Anjing Pelacak Polri dan Tim SAR Indonesia Temukan Sejumlah Korban Jiwa yang Tertimpa Reruntuhan Gempa di Myanmar


Anjing Pelacak Polri dan Tim Evakuasi Indonesia di Myanmar. (Dok. BNPB)
MerahPutih.com - Tim evakuasi asal Indonesia melakukan penanganan bencana gempa magnitudo 7.7 di kota Naypyidaw, Myanmar. Tim terdiri dari personel Indonesia Search and Rescue (INASAR), anggota TNI, Polri dan beberapa perwakilan lembaga.
Tim INASAR melakukan asesmen dan perbantuan di perumahan pegawai negeri sipil daerah Thukha Theiddhi Ward, Naypyidaw Myanmar yang runtuh dan diperkirakan masih ada korban tertimbun.
Tim INASAR yang dibagi menjadi tim Alfa dan Bravo dikerahkan ke lokasi untuk melakukan proses operasi SAR di wilayah yang telah ditentukan.
“Hasilnya, Tim INASAR berhasil mengevakuasi tiga korban jiwa dari reruntuhan bangunan dalam kondisi meninggal dunia,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keteranganya di Jakarta, Kamis (3/4).
Tim K9 INASAR 1 yang tergabung dalam Operasi Kemanusiaan Myanmar 2025 berhasil menemukan satu korban dalam pencarian.
Operasi pencarian yang dilaksanakan di dua lokasi perumahan warga di Naypyidaw ini melibatkan empat personel Polri dan dua anjing pelacak K9.
Baca juga:
Tim SAR dan Anjing Pelacak Polri ‘Terbang’ ke Myanmar Bantu Evakuasi Cepat Korban Gempa
Empat personel Polri terdiri dari Iptu Erasmus sebagai K9 Officer, Aipda M. Sahid, dan Bripka Hasan Musa sebagai handler K-9, serta Aipda Triyo Arbi yang bertugas sebagai veterinarian K-9.
Lokasi pertama yang mereka tuju adalah Site I, di mana anjing pelacak K9 Walet berhasil menemukan satu titik sumber bau yang diduga berasal dari korban.
“Setelah K9 Walet menemukan titik bau di Site I, kami segera melakukan eksekusi dan berhasil menemukan satu korban perempuan yang sudah meninggal dunia,” jelas K9 Officer Iptu Eramus.
Setelah berhasil mengeksekusi pencarian di Site I, tim K9 melanjutkan pencarian ke lokasi kedua, Site II, sekitar pukul 14.00 waktu Myanmar.
Di sini, K9 Walet kembali menunjukkan hasil yang positif dengan menemukan titik bau yang diduga berasal dari korban lain.
“Kami langsung menginformasikan temuan ini kepada tim penyelamat INASAR untuk segera melakukan evakuasi di lokasi tersebut,” tambah Iptu Erasmus.
Tim K9 INASAR 1 akan terus melanjutkan pencarian untuk memberikan pertolongan kepada korban yang masih terjebak dan memastikan bantuan yang maksimal dapat diberikan. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Kesulitan Cari Helikopter Diduga Jatuh di Kalsel, Tim Sar Fokuskan di Titik Terakhir Flight Radar

Operasi Pencarian Diperpanjang, 2 Korban tenggelam KMP Tunu Pratama Ditemukan di Pantai Jembrana Bali

29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Hilang, Gibran Perintahkan Penyelam Profesional Ikut Mencari

Kapal Valentine Tenggelam di Sungai Mahakam Sabtu Siang, Tim SAR Baru Dikabari Minggu Pagi

Kapal Valentine Tenggelam Ditabrak Tug Boat di Sungai Mahakam, Korban Hilang Masih Dicari

Jatuh di Gunung Rinjani, Pendaki asal Brasil Ditemukan Meninggal di Kedalaman 600 Meter

3 Helikopter Stand by, Evakuasi Pendaki Brazil di Rinjani Terkendala Kabut

Pendaki Rinjani Asal Brazil Masih Terjebak di Jurang, SAR Sempat Turun 200 M Naik Lagi Akibat Badai

Tim SAR Kendari Evakuasi 345 Penumpang Kapal Kandas, Saat Evakuasi Penumpang Sudah Duduk di Atap Kapal

Pemburu Babi Hilang di Hutan Kerinci, Tim SAR Kerahkan Drone Thermal
