Headline

Amerika Serikat Tuduh Korea Utara Pelaku Serangan Siber WannaCry

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 19 Desember 2017
Amerika Serikat Tuduh Korea Utara Pelaku Serangan Siber WannaCry

Penjelasan terkait serangan ransomware wannacry (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Serangan siber WannaCry yang terjadi beberapa waktu lalu menyulut tuduhan terbuka Amerika Serikat terhadap Korea Utara. Pemerintahan Donald Trump secara terang-terangan menyalahkan Korea Utara sebagai pelaku serangan siber WannaCry.

Serangan siber WannaCry melumpuhkan rumah sakit, bank dan sejumlah perusahaan seluruh dunia pada awal tahun ini.

"Serangan tersebut dilakukan meluas dan menghabiskan biaya miliaran dan Korut bertanggung jawab langsung," kata Tom Bossert, penasihat keamanan dalam negeri Presiden Donald Trump, dalam tulisan yang diterbitkan Senin (18/12) malam di "Wall Street Journal".

"Korut bertindak sangat buruk, tidak terkendali secara besar-besaran selama lebih dari satu dasawarsa dan perilaku jahatnya semakin mengerikan," kata Bossert, "WannaCry adalah hal tanpa pandang bulu dan sembrono."

Gedung Putih pada Selasa (19/12) sebagaimana dilansir Antara diperkirakan akan menindaklanjuti dengan pernyataan lebih resmi untuk menyalahkan Pyongyang.

Pemerintah Amerika Serikat telah menilai dengan "percaya diri yang sangat tinggi" bahwa entitas peretasan yang dikenal sebagai Grup Lazarus, yang bekerja atas nama pemerintah Korea Utara, menjalankan serangan "WannaCry," menurut pejabat tersebut, yang berbicara secara anonim untuk mendiskusikan detil investigasi pemerintah.

Grup Lazarus diyakini secara luas oleh periset keamanan dan pejabat AS telah bertanggung jawab atas peretasan Sony Pictures Entertainment pada 2014 yang menghancurkan berkas-berkas, membocorkan komunikasi perusahan secara dalam jaringan dan menyebabkan kepergian beberapa eksekutif studio film papan atas tersebut.

Perwakilan pemerintah Korea Utara tidak dapat segera dihubungi untuk berkomentar. Negara tersebut berulang kali menolak bertanggung jawab atas "WannaCry" dan menyebut tuduhan lainnya tentang serangan siber sebagai tuduhan yang mendiskreditkan.

Kecaman publik Washington tidak menyertakan dakwaan atau nama individu tertentu, demikian pejabat pemerintah tersebut, menambahkan bahwa tindakan tersebut dirancang untuk meminta Pyongyang bertanggung jawab atas tindakannya serta "mengikis dan melemahkan kemampuan mereka untuk melancarkan serangan." Tuduhan tersebut muncul saat kekhawatiran meningkat tentang kemampuan peretasan oleh Korut dan program senjata nuklirnya.(*)

#Virus WannaCry #Donald Trump #Korea Utara #Anonymous Hacker
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Dunia
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Israel melancarkan serangkaian serangan udara mematikan di Jalur Gaza pada Minggu, menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina setelah menuduh Hamas telah menyerang pasukannya di kota Rafah di selatan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Olahraga
Bikin Kontroversi Lagi, Donald Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026 dari Boston
Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan memindahkan laga Piala Dunia 2026 dari Boston.
Soffi Amira - Kamis, 16 Oktober 2025
Bikin Kontroversi Lagi, Donald Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026 dari Boston
Indonesia
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Kebijakan Trump terkait dengan tarif impor baru juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan Neraca Perdagangan AS dengan para mitra dagang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Indonesia
Mikrofon Bocor, Obrolan Empat Mata Presiden Prabowo dan Presiden AS Donald Trump Terungkap
Dalam rekaman itu, Prabowo meminta bertemu dengan Eric Trump, anak ketiga sang Presiden AS itu.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Mikrofon Bocor, Obrolan Empat Mata Presiden Prabowo dan Presiden AS Donald Trump Terungkap
Indonesia
Pose Jempol Prabowo Warnai Sesi Foto Pemimpin Dunia di KTT Perdamaian Gaza
Prabowo kemudian disambut dengan senyum hangat oleh Trump.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Pose Jempol Prabowo Warnai Sesi Foto Pemimpin Dunia di KTT Perdamaian Gaza
Indonesia
Puji Presiden Prabowo di KTT Mesir, Donald Trump: Sosok Luar Biasa dalam Diplomasi Perdamaian Global
Prabowo dapat pujian terbuka dari Trump dalam KTT Perdamaian Gaza di Mesir.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 14 Oktober 2025
Puji Presiden Prabowo di KTT Mesir, Donald Trump: Sosok Luar Biasa dalam Diplomasi Perdamaian Global
Dunia
Trump Puji Presiden Prabowo di KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheik Mesir Sebut Sosok Luar Biasa
Usai memberikan apresiasi khusus kepada Indonesia, Presiden Trump menoleh ke arah kanan belakang, tepatnya ke posisi Presiden Prabowo berdiri.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Trump Puji Presiden Prabowo di KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheik Mesir Sebut Sosok Luar Biasa
Dunia
Donald Trump Gagal Raih Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Kecam Komite Nobel Mendahulukan Politik di Atas Perdamaian
Trump sudah lama secara terbuka menyatakan keinginannya untuk memenangi penghargaan tersebut, bahkan mengklaim telah mengakhiri sejumlah konflik global.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
  Donald Trump Gagal Raih Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Kecam Komite Nobel Mendahulukan Politik di Atas Perdamaian
Indonesia
Guru Besar UI Dukung Perjanjian Hamas–Israel, Usul RI Kirim Pasukan ke Gaza
Mendorong pemerintah Indonesia untuk ikut mengawal implementasi kesepakatan tersebut agar berjalan sesuai prinsip keadilan dan kemanusiaan. ?
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Guru Besar UI Dukung Perjanjian Hamas–Israel, Usul RI Kirim Pasukan ke Gaza
Bagikan