Alasan Anjingmu Perlu Disteril Sejak Usia Dini

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Jumat, 30 Juli 2021
Alasan Anjingmu Perlu Disteril Sejak Usia Dini

Anjing belum disteril sebabkan banyak kerugian (Foto: Pexels/Blue Bird)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

APAKAH kamu ingin meminimalkan atau mencegah beberapa masalah kesehatan dan perilaku yang serius untuk anjing? Jika iya, maka kebiri adalah salah satu alternatif yang bisa ditempuh. Dokter hewan menghimbau pemilik hewan peliharaan agar anjing mereka dikebiri pada usia dini. Biasanya sekitar 4-6 bulan.

Menurut informasi yang dilansir dari Dogs Behaving Badly: An A-to-Z Guide to Understanding and Curing Behavioral Problems in Dogs, secara khusus, anjing jantan yang tidak dikebiri (utuh) memiliki risiko lebih tinggi terkena berbagai penyakit di kemudian hari berkembang menjadi kanker testis dan penyakit prostat.

Baca Juga:

Apakah Normal Jika Anjing Mengorok Saat Tidur?

anjing
Anjing agresif saat mendeteksi anjing betina (Foto: Pexels/Blue Bird)

Selain masalah kesehatan, anjing jantan yang belum disteril juga bisa menyebabkan pemiliknya stres karena masalah perilaku yang berkaitan dengan kadar testosteron mereka. Anjing jantan dapat mencium bau betina yang sedang birahi.

Ketika mendeteksi betina birahi, anjing jantan menjadi agresif. Mereka akan berusaha keluar rumah untuk mencari betina itu. Anjing jantan yang tidak dikebiri memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk tertabrak mobil, tersesat, berkelahi dengan anjing jantan lainnya, dan sering mengalami kecelakaan lain saat bepergian jauh dari rumah.

Secara umum, anjing yang dikebiri bisa menjadi hewan peliharaan keluarga yang lebih baik. Para ahli mengatakan bahwa roaming berkurang dan hampir hilang pada 90% anjing jantan yang sudah dikebiri. Ini terjadi tanpa memandang usia pada saat sterilisasi.

Ingatlah bahwa satu-satunya perilaku yang dipengaruhi oleh sterilisasi adalah perilaku yang berkaitan dengan hormon pria, testosteron. Sebaliknya kepribadian, kemampuan anjing untuk belajar, melatih, dan berburu tidak akan terpengaruh karena itu adalah hasil dari genetika dan pelatihan, bukan hormon jantannya. Sementara karakteristik lain seperti postur cara buang air kecil telah ditentukan sebelumnya selama perkembangan janin.

Baca Juga:

Fakta yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui Tentang Anjing

anjing steril
Anjing setelah steril (Foto: Pexels/Anna Shvets)

Meskipun kadar testosteron turun mendekati level 0 dalam beberapa jam setelah operasi, anjing akan selalu menjadi laki-laki. Kita tidak dapat mengubah genetika. Anjing akan selalu mampu melakukan perilaku khas pria tertentu. Dan terlepas dari kecenderungan manusiawi kita untuk merasa kasihan padanya, seekor anjing tidak sadar diri tentang tubuh atau penampilannya. Setelah operasi, anjing kemungkinan besar hanya peduli pada makanannya.

Nicholas Dodman, dokter hewan dan spesialis perilaku di Tufts Cummings School of Veterinary Medicine menggunakan analogi lampu dengan sakelar redup untuk menggambarkan kualitas perilaku anjing yang dikebiri. "Setelah pengebirian, beberapa sakelar dimatikan. Itu tidak menghasilkan kegelapan melainkan hanya cahaya redup," ujarnya

Mengebiri anjing jantan kamu tidak hanya membantu mengendalikan populasi hewan peliharaan. Dapat pula memiliki perilaku dan manfaat medis yang berharga. Ini dapat meminimalkan banyak perilaku yang tidak diinginkan, mencegah frustrasi, dan meningkatkan kualitas hidup anjing. Meskipun awalnya kasihan, di akhir kamu dapat menganggapnya sebagai pengeluaran satu kali dengan imbalan seumur hidup yang penuh dengan kenangan indah. (avia)

Baca Juga:

Anjing Punya Navigasi Alami untuk Menemukan Jalan Pulang

#Hewan Lucu #Hewan #Hewan Jantan #Hewan Menggemaskan #Lipsus Bulanan Juli
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Kawasan Gunung Tangkuban Parahu sudah cukup banyak penduduk dan menjadi destinasi wisata unggulan Jawa Barat
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Indonesia
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Pemerintah berharap pengakuan dari WOAH dapat diraih pada 2025
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Dunia
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Meski pihak kebun binatang menyebut hewan yang akan dijadikan pakan terlebih dahulu dieutanasia.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Dunia
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Kebun Binatang Aalborg meminta sumbangan ayam, kelinci, dan marmut hidup, yang menurut mereka akan ‘dieutanasia secara lembut’ oleh staf yang terlatih.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Indonesia
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Keberadaan hewan peliharaan bukan sekadar tren gaya hidup, melainkan bagian dari keseimbangan emosional pemiliknya.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Berita Foto
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Warga membawa hewan peliharaan di Taman Sambas Asri, Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 24 Juni 2025
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Indonesia
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Babi yang sebelumnya sempat pingsan kini sudah pulih sepenuhnya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 17 Juni 2025
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Indonesia
Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan
Dinas KPKP DKI tengah membuat kajian terkait pembangunan puskeswan. Barulah di 2026 pembangunan dilakukan di lima wilayah Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 10 Juni 2025
Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan
Indonesia
Wacana soal BPJS Hewan, Francine PSI Minta Layanan Kesehatan Hewan Dipenuhi Terlebih Dahulu
Wacana soal BPJS Hewan kini menjadi perhatian anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PSI, Francine. Pemprov DKI diminta untuk memenuhi layanan kesehatan hewan.
Soffi Amira - Senin, 09 Juni 2025
Wacana soal BPJS Hewan, Francine PSI Minta Layanan Kesehatan Hewan Dipenuhi Terlebih Dahulu
Bagikan