Alasan PSSI Tunjuk Bima Sakti Tangani Timnas Indonesia U-19


Bima Sakti (kanan) ditunjuk PSSI sebagai pelatih Timnas Indonesia U-19. (PSSI)
MerahPutih.com - Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi memilih Bima Sakti untuk menangani sementara timnas Indonesia U-19 menggantikan Indra Sjafri yang dipecat beberapa hari lalu.
Terpilihnya mantan pemain Persema Malang itu memang menimbulkan pertanyaan dari pencinta sepak bola. Tetapi, induk sepak bola nasional itu punya alasan tersendiri memilh Bima sebagai pelatih kepada skuat Garuda muda.
"Luis Milla akan menjadi pelatih kepala usia muda dan perpanjangan tangan konsep usia muda PSSI. Milla akan menjadi pelatih U-23, sedangkan asisten pelatih U-23 akan menjadi pelatih kepala U-19. Adapun asisten pelatih U-19, nantinya akan menjadi pelatih U-16,” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.
"Dengan konsep ini diharapkan akan terjadi komunikasi dan pembinaan yang baik di masa transisi dari Indra Sjafri ke Bima Sakti. Indra sendiri akan membantu area football development yang sebenarnya,” jelas Tisha.
Seperti diketahui, Federasi Sepak Bola Indonesia, PSSI memberhentikan Indra Sjafri dari kursi kepelatihan Timnas U-19. Indra Sjafri mendapat pekerjaan dan jabatan baru. Pelatih asal Sumatera Barat itu membantu pembentukan dan pengembangan tim usia dini sesuai Filanesia (filosofi sepak bola Indonesia) untuk proyek jangka panjang Olimpiade 2024. Tentu saja, hal ini membuat Indra Sjafri ada di bawah komando Direktur Timnas yang sekaligus penyusun Filanesia, Danurwindo.
Namun, PSSI belum memberikan secara detail dan jelas soal progam serta nama jabatan yang bakal dilakoni Indra Sjafri ke depannya. PSSI berpendapat bahwa nama jabatan dan progam yang dijalankan Indra Sjafri akan diberitahukan usai rapat Anggota Eksekutif (Exco) PSSI pada 13 Desember mendatang.
“Fokus Federasi kini lebih diarahkan kepada program usia muda dengan mengadopsi kurikulum filosofi sepak bola Indonesia yang telah diluncurkan bulan lalu. Lewat program pengembangan sepakbola, kami menyiapkan mimpi besar tampil di Piala Dunia 2034," jelas Tisha.
"Untuk menuju ke sana, seperti tertuang dalam peta jalan PSSI, kita harus tampil lebih dulu di Olimpiade 2024 untuk mengukur pantas tidaknya kita bermain di Piala Dunia,” pungkasnya.
Sumber: Bolaskor.com
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Tidak Dipanggil Patrick Kluivert, PSSI Juga Takut Mees Hilgers Tidak Fokus di Timnas Indonesia

Tetap Jadi Ketua Umum PSSI Setelah Jabat Menpora, Erick Thohir: Jawaban FIFA secara Statuta Tidak Salah

Erick Thohir Siap Mundur dari Ketua Umum PSSI jika Diminta FIFA Setelah Menjadi Menpora

Jadi Menpora, Erick Thohir Pastikan Tidak ‘Berat’ ke Salah Satu Cabor

Erick Thohir Jadi Menpora, Kontribusi Pemerintah untuk Sepak Bola Diyakini Semakin Besar

Jadi Menpora, Erick Thohir Koordinasi ke FIFA soal Statusnya sebagai Ketua Umum PSSI

Umar Husein Jadi Ketua Komite Disiplin PSSI yang Baru, Erick Thohir Tidak Lagi Pimpin Komite Wasit

PSSI Antisipasi Gangguan Tersembunyi terhadap Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Keempat

Protes Penunjukan Wasit Kuwait Pimpin Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran 4, PSSI Surati AFC dan FIFA

Pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 2025 Masih Menjadi Teka-teki, Erick Thohir Belum Beri Kepastian
