Agenda Virtual Rantai Pasokan dan Logistik Global
Digitalisasi membantu bisnis memerangi peningkatan emisi karbon dengan secara drastis (Foto: Pixabay/geralt)
PERUSAHAAN penyedia solusi manajemen logistik berbasis SaaS (Software as a service), Shipsy, akan menggelar agenda virtual Limitless Summit 2022 pada tanggal 20 September mendatang.
Pada acara tersebut, para pemimpin rantai pasokan dan logistik global di seluruh industri akan berbagi wawasan penting mengenai apa yang disebut sebagai Jalan Menuju Logistik Berkelanjutan dan Hemat Biaya.
Baca Juga:
Platform E-Commerce Gencarkan Pelatihan Literasi Digital Pada UMKM
Limitless Summit merupakan konferensi berskala internasional yang berpengaruh dari para profesional terkemuka di bidang logistik, rantai pasokan dan operasi.
Konfrensi tersebut lebih jauh menggali peluang tak terbatas dalam dunia logistik. Acara ini dirancang untuk membangun komunitas pemimpin industri dan pakar untuk menyediakan forum terbuka dalam berbagi pengetahuan, tren utama, dan praktik terbaik guna mendorong pengambilan keputusan yang lebih baik dan kinerja bisnis yang dipercepat dalam ekosistem logistik yang berkembang pesat.
Industri logistik dan transportasi sendiri menyumbang emisi sebesar 24 persen dari total emisi CO2 dunia, di mana 30 persen di antaranya berasal dari truk pengangkut barang. Saat ini, rantai pasokan dan teknologi manajemen logistik yang canggih memberdayakan bisnis di seluruh dunia untuk mengurangi jejak karbon mereka sekaligus mengoptimalkan biaya logistik secara signifikan.
Pelanggan akhir, peraturan tentang lingkungan yang berkembang, dan peningkatan biaya pengiriman mendorong bisnis untuk memanfaatkan keberlanjutan rantai pasokan sebagai sebuah keunggulan kompetitif.
Baca Juga:
Penggunaan Teknologi Harus Diimbangi Literasi Digital yang Mumpuni
CEO dan Co-founder, Shipsy Soham Chokshi menuturkan, bahwa pelanggan akhir, peraturan tentang lingkungan yang berkembang, dan peningkatan biaya pengiriman mendorong bisnis untuk memanfaatkan keberlanjutan rantai pasokan sebagai sebuah keunggulan kompetitif.
"Di sinilah transformasi digital dari proses logistik akan menciptakan kemenangan yang bebeda. Digitalisasi membantu bisnis memerangi peningkatan emisi karbon dengan secara drastis mengurangi jarak tempuh, menghilangkan jarak tempuh yang kosong, mengecilkan volume perjalanan, dan secara proaktif mendapatkan visibilitas emisi di seluruh pergerakan kargo multimoda," jelas Soham Chokshi pada keterangan resminya.
Sesuai dengan tema yang diangkat para pakar industri menyoroti praktik dan wawasan terbaik mengenai keseimbangan dengan teknologi yaitu pengalaman pelanggan, profitabilitas dan keberlanjutan, dan mengaktifkan keberlanjutan dalam logistik lintas batas. (Ryn)
Baca juga:
NFT Naik Daun, Penguatan Literasi Digital Jangan Ditunda Lagi
Bagikan
Berita Terkait
Anti Mainstream! Huawei Mate 80 Bakal Hadir dengan RAM 20GB, Rilis Akhir November 2025
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
POCO F8 Ultra Sudah Muncul di Geekbench, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Samsung Galaxy S26 Bakal Dilengkapi RAM 12GB, Segera Diperkenalkan di CES 2026
Beda dengan Versi China, OPPO Reno 15 Dibekali Snapdragon 7 Gen 4
OPPO Reno 15 Pro Muncul di Sertifikasi TDRA, Siap Meluncur Global Akhir 2025
Huawei Sedang Kembangkan HP Lipat Lagi, Siap Jadi Pesaing Baru iPhone Fold
iPhone 18 Pro Max Diprediksi Jadi HP Terberat Apple, Bakal Bawa Face ID Bawah Layar
JBL Hadirkan BandBox, Speaker dan Ampli Berbasis AI untuk Musisi Modern
POCO F8 Pro dan F8 Ultra Segera Meluncur, Diprediksi Cuma Bawa Baterai Kecil