Ancaman Perang Israel dan Iran Berpotensi Sebabkan Industri hingga Pariwisata Indonesia Ikut Hancur

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 17 Juni 2025
Ancaman Perang Israel dan Iran Berpotensi Sebabkan Industri hingga Pariwisata Indonesia Ikut Hancur

Serangan Iran terhadap Israel. (Foto: Media Sosial)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Israel dan Iran di tengah ancaman perang pasca adanya aksi saling serang antar kedua negara.

Ekonom Achmad Nur Hidayat menilai, peristiwa ini adalah awal dari eskalasi yang akan berkembang jauh meluas lintas area dan bisa jadi ini perang antar regional bahkan perang skala global.

“Ini adalah dentuman keras yang mengguncang fondasi perekonomian global yang sudah rapuh, dan secara langsung, perekonomian nasional kita,” kata Achmad dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (17/6).

Masalah yang Indonesia hadapi bukan hanya seputar konflik regional, melainkan potensi krisis ekonomi global yang serius.

“Bagaimana tidak? Kita tahu bahwa gejolak di satu titik dunia, apalagi di wilayah sentral seperti Timur Tengah, akan memicu efek domino yang merambat ke seluruh penjuru,” jelas Achmad.

Baca juga:

Penerbangan Dibatalkan, 52 WNI Peziarah Terjebak di Pusaran Perang Israel Vs Iran

Kemenlu Terus Berkoordinasi Jaga Keselamatan 500 WNI Lebih di Iran-Israel

Achmad memprediksi, provokasi dari Israel dengan menyerang Iran akan menjadi badai baru yang menerjang.

Bukan hanya dengan gelombang yang lebih tinggi, tetapi juga ancaman karang tersembunyi yang siap merobek lambung kapal.

“Jika konflik ini berkepanjangan, bukan hanya tujuan pelayaran yang terancam, tetapi keberlangsungan seluruh awak dan penumpang di dalamnya,” tutur Achmad.

“Konflik ini, yang telah menyeret nama besar dua kekuatan regional, telah membuka babak baru ketidakpastian yang jauh lebih kompleks dan berpotensi merusak,” tutur Ekonom dari UPN Veteran Jakarta ini.

Baca juga:

Tensi Iran vs Israel Terus Meningkat, Selat Hormuz Terancam Ditutup dan Harga Minyak Mentah Bisa Tembus Rp 1,9 Juta per Barel

Jika investasi asing langsung (FDI) yang menjadi motor penggerak pertumbuhan tersendat karena ketidakpastian global yang meningkat dan investor memilih menunda ekspansi, maka lapangan kerja yang bisa tercipta akan berkurang.

Pendapatan negara dari ekspor komoditas, yang sempat menjadi penyelamat di masa krisis sebelumnya, juga akan terpengaruh jika permintaan global menurun atau rantai pasok terganggu akibat biaya logistik yang melonjak dan disrupsi pengiriman.

Sektor pariwisata Indonesia, yang mulai bangkit pasca-pandemi dan sangat bergantung pada mobilitas internasional, akan terpukul keras jika masyarakat global menunda perjalanan akibat ketidakpastian dan kenaikan biaya.

Pemerintah harus memiliki skenario darurat yang komprehensif untuk mengatasi lonjakan harga minyak dan komoditas lainnya.

“Bisa dengan subsidi yang terarah atau kebijakan fiskal yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan kondisi pasar,” tutup Achmad. (Knu)

#Konflik Israel-Iran #Iran #Israel #Ekonomi
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Membuka Rafah dua arah menjamin kebebasan bergerak warga Palestina di Gaza, serta memastikan tidak ada penduduk yang dipindah paksa.
Wisnu Cipto - Sabtu, 06 Desember 2025
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Dunia
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Presiden Lebanon Joseph Aoun menyatakan pembahasan gencatan senjata dengan Israel akan dilanjutkan dalam pertemuan pada 19 Desember 2025.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 Desember 2025
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Dunia
Disidang dalam Kasus Korupsi, Benjamin Netanyahu Minta Pengampunan dari Presiden Israel
Kantor Perdana Menteri mengatakan Netanyahu telah menyerahkan permintaan pengampunan kepada Departemen Hukum Kantor Presiden.
Dwi Astarini - Senin, 01 Desember 2025
 Disidang dalam Kasus Korupsi, Benjamin Netanyahu Minta Pengampunan dari Presiden Israel
Dunia
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina
Pemerintah Gaza melaporkan sebanyak 357 warga Palestina tewas dan 903 terluka dalam serangan Israel sejak gencatan senjata mulai berlaku 10 Oktober 2025.
Wisnu Cipto - Senin, 01 Desember 2025
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina
Indonesia
Prabowo Subianto Yakin Ekonomi Indonesia Tetap Tenang dan Mampu Bertahan dari Gempuran Perang Dagang
Prabowo juga memanfaatkan momentum tersebut untuk merefleksikan satu tahun kepemimpinannya
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 29 November 2025
Prabowo Subianto Yakin Ekonomi Indonesia Tetap Tenang dan Mampu Bertahan dari Gempuran Perang Dagang
Indonesia
Dorong Ekonomi Nasional Jelang Nataru, Pemerintah Siapkan 3 Program Salah Satunya Diskon Belanja
Agar dapat meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dwi Astarini - Kamis, 27 November 2025
Dorong Ekonomi Nasional Jelang Nataru, Pemerintah Siapkan 3 Program Salah Satunya Diskon Belanja
Indonesia
Pengusaha Diminta Jadi Kakak Asuh Koperasi Merah Putih, Pertumbuhan Tidak Dinikmati Segelintir Orang
Dari situ akan tercipta perputaran uang sehingga dapat menggerakkan perekonomian hingga ke masyarakat sampai ke level terendah.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 26 November 2025
Pengusaha Diminta Jadi Kakak Asuh Koperasi Merah Putih, Pertumbuhan Tidak Dinikmati Segelintir Orang
Indonesia
Jokowi Pidato Forum Bloomberg New Economy Forum 2025, Paparkan Revolusi Ekonomi Cerdas
Jokowi merefleksi satu dekade pembangunan Indonesia sekaligus peta jalan menuju intelligence economy, ekonomi berbasis kecerdasan, babak baru persaingan global.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
Jokowi Pidato Forum Bloomberg New Economy Forum 2025, Paparkan Revolusi Ekonomi Cerdas
Dunia
Israel Kembali Serang Gaza, Langgar Perjanjian Gencatan Senjata
Israel kembali menyerang Gaza, Palestina. Serangan tersebut membuat Israel telah melanggar perjanjian gencatan senjata.
Soffi Amira - Minggu, 23 November 2025
Israel Kembali Serang Gaza, Langgar Perjanjian Gencatan Senjata
Indonesia
BPS Rekrut 190 Ribu Orang Buat Sensus Ekonomi 10 Tahunan
Kami butuh 190 ribu petugas di lapangan, bisa dari mahasiswa, dosen, akademisi
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
BPS Rekrut 190 Ribu Orang Buat Sensus Ekonomi 10 Tahunan
Bagikan