Anak SD di Cirebon tak Tahu Permainan Congklak dan Patok Lele


Anak SD di Kabupaten Cirebon sedang bermain permainan tradisional. Foto: MP/Mauritz
MerahPutih.com - Raut muka Moza (10) siswi SDN 3 Klayan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, terlihat ceria saat mengikuti kegiatan pojok dolanan yang diselenggarakan oleh Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon dan Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Kabupaten Cirebon, Sabtu (24/9).
Walaupun ceria, Moza terlihat kebingungan saat mencoba untuk bermain congklak. Beberapa kali, ia salah menggerakan biji congklak dan malah mengisi lubang milik lawan.
Baca Juga
Cirebon dan sekitarnya Krisis Vaksin Meningitis, Stok Kosong Sama Sekali
Apa yang terjadi pada Moza, mungkin mewakili anak-anak di Indonesia saat ini. Tidak sedikit anak-anak yang tidak lagi mengenal permainan tradisional.
Saat ditanya, Moza juga mengaku tidak begitu mengenal permainan congklak. Apalagi, cara memainkan permainan tradisional yang sebenarnya cukup dikenal itu.
"Nggak ngerti cara mainnya. Belum pernah main," ujar Moza.

Moza juga mengatakan, bahwa dirinya baru tahu ada permainan bernama dam-daman. Bocah kelas 5 Sekolah Dasar (SD) ini, baru mengenalnya di kegiatan pojok dolanan ini.
Ia sendiri merasa terhibur dan senang, saat bisa memainkan sejumlah permainan tradisional yang baru ia kenal itu. Moza mengaku lebih sering bermain HP dibandingkan bermain mainan tradisional.
"Lebih sering mainan HP, dam-daman dan congklak baru main di sini," kata Moza.
Baca Juga
Istana Kerajinan Kerang di Cirebon Hasilkan Jualain Berupa Furnitur Cantik
Hal serupa juga disampaikan Reza, siswa SD ini juga tidak mengenal patok lele atau glatik. Ia mengaku baru tahu permianan menggunakan kayu itu dalam kegiatan pojok dolanan.
Menurut Reza, ia lebih mengenal permainan engklek, tarik tambang. Namun untuk permianan tradisional yang dimainkan dalam kegiatan ini, ia mengaku banyak tidak kenal.
"Cuma kenal engklek. Kalau patok lele enggak kenal," ujar Reza.
Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon, Baequni mengatakan, kegiatan pojok dolanan ini merupakan bagian dari rangkaian acara pelantikan Pengurus PCNU Kabupaten Cirebon masa khidmah 2022-2027.
Menurut Baequni, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan mengingatkan kembali tentang permainan anak yang hampir punah di Indonesia.
"Sekarang banyak anak-anak yang lebih memilih bermain HP. Oleh karena itu, pojok dolanan untuk kembali mengenalkan dan melestarikan dolanan tradisional," kata Baequni.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta mengikuti lomba engklek, egrang, dam-daman, congklak, patok lele, tulup, bola bekel dan lainnya. (Mauritz/Cirebon)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Gagal Kerja di Pabrik Mobil Listrik, Puluhan Warga Cirebon Terlantar Jalan Kaki dari Subang

Imbas Tragedi Gunung Kuda, Cirebon Tanggap Darurat Longsor Hingga 6 Juni

Fakta-Fakta Longsor di Gunung Kuda Cirebon, Aktivitas Tambang Dihentikan

Mitigasi 10 Titik Rawan Bencana di Jalur Cirebon Selama Mudik Lebaran, KAI Sebar AMUS di Tepi Rel

Awal Kebakaran di Grage Mall Terjadi di Bagian Atap, Evakuasi Dilakukan Lewat Pintu Belakang

Grage Mall Cirebon Kebakaran, Api Mampu Dijinakan dalam Waktu 30 Menit

Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Digelar Senin (24/6)

3 Tradisi Unik di Indonesia Merayakan Idul Adha

Pemkab Cirebon Tetapkan Status Tanggap Darurat Mempercepat Penanganan Dampak Banjir

Bangunan Bersejarah Gedung Bundar Cirebon Ditetapkan Jadi ZEK
