Alasan Permintaan Flashlight Warning untuk Film 'Pengabdi Setan 2'


Joko Anwar memasang flashlight warning. (Foto: Instagram@jokoanwar)
SATU petisi di situs change.org (9/8) meminta Rapi Films memasang flashlight warning pada film Pengabdi Setan 2: Communion karya Joko Anwar. Belum lewat 24 jam, pihak studio Rapi Films dan Joko Anwar sebagai sutradara mengumumkan via akun sosial media kalau peringatan penggunaan lampu flash dan strobo dalam film tersebut sudah mulai dipasang di bioskop-bioskop.
"Sebagai orang yang sudah menonton film ini, saya merasa bahwa film ini perlu menambahkan sebuah peringatan akan penggunaan flashing lights (cahaya kelap-kelip) yang begitu banyak di dalam filmnya," tulis Cinefoxx ID dalam petisi yang dibuatnya.
Baca Juga:

Menurutnya, lampu yang padam dan menyala secara cepat berpotensi menimbulkan kejang-kejang bagi para penonton memiliki kondisi epilepsi fotosensitif atau sensitif akan cahaya kelap-kelip. "Saya sebagai orang yang tidak sensitif akan flashing lights merasa pusing pada saat menonton film ini, terutama klimaksnya yang menampilkan flashing lights dalam jumlah yang banyak," dia menjelaskan.
"Terima kasih sudah mengingatkan kami, teman-teman. Mulai hari ini peringatan flash warning mulai dipasang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia," tulis Joko Anwar di akun Twitternya sambil mengunggah bentuk peringatan yang akan dipasang.
"Diharapkan untuk pihak-pihak bioskop Indonesia (XXI, CGV, dan Cinepolis) untuk segera menambahkan peringatan ini, dimana flash warning ini harus terlihat secara jelas dan diingatkan secara verbal kepada para penonton pada saat sedang memesan tiket filmnya. Peringatan ini juga dapat ditambahkan di platform pemesanan tiket bioskop secara online, seperti TIX ID untuk mengingatkan para penonton yang memesan tiket secara online," pihak Cinefoxx ID mengomentari respons cepat studio dan sutradara Pengabdi Setan 2.
Baca Juga:

Epilepsi fotosensitif
Epilepsi adalah gangguan otak yang menyebabkan kejang berulang (lebih dari dua kali). Kejang disebabkan oleh aktivitas listrik abnormal di otak. Lebih spesifik, epilepsi fotosensitif biasanya dipicu adanya lampu berkedip, pola cerah dan kontras seperti bilah putih dengan latar belakang hitam, cahaya putih berkedip diikuti oleh kegelapan, rangsang gambar yang memenuhi bidang penglihatan seperti berada sangat dekat dengan layar TV, serta warna tertentu seperti merah dan biru.
Sebenarnya sudah ada obat anti-epilepsi untuk mengurangi risiko kejang tersebut. Tapi orang-orang dengan epilepsi fotosensitif harus mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan paparan mereka terhadap pemicu kejang. Ketahui pemicu dan ambil langkah untuk menghindarinya sebisa mungkin. Juga, cobalah untuk mengingat gejala tidak biasa yang mungkin mendahului kejang, seperti pusing, penglihatan kabur, kedutan otot. Jika kamu melihat tanda-tanda peringatan atau flash warning, tutup mata dan segera alihkan pandangan dari rangsangan. (aru)
Baca Juga:
Hormon Cinta tidak dapat Selamatkan Hubungan yang Bermasalah
Bagikan
Berita Terkait
Film Street Fighter Tayang 2026: Lebih Brutal dari Versi Game?

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Wuthering Heights 2026: Margot Robbie dan Jacob Elordi Hadirkan Cinta Tragis di Layar Lebar

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Mark Kerr: Kisah Kelam Sang Juara UFC di Film The Smashing Machine

Disney Siapkan Film Animasi Baru 'Hexed', Siap Tayang November 2026

Suzy, Yoo Jung Hoo, hingga Kim Dan akan Bintangi Adaptasi Live-Action 'Men of the Harem'

Dari Komedi hingga Thriller, Film dan Serial Seru akan Hadir di Netflix selama September 2025
