Anggota DPR Harap Harga BBM Bersubsidi Tak Ikut Dinaikkan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 12 Juli 2022
Anggota DPR Harap Harga BBM Bersubsidi Tak Ikut Dinaikkan

Anggota DPR RI Rico Sia (ANTARA/ HO/ Humas DPR RI)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pertamina secara resmi telah menaikkan harga harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Harga pertamax turbo (RON 98) naik dari semula Rp 14.500 per liter menjadi Rp 16.200 hingga Rp 16.900 per liter, dexlite naik dari semula Rp 12.950 per liter menjadi Rp15.000 hingga Rp15.700 per liter, dan Pertamina Dex naik dari Rp13.700 menjadi Rp16.500 hingga Rp17.200 per liter.

Anggota Komisi VII DPR RI Rico Sia berharap, setelah kenaikan BBM nonsubsidi, pemerintah tidak menaikkan BBM bersubsidi.

"BBM nonsubsidi sudah naik, tapi BBM bersubsidi kita harapkan tidak naik. Harapan kita kepada pemerintah agar Pertalite dan solar tidak naik," ujar Rico Sia di Jakarta, Selasa (12/7).

Baca Juga:

Pemerintah Akan Keluarkan Aturan Terbaru Penerima BBM Subsidi

Kenaikan harga BBM bersubsidi, kata dia, diyakini akan sangat berdampak terhadap perekonomian Indonesia.

Ia mengaku khawatir jika harga BBM bersubsidi naik maka akan berdampak terhadap daya beli masyarakat yang rendah. Jika daya beli rendah, maka dipastikan akan memicu inflasi lebih tinggi.

Anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Papua Barat ini mengingatkan jika saat ini banyak negara mengalami krisis karena angka inflasi yang cukup tinggi.

"Kita sebaiknya bergotong royong untuk memperbaiki perekonomian in, karena kita melihat banyak negara yang krisis dan negaranya kolaps," katanya, dikutip Antara.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Mobil Terbakar di SPBU karena Isi BBM Pakai Aplikasi MyPertamina

Rico meminta masyarakat mengerti dan memahami kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM nonsubsidi agar Indonesia tak mengalami krisis. Saat ini harga minyak dunia mengalami kenaikan.

"Pertamina memang harus menaikkan harga BBM nonsubsidi karena memang harga minyak lagi tinggi. Apabila tidak dinaikkan, nanti Pertamina bisa bangkrut," katanya.

Pertamina, lanjut dia, sudah meminta anggaran kepada pemerintah untuk subsidi BBM sehingga tidak mungkin Pertamina meminta anggaran subsidi lagi kepada pemerintah.

Jika anggaran pemerintah untuk menambah lagi subsidi minyak Pertamina, papar dia. maka sektor lainnya yang akan tergerus.

"Jadi, suka tidak suka, memang BBM yang bukan untuk subsidi dinaikkan terlebih dahulu," tuturnya. (*)

Baca Juga:

Pertamina Ungkap Alasan Kembali Naikkan Harga BBM dan Elpiji Nonsubsidi

Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan