Agus Sudibyo: Facebook Harus Bertanggungjawab Terkait Grup Saracen


Agus Sudibyo tampil sebagai pembicara dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (26/8) (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.Com - Penangkapan grup Saracen oleh Tim Siber Mabes Polri menunjukan bukti bahwa media sosial khususnya facebook menjadi tempat penyebaran konten negatif paling massif.
Terkait hal tersebut, Direktur Indonesia New Media Watch, Agus Sudibyo menegaskan bukan hanya pelaku penebar kebencian berbau SARA atau Hoax yang diamankan oleh polisi. Ia mendesak kepada penyedia jasa Media Sosial (Medsos), ikut bertanggungjawab atas penyebaran konten hoax dan ujaran kebencian bernada SARA.
Sebagaimana diketahui, Tim Siber Mabes Polri telah mengungkap kejahatan penebar kebencian berbau SARA dan Hoax dengan nama grup Facebook Saracen. Dalam pengungkapan tersebut polisi telah resmi menetapkan tiga orang tersangka yakni, berinisial AS, MFT, dan SRN. Grup Saracen ini ternyata aktif menebar hoax dan ujaran kebencian melalui facebook.
Menurut Agus Sudibyo, Facebook sebagai media sosial grup Saracen bernaung, terlibat langsung dalam penyebaran kebencian berbau SARA atau Hoax tersebut.
"Facebook juga jadi bagian yang bertanggungjawab. Karena ada proses produksi hoax yang menguntungkan perusahaan," kata Agus Sudibyo di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8).
Untuk itu, kata Agus Medsos harus dilibatkan sebagai subyek hukum di Indonesia. Saat ini, dalam aturan hukum yang ada, belum memaksa perusahaan media sosial terlibat dalam tindak pidana yang dilakukan penggunanya.
"New media harus jadi subyek hukum di Indonesia. Rp 8.6 triliun keuntungan dari iklan dan mereka belum bayar pajak, namu tanggungjawab mereka belum diatur," pungkas Agus Sudibyo.(Asp)
Bagikan
Berita Terkait
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos

Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif

Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi

Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa

19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur

Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

[HOAKS atau FAKTA]: Utang Makin Banyak, ASEAN Sebut Indonesia Bangkrut pada 2030
![[HOAKS atau FAKTA]: Utang Makin Banyak, ASEAN Sebut Indonesia Bangkrut pada 2030](https://img.merahputih.com/media/53/a4/8f/53a48f1d0a1405335633c9c85aa559d5_182x135.png)
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
![[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan](https://img.merahputih.com/media/f8/df/4d/f8df4dcb1b53087a074e35b53dcecbd4_182x135.png)
[HOAKS atau FAKTA]: ART Ahmad Sahroni Luka Parah akibat Dikeroyok saat Penjarahan
![[HOAKS atau FAKTA]: ART Ahmad Sahroni Luka Parah akibat Dikeroyok saat Penjarahan](https://img.merahputih.com/media/18/38/f4/1838f450cbce7fc521ae23f37538fc44_182x135.jpg)