina, Pengaruhi Hujan di Indonesia
Indonesia
BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia
BMKG memberi nama dua bibit siklon yang terdeteksi dengan nama kode bibit siklon tropis 99W dan 90 WW.
Wisnu Cipto - Kamis, 18 September 2025
BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia
Indonesia
4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
Ancaman bencana bisa datang dari berbagai faktor, mulai dari curah hujan tinggi, aliran sungai, hingga aktivitas manusia yang tidak menjaga lingkungan
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
Dunia
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Tidak ada komunitas di Australia yang akan bebas dari risiko iklim yang berhubungan, saling memperkuat, dan terjadi secara bersamaan.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Indonesia
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Sejumlah faktor dinamika atmosfer menjadi pemicu meningkatnya curah hujan di Jawa Barat
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Indonesia
12 RT di Jakarta Terendam Banjir Selasa (16/9) Siang, BPBD Minta Warga Tetap Waspada Potensi Genangan Air
12 RT yang terendam banjir, seluruhnya berada di wilayah Jakarta Selatan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
12 RT di Jakarta Terendam Banjir Selasa (16/9) Siang, BPBD Minta Warga Tetap Waspada Potensi Genangan Air
Indonesia
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
Gelombang di Selat Bali, Selat Badung, dan Selat Lombok diperkirakan setinggi 3,5 meter, sementara di Selat Lombok bagian selatan bisa mencapai lima meter
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
Indonesia
Mayoritas Wilayah Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan pada Selasa (16/9)
Untuk wilayah Pulau Jawa, potensi cuaca udara kabur terjadi di wilayah Surabaya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Mayoritas Wilayah Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan pada Selasa (16/9)
Bagikan