Agenda Yang Dibawa Menlu Sugiono ke BRICS ke-16 Kazan Rusia

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Oktober 2024
Agenda Yang Dibawa Menlu Sugiono ke BRICS ke-16 Kazan Rusia

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono berjabat tangan dengan Menlu RI periode 2014--2024 Retno Marsudi usai acara pisah sambut. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Konferensi Tingkat Tinggi BRICS ke-16 digelar di Kazan, Rusia, akan dihadiri perwakilan 32 negara, 24 di antaranya diwakili oleh kepala negara, sementara delapan lainnya mengirim pejabat tinggi.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga dilaporkan menerima undangan Rusia menghadiri konferensi tersebut.

Kemlu RI juga memastikan Menlu Sugiono berangkat ke Rusia bersama Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu RI Tri Tharyat dan anggota delegasi lainnya.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono akan menyuarakan pesan perdamaian dan solidaritas antara negara-negara berkembang dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, pada 23-24 Oktober.

Baca juga:

Menlu Sugiono Langsung Hadiri KTT BRICS di Rusia

Kunjungan Sugiono ke Rusia sebagai Utusan Khusus Presiden RI Prabowo Subianto tersebut merupakan kunjungan resmi perdananya usai dilantik sebagai Menlu RI pada Senin (21/10),

"Dalam KTT BRICS Plus, Indonesia akan menyuarakan pesan penting perdamaian serta menyerukan pentingnya negara-negara berkembang dan negara-negara Selatan (Global South) untuk bersatu, meningkatkan solidaritas, serta memainkan peran pentingnya dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih inklusif, adil, dan setara,” tulis pernyataan tertulis Kemlu RI yang diterima di Jakarta, Selasa.

Kehadiran Menlu Sugiono dalam agenda itu menegaskan komitmen Indonesia berperan aktif di kancah internasional dan memperkuat hubungan dengan semua negara, termasuk negara anggota BRICS.

Terlebih pula, anggota-anggota BRICS yang awalnya terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, telah bertambah dengan bergabungnya negara baru seperti Uni Emirat Arab, Iran, Mesir, dan Ethiopia.

Kehadiran Indonesia dalam KTT BRICS pekan ini adalah untuk memenuhi undangan Rusia sebagai pemegang Presidensi BRICS tahun ini. Indonesia juga sudah beberapa kali diundang untuk mengikuti agenda KTT BRICS selama beberapa tahun terakhir.

Selain negara-negara anggota BRICS, Rusia juga telah mengundang negara-negara non anggota BRICS serta sejumlah organisasi internasional, seperti Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) dan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO).

Selain menghadiri KTT BRICS Plus, Menlu Sugiono dijadwalkan juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara sahabat untuk membahas isu bilateral, regional, maupun global.

#Kemenlu
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Kemenlu Dorong Perbankan Indonesia Beroperasi di Arab Saudi, Qatar dan UEA
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah membentuk direktorat jenderal yang baru khusus menangani perekonomian, dianggap menjadi upaya strategis mengurusi bisnis dengan negara luar.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Kemenlu Dorong Perbankan Indonesia Beroperasi di Arab Saudi, Qatar dan UEA
Indonesia
Nasib 76 WNI di Wang Fuk Cour Hong Kong Masih Gelap, Waktu Pemulangan Jenazah ke RI Belum Pasti
Kemenlu mencatat ada 140 WNI yang bekerja dan tinggal di Wang Fuk Court dengan status Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sektor domestik.
Wisnu Cipto - Senin, 01 Desember 2025
Nasib 76 WNI di Wang Fuk Cour Hong Kong Masih Gelap, Waktu Pemulangan Jenazah ke RI Belum Pasti
Indonesia
Kebakaran di Hong Kong, 2 WNI Dinyatakan Tewas
Kemenlu menginformasikan semua korban merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) sektor domestik.
Dwi Astarini - Kamis, 27 November 2025
Kebakaran di Hong Kong, 2 WNI Dinyatakan Tewas
Indonesia
Kemenlu Pulangkan Pengantin Pesanan Dari China, Korban Asal Jawa Barat
RR disebutkan menikah secara resmi pada Mei 2025. Sebelumnya, RR diberitakan menjadi korban TPPO dan mengalami kekerasan seksual.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 November 2025
Kemenlu Pulangkan Pengantin Pesanan Dari China, Korban Asal Jawa Barat
Indonesia
300 WNI Pekerja Migran di Malaysia Dipulangkan, Ada 8 Anak Difasilitasi Pulang
Kemlu menyebut proses pemulangan dilakukan pada 13 November dan melibatkan 221 laki-laki, 66 perempuan, lima anak laki-laki, serta delapan anak perempuan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
300 WNI Pekerja Migran di Malaysia Dipulangkan, Ada 8 Anak Difasilitasi Pulang
Indonesia
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
ISF juga diharapkan dapat membantu proses demiliterisasi Gaza, termasuk penghancuran dan pencegahan pembangunan kembali infrastruktur militer, serta pelucutan senjata kelompok bersenjata non-negara.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Indonesia
Menko Airlangga dan Menlu Sugiono Dampingi Presiden di KTT ASEAN
Para pemimpin negara mitra juga akan hadir di antaranya Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, serta Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 24 Oktober 2025
Menko Airlangga dan Menlu Sugiono Dampingi Presiden di KTT ASEAN
Indonesia
Berawal dari Kamboja, Kemenlu Temukan 10 Ribu WNI Jadi Korban TPPO di 10 Negara Asia
“Awalnya hanya terjadi di Kamboja, kini menyebar ke sembilan negara lain di Asia," kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha
Wisnu Cipto - Selasa, 21 Oktober 2025
Berawal dari Kamboja, Kemenlu Temukan 10 Ribu WNI Jadi Korban TPPO di 10 Negara Asia
Dunia
Baliho Prabowo ‘Sejajar’ dengan PM Benjamin Netanyahu, Kemenlu RI Pastikan belum ada Pengakuan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Tetap pada pendirian tidak akan mengakui Israel selama Palestina belum merdeka.
Dwi Astarini - Selasa, 30 September 2025
Baliho Prabowo ‘Sejajar’ dengan PM Benjamin Netanyahu, Kemenlu RI Pastikan belum ada Pengakuan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Indonesia
57 Dari 78 WNI di Nepal Sudah Pulang ke Indonesia, Kondisi Ibu Kota Sudah Kondusif
Kemenlu juga mengingatkan WNI yang akan bepergian ke luar negeri untuk selalu memperhatikan kondisi keamanan negara tujuan dan melaporkan diri melalui aplikasi Safe Travel.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
57 Dari 78 WNI di Nepal Sudah Pulang ke Indonesia, Kondisi Ibu Kota Sudah Kondusif
Bagikan