Apa Itu Anemia? Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya


Ilustrasi Anemia. Foto Freepik
MerahPutih.com - Apa itu Anemia, atau yang sering dikenal sebagai kurang darah, merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap dialami oleh banyak orang.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Gejala yang umum dirasakan meliputi rasa lelah yang berlebihan, sakit kepala, hingga kesulitan bernapas. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, namun wanita yang sedang menstruasi memiliki risiko yang lebih tinggi.
Jika Anda sering merasakan gejala-gejala ini, ada baiknya Anda memahami lebih lanjut tentang anemia dan bagaimana cara mengatasinya.
Baca juga:
Apa Itu Anemia

Anemia adalah gangguan darah yang terjadi ketika jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh berada di bawah batas normal. Hemoglobin adalah protein ber-zat besi dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, suplai oksigen terganggu, sehingga menyebabkan penderita merasa lemas dan pucat.
Secara umum, seorang pria dikatakan menderita anemia jika kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 14 gram per desiliter, sedangkan untuk wanita, batasnya adalah 12 gram per desiliter.
Baca juga:
Apa Itu Tone Deaf? Mengapa Istilah Ini Viral di Media Sosial
Jenis-Jenis Anemia
Anemia bisa dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya:
-
Thalassemia Thalassemia adalah kelainan genetik di mana produksi hemoglobin terganggu akibat mutasi DNA. Hal ini membuat sel darah merah lebih mudah rusak dan memiliki masa hidup yang lebih pendek.
-
Anemia Sel Sabit Anemia sel sabit merupakan kelainan bawaan yang menyebabkan hemoglobin dalam sel darah merah berbentuk tidak normal seperti bulan sabit, sehingga sel darah merah menjadi kaku dan mudah rusak.
-
Anemia Akibat Penyakit Kronis Penyakit kronis seperti HIV/AIDS, kanker, dan penyakit ginjal dapat memengaruhi produksi sel darah merah, menyebabkan anemia pada penderitanya.
-
Anemia Hemolitik Pada anemia hemolitik, sel darah merah hancur lebih cepat daripada pembentukannya. Penyebabnya bisa berupa penyakit keturunan, infeksi, atau efek samping obat.
-
Anemia Aplastik Jenis anemia ini disebabkan oleh kerusakan sumsum tulang, sehingga tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah secara optimal. Penyebabnya bisa termasuk infeksi, paparan zat kimia beracun, atau efek samping obat.
-
Anemia Akibat Perdarahan Anemia ini umum terjadi akibat kehilangan darah dalam jumlah besar, misalnya karena cedera, menstruasi, atau kondisi medis tertentu seperti kanker usus.
-
Anemia pada Kehamilan Selama kehamilan, kebutuhan hemoglobin meningkat. Kekurangan asupan zat besi, vitamin B12, atau asam folat dapat menyebabkan anemia yang berdampak buruk pada ibu dan janin.
-
Anemia Kekurangan Zat Besi Anemia ini terjadi akibat kurangnya asupan zat besi, yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin. Penyebab lainnya adalah ketidakmampuan tubuh menyerap zat besi dengan baik.
Baca juga:
Apa Itu Peringatan Darurat? Begini Kronologi hingga Postingan Ini Viral
Penyebab Anemia
Secara umum, anemia disebabkan oleh:
- Gangguan pada sistem kekebalan tubuh
- Penyakit kronis
- Faktor genetik
- Gangguan pada sumsum tulang belakang
- Kehamilan
- Kekurangan vitamin dan mineral
Gejala Anemia
Gejala anemia bervariasi tergantung penyebabnya, tetapi yang paling umum meliputi:
- Pusing dan sakit kepala
- Lemas dan mudah lelah
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Tangan dan kaki dingin
- Kulit pucat
- Detak jantung tidak teratur
- Kuku rapuh dan lidah sakit
Diagnosis Anemia
Baca juga:
Untuk mendiagnosis anemia, dokter biasanya melakukan beberapa tes, seperti:
- Pemeriksaan jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin
- Tes kadar zat besi, asam folat, dan vitamin B12
Jika diperlukan, pemeriksaan lanjutan mungkin dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti anemia.
Cara Mengatasi Anemia
Anemia dapat diobati dengan obat-obatan yang sesuai dengan penyebabnya, seperti:
- Erythropoietin untuk membantu produksi sel darah merah
- Suplemen zat besi, asam folat, dan vitamin B12
- Transfusi darah jika diperlukan
Pencegahan Anemia
Untuk mencegah anemia, penting untuk memenuhi kebutuhan zat besi, asam folat, dan vitamin B12 melalui makanan.
Selain itu, pastikan asupan vitamin C cukup untuk membantu penyerapan zat besi, konsumsi makanan tinggi kalsium, dan hindari minuman berkafein yang dapat menghambat penyerapan zat besi.
Meskipun anemia adalah kondisi yang umum, tetap penting untuk waspada dan melakukan pengobatan yang tepat jika Anda mengalaminya.
Bagikan
ImanK
Berita Terkait
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

5 Jenis Sayuran yang Mesti Dihindari Penderita Anemia

Apa Itu Anemia? Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

8 Buah Ini Membantu Mengatasi Anemia
