Alasan PN Jaksel Perpanjang Penanganan Ferdy Sambo Cs Sampai Awal Maret


Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Ferdy Sambo bersiap mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (24/1/2023). . ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
MerahPutih.com - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengajukan permohonan perpanjangan masa penahanan terdakwa perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo cs ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Meskipun masa penahanan pertama terhadap terdakwa Ferdi Sambo cs baru akan berakhir pada tanggal 6 Februari 2023 mendatang, pihak PN Jakarta Selatan telah mengajukan perpanjangan permohonan penahanan. Yakni untuk tiga puluh hari ke depan.
Perpanjangan terhitung mulai tanggal 7 Februari hingga tanggal 8 Maret 2023.
Baca Juga:
Ferdy Sambo Cs Jalani Sidang Duplik Hari Ini
Humas PN Jakarta Selatan Djuyamto menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menghabiskan masa tahanan kedua.
Ini karena majelis hakim harus memutus perkara sebelum masa perpanjangan penahanan pertama berakhir.
"Karena masih ada tahapan jelang putusan. Untuk itu majelis PN Jakarta Selatan yang menangani perkara Ferdy Sambo cs mengajukan masa perpanjangan penahanan tiga puluh hari yang kedua, yaitu tanggal 7 Februari sampai 8 Maret 2023," ujar Djuyamto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (31/1).
Menurut Djuyamto, sebagaimana kalender yang disusun majelis hakim, diharapkan minggu ketiga paling lambat sebelum tanggal 25 Februari, majelis hakim sudah memutus perkaranya.
"Atau pekan ketiga bulan Februari, pengajuan sudah diajukan ke pengadilan tinggi, melalui ketua pengadilan negeri Jakarta Selatan," ucap Djuyamto.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Ferdy Sambo Ngamuk Saat Akan Dieksekusi
Diketahui, sidang tuntutan jaksa terhadap kelima terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J telah digelar sejak Senin (16/1).
Terdakwa Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawathi dituntut jaksa 8 tahun penjara dan Ferdy Sambo dituntut penjara seumur hidup. Sementara Bharada Richard Eliezer dituntut 12 tahun penjara.
Richard dan Putri Candrawathi didakwa bersama tiga orang lain, yakni Ferdy Sambo, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (Knu)
Baca Juga:
Jaksa Sebut Pleidoi Ferdy Sambo Tak Punya Dasar Hukum
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Kemenlu Tingkatkan Keamanan Diplomat di Peru, Tempatkan Keluarga Zetro Ke Lokasi Lebih Aman

Tersangka Tim Pengintai Penculikan Kepala Cabang BRI Diringkus di Ungaran

Jejak Hitam Otak Pembunuhan Kacab BRI: Pernah Dipenjara Karena Pemalsuan Ijazah Paket C

Sindikat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Gunakan Tim Pemantau dan IT

Polisi Bagi 15 Tersangka Pembunuhan Kacab BRI ke 4 Kluster, Ini Peran Masing-Masing

Fakta Terbaru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI Ilham Pradipta

UGM Nonaktifkan Status Mahasiswa Dwi Hartono Tersangka Otak Pembunuhan Kepala Cabang BRI

Polisi ‘Pilah’ Peran 15 Tersangka Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Keterangan Antar Pelaku Saling Dicocokkan

Sosok Dwi Hartono, 'Sang Motivator' yang Diduga Jadi Otak Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI

15 Orang Jalani Proses Hukum, Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI
