Aduh! Masih Ada Penumpang Lepas dan Bawa Bantal Kepala Kursi Whoosh
Pencurian fasilitas Whoosh oleh oknum penumpang yang dengan sengaja melepas dan membawa bantal kepala dari kursi kereta Whoosh.
MerahPutih.com - Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menangkap pelaku pencurian bantal Whoosh. KCIC pun mengecam keras tindakan pencurian fasilitas Whoosh oleh oknum penumpang yang dengan sengaja melepas dan membawa bantal kepala dari kursi kereta Whoosh.
GM Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa mengatakan, pelaku dapat teridentifikasi melalui rekaman CCTV dan saat ini telah diamankan oleh pihak Kepolisian.
Eva bercerita, pencurian terjadi pada Sabtu, 19 Juli 2025 pada Whoosh G1063 keberangkatan Stasiun Halim. Setelah didapati adanya laporan kehilangan bantal pada kursi 8D dan 8F pada Kereta nomor 4, KCIC langsung membuka rekaman CCTV yang terpasang di rangkaian Whoosh.
"Total terdapat 44 CCTV yang merekam setiap sisi kereta demi alasan keamanan dan keselematan perjalanan," tegas Eva dalam keterangannya, Selasa (22/7).
Baca juga:
Libur Tahun Baru Islam 2025, Penumpang Kereta Cepat Whoosh Tembus 25 Ribu Orang
Berdasarkan rekaman terlihat ada seorang penumpang melepas bantal dari kursi 8D dan 8F tersebut dan memasukkannya ke dalam tas miliknya.
Pengecekan dilanjutkan pada CCTV yang terpasang di berbagai titik stasiun Whoosh. Terlihat pada pukul 21.00 pelaku melakukan gate in di Gate 1 Stasiun Halim, dan dari situlah diketahui data tiket serta identitas pelaku pencuri bantal.
Eva menghimbau kepada seluruh pengguna Whoosh agar tidak melalukan tindakan perusakan, pencurian dan hal lain yang melanggar aturan, karena setiap kejadian dapat terungkap melalui pembuktian CCTV yang dipastikan lengkap terpasang dengan kondisi baik disejumlah area pelayanan.
"Saat ini total terdapat 1.846 CCTV yang terpasang di seluruh layanan Whoosh. Mulai dari stasiun, rangkaian, jalur, depo, yang seluruhnya memantau setiap pergerakan penumpang, perjalanan Whoosh, dan berbagai objek asing yang mungkin menggangu keamanan dan keselamatan perjalanan," ungkap Eva.
Adapun tindakan melepas atau membawa fasilitas kereta seperti bantal kepala tidak hanya merusak properti publik, namun juga mengurangi kenyamanan penumpang lain serta menimbulkan kerugian finansial.
Untuk setiap penggantian unit bantal dan perawatan kursi akibat kerusakan tersebut, KCIC harus mengalokasikan kembali anggaran operasional yang seharusnya digunakan untuk peningkatan layanan.
"Perilaku tidak bertanggung jawab berupa pengrusakan dan pencurian fasilitas publik merugikan banyak pihak. KCIC terus berkomitmen untuk menjaga kenyamanan dan keamanan penumpang serta meningkatkan edukasi agar seluruh pengguna jasa dapat menjaga fasilitas publik bersama-sama," tutup Eva. (Asp).
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
KAI Commuter Siapkan Gerbong Khusus untuk Petani dan Pedagang di Rute Merak - Rangkasbitung
Simak Sejumlah Perjalanan Kereta Api Tambahan Rute Unggulan di Periode 1-30 November
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Praswad Sebut Ada Indikasi Kuat Korupsi di Proyek Whoosh, Minta KPK Bertindak Independen
Waktu Tempuh KA Bukit Serelo Lebih Cepat 50 Menit
Prabowo Perintahkan Anak Buah Putar Otak Tangani dan Hitung Detail Utang Jumbo Whoosh
Sempat Gelar Rapat Terbatas, Prabowo Minta Airlangga dan Rosan Bereskan Utang Whoosh
KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Komisi XIII DPR: Langkah yang Tepat dan Ditunggu Masyarakat!
Banjir di Jawa Tengah, Kecepatan Kereta Api Dibatasi Hanya 20 Kilometer Per Jam
Penumpang Kereta Cepat Whoosh Tembus 5,1 Juta, Tak Terpengaruh Isu Korupsi