Angka Kelahiran Korea Selatan Kembali Meningkat dalam 9 Tahun Terakhir
Bendera Korea Selatan. (Foto: Unsplash/Daniel Bernard)
MerahPutih.com - Korea Selatan mengalami peningkatan jumlah kelahiran terdaftar pada tahun 2024 untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade, yang menunjukkan kemungkinan adanya pergeseran dalam tren demografi negara tersebut.
Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan mengumumkan pada hari Jumat bahwa 242.334 kelahiran terdaftar tahun lalu, yang mencerminkan peningkatan sebesar 3,1 persen dari tahun 2023 dan mengakhiri penurunan terus-menerus selama delapan tahun.
"Meskipun jumlah penduduk kita telah menurun selama lima tahun berturut-turut, peningkatan jumlah kelahiran yang tercatat untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun merupakan tanda positif," kata Kim Min-jae, wakil menteri dalam negeri dan keselamatan, dikutip dari The Korea Times, Jumat (3/1).
"Untuk mempertahankan pembalikan tren kelahiran ini, penting bagi lembaga terkait untuk bekerja sama dalam meningkatkan kondisi pengasuhan anak dan merancang langkah-langkah dukungan yang beragam."
Baca juga:
Gyeranppang, si Roti Telur nan Hangat dan Empuk Khas Korea Selatan
Pada tahun 2024, kelahiran bayi laki-laki (123.923) lebih banyak daripada kelahiran bayi perempuan (118.411) sebanyak 5.512. Namun, meskipun terjadi peningkatan kelahiran, penurunan populasi alami terus berlanjut, karena angka kematian meningkat menjadi 360.757, yang menandai peningkatan sebesar 1,93 persen dari tahun sebelumnya.
Total populasi terdaftar Korea mencapai 51,21 juta pada tahun 2024, menandai penurunan selama lima tahun berturut-turut. Jumlah wanita (25,71 juta) terus melebihi jumlah pria (25,49 juta) sebanyak 220.573, dengan kesenjangan gender yang terus melebar sejak tahun 2015.
Usia rata-rata penduduk meningkat menjadi 45,3 tahun, yang menyoroti pergeseran demografis yang sedang berlangsung di negara tersebut menuju masyarakat yang menua.
Proporsi terbesar penduduk di Korea adalah individu berusia 50-an, yang mencapai 17 persen, diikuti oleh mereka yang berusia 60-an (15,27 persen) dan 40-an (15,08 persen). Sebaliknya, anak-anak di bawah 10 tahun hanya mewakili 6,13 persen dari populasi.
Baca juga:
Populasi lansia (65 tahun ke atas) meningkat sebesar 5,41 persen, mencapai 10,25 juta, hampir dua kali lipat populasi pemuda (0–14 tahun), yang menurun sebesar 3,52 persen menjadi 5,46 juta. Populasi usia kerja (15–64 tahun) juga mengalami penurunan sebesar 1,21 persen, turun menjadi 35,49 juta. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Chef Paik Jong-won Balik ke TV, Diam-Diam Hapus Video Pengumuman Hiatus
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Prabowo Akui Belajar soal Etos Kerja dari Orang Korea, Natal dan Idul Fitri Tetap Latihan
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
KTT APEC Bakal Hasilkan Deklarasi Gyeongju Dan Kesepakatan Kecerdasan Artifisial
Ketegangan Global di Depan Mata, Prabowo Peringatkan semua Pemimpin APEC tak Saling Curiga dan Bangkit dari Ketakutan
Tersentuh Sikap Hangat Prabowo, Pekerja Migran di Korea: Beliau Seperti Sosok Ayah bagi Kami
Presiden Prabowo Telah Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda dan Isu KTT APEC 2025
Presiden Prabowo Berada di Korea Selatan Selama 3 Hari, Hadiri KTT APEC