Ahok Bakal Jadi Bos BUMN, Mantan Jubir Gus Dur: Investasi Susah Masuk
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GBI) Adhie Massardi. (MP/Bartolomeus Papu)
Merahputih.com - Rencana Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi pejabat BUMN menuai pro kontra.
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi menilai, jika pemerintah tetap ngotot menjadikan Ahok pejabat di salah satu perusahaan BUMN, maka efek negatif itu juga berimbas terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga:
PSI Desak Menteri BUMN Tindak Gerakan yang Tebar Fitnah dan Tolak Ahok
"Selama ini kan memang masyarakat kurang percaya kepada pemerintah. Kemudian investor juga kurang berkenan artinya investasi susah masuk dan yang ada malah keluar," paparnya kepada wartawan, Jumat (22/11).
Bahkan, ia menyebut Kementerian BUMN bakal kesulitan melakukan pembenahan perusahan-perusahaan plat merah lantaran hanya menghabiskan waktu untuk melakukan pembelaan terhadap Ahok dari kritik publik.
"Ketika diangkat kembali Ahok ini, diplanning masuk ke BUMN, bisa dipastikan nanti itu Kementerian BUMN tidak akan sempat mengurusi pembenahan di BUMN-BUMN yang ada dibawahnya," ujar mantan Jubir Presiden keempat Abdurahman Wahid ini.
"Kecuali kesibukan dia hanya dipenuhi, disesaki oleh pembelaan terhadap Ahok dari kritikan publik, dari kritikan masyarakat. Berarti kan sudah kontra produktif," terang Adhie.
Baca Juga:
Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina Untuk Benahi Kebobrokan Korporasi
Selain itu, ia mengingatkan bahwa kontroversi bisa terjadi karena sosok Ahok dianggap negatif oleh masyarakat.
"Nama Ahok ini kan sudah sangat negatif di masyarakat, dia juga juga bukan tokoh publik yang bener. Artinya, saat dia menjabat sebagai gubernur, wakil gubernur banyak masalah di DKI, baik pengelolaan anggaran maupun dari kepemimpinan dia, sehingga menimbulkan kontroversi yang luar biasa," katanya. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
ID Food Berencana Gadaikan Aset, DPR: Jaminan Pinjaman harus Opsi Terakhir, bukan Pilihan Utama
Pendapatan Pertamina Tembus Rp 1.127 Triliun, Laba Bersih Rp 54 Triliun
Gubernur DKI Jakarta Pramono Tanggapi Pernyataan Ahok Monas akan Kebanjiran jika Tanggul Laut Mutiara Jebol
Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada
BUMN Banyak Masalah, Danantara Siapkan Solusi Ini
Dapat Suntikan Modal 23,67 Triliun, Garuda Indonesia Janji Perkokoh Operasional
Pemerintah Ubah Aturan, Minyakita Hanya Akan Didistribusikan Oleh BUMN
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
Danantara Optimis Raih Rp 140 Triliun Pada 2025 Dari Dividen BUMN
Menkeu Perintahkan Pemda Simpan Duit Lebih di BPD Tidak di Bank BUMN