Anies Serahkan Kasus Pembobolan ATM Bank DKI pada OJK dan Polisi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (MP/Asropih)
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyerahkan kasus pembobolan ATM Bank DKI kepada otoritas jasa keuangan (OJK) dan aparat kepolisian.
"Begini mengenai substansi persoalannya yang menjelaskan adalah Bank OJK dan polisi," kata Anies di Blok G Balai Kota DKI, Jakarta pusat, Jumat (22/11).
Baca Juga:
Pelaku dugaan kasus pencurian uang ATM perbankan milik Pemprov DKI itu saat ini tengah ditangani Polda Metro Jaya. Anies pun menolak memberikan penjelasan karena khawatir pernyataannya justru tidak punya dasar kuat.
"Jangan sampai nanti penjelasan dari saya tidak punya dasar kan saya tidak memeriksa orangnya, saya tidak memeriksa atmnya, saya tidak memeriksa teknologinya, tidak boleh saya bicara di situ," papar Anies
Orang nomor satu di Jakarta itu berharap pada OJK agar bisa memberikan penjelasan secra utuh perihal perkara dugaan tindakan kriminal pembobolan ATM Bank DKI.
"Biar OJK yang bicara, karena bank itu soal kepercayaan. Jadi saya harap nanti penjelasan dari OJK yang lebih solid," tutup dia.
Kepolisian Polda Metro Jaya menemukan fakta baru mengenai pembobol ATM Bank DKI. Dari hasil audit saat penyelidikan bawasanya Bank DKI merugi hingga mencapai Rp 50 miliar. Sebelumnya kerugian disebut Rp 32 miliar.
Bahkan pelaku pencurian ATM perbankan plat merah itu sekitar 41 orang. Tapi tidak semua pelaku berasal dari anggota Satpol PP DKI.
Saat aparat kepolisian melayangkan pemanggilan dari 41 orang yang dipanggil, diketahui hanya 25 orang saja yang memenuhi panggilan.
"Hasil pemeriksaan awal, ternyata berkembang menjadi 41 orang yang diduga sudah melakukan. Sebanyak 41 orang yang dilakukan pemeriksaan, tapi 25 orang yang hadir untuk diperiksa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus.
Baca Juga:
Genjot Perekonomian UMKM di Jakarta, Bank DKI Salurkan Kredit Rp1,4 Triliun
Pengakuan MR, seorang anggota Satpol PP DKI diduga pelaku tindakan pembobolan terhadap ATM bersama. Kejadian diawali saat MR menemukan celah, yaitu uang bisa ditarik, namun tidak mengurangi saldo rekeningnya di Bank DKI. Dia lalu menyebarkan hal itu kepada 11 rekan-rekannya.
Saat ini, sejumlah 12 anggota Satpol PP DKI yang diduga melakukan pembobolan terhadap ATM bersama telah dibebastugaskan sementara. Menurut Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin, pembebastugasan itu dilakukan selama kasus diselidiki Polda Metro Jaya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Sebut Sehebat Apapun Prabowo, Tetap Rusak Bila Sekelilingnya Orang-Orang Munafik yang Gila Jabatan
Anies Baswedan Doakan Prabowo di Usia ke-74: Semoga Diberi Petunjuk dan Ketetapan Hati dalam Memimpin Bangsa
Jam Kerja Dipangkas Imbas Kelangkaan BBM, Pegawai SPBU Shell Ngeluh di Depan Anies Baswedan
Ultah ke-62 Iriana, Anies Kirim Kado Anggrek ke Rumah Jokowi
Prabowo: Terus Terang Aja Loh, Saya Tuh Nggak Dendam Sama Anies
[HOAKS atau FAKTA]: Negara dalam Keadaan Darurat, Anies Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden RI
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
Ribuan Ojol hingga Anies Antarkan Jenazah Affan Kurniawan yang Dilindas Mobil Rantis Brimob ke Liang Lahat
Anies Minta Jangan Dulu Undang Tom Lembong ke Berbagai Acara, Biarkan Nikmati Bersama Keluarga