Adjustable Leverage dan Initial Margin Buffer Bakal Tingkatkan Pengalaman Trading di Pintu
Ilustrasi kripto. (Foto: Unsplash/Pierre Borthiry)
Merahputih.com - Pintu Futures meluncurkan fitur Adjustable Leverage dan Initial Margin Buffer. Trader derivatif crypto dapat menawarkan perlindungan tambahan dan meningkatkan pengalaman trading secara keseluruhan.
“Kami selalu mendengarkan masukan dari para pengguna Pintu Futures dan kini kami hadirkan fitur yang bisa memberikan fleksibilitas yaitu Adjustable Leverage dan juga fitur Initial Margin Buffer untuk mengurangi risiko trading derivatif crypto," ujar Head of Product Marketing Pintu, Iskandar Mohammad.
Adjustable Leverage memungkinkan pengguna menyesuaikan tingkat leverage dari 1x hingga 25x. Fleksibilitas ini memberikan kendali penuh kepada trader untuk menyelaraskan strategi trading mereka dengan tingkat risiko dan potensi keuntungan yang diinginkan. Sementara itu, fitur kedua, Initial Margin Buffer, berfungsi otomatis mengunci margin lebih banyak untuk memitigasi risiko likuidasi. Fitur ini menjadikan trading futures lebih terkelola.
Baca juga:
Dana Syariah Gagal Bayar ke Investor, DPR Minta OJK Harus Pastikan Dana Investor Aman
Selain kedua fitur baru tersebut, Pintu Futures telah dilengkapi dengan berbagai fitur inovatif lain untuk trading derivatif crypto, termasuk Take Profit (TP)/Stop Loss (SL), indikator margin, price protection, dan stop order.
Iskandar menambahkan bahwa kelengkapan fitur inovatif di Pintu Futures sejalan dengan kinerja positif yang dicatatkan. Secara quarter-on-quarter (QoQ), volume trading Pintu Futures pada kuartal-III 2025 meningkat hampir 200%. Kenaikan ini diikuti dengan pertumbuhan pengguna baru dan pengguna aktif hingga 20%.
Baca juga:
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Perdagangan derivatif crypto di Indonesia telah berjalan selama setahun terakhir. Mengutip data dari Bursa Kripto CFX, sejak diluncurkan pada September 2024 hingga September 2025, total transaksi derivatif crypto di Indonesia mencapai Rp73,8 triliun, dengan 192 kontrak yang diperdagangkan. Lima kontrak terpopuler adalah BTCUSDT-PERP, ETHUSDT-PERP, SOLUSDT-PERP, PEPEUSDT-PERP, dan XRPUSDT-PERP.
“Perlu diingat dengan cermat bahwa perdagangan derivatif crypto punya risiko tinggi sehingga penting sebelum memulai trading derivatif crypto dapat memahami konsep-konsep dasar, manajemen risiko, dan menggunakan uang dingin,” tutup Iskandar.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Strategi Buy The Dip Kripto 2025, Begini Cara Cuan Saat Harga Turun
DCA Jadi Solusi Sederhana Tapi Efektif Tanpa Takut Terjebak Volatilitas Ekstrem
Hilirisasi SDA Ditargetkan Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Danantara Resmi Akuisisi Hotel dan Tanah Sekitar Masjid Al-Haram di Makkah
Pintu Gandeng OJK Edukasi Aset Kripto di Kampus Binus
Pintu Perkuat Edukasi Aset Kripto Lewat Kolaborasi Lintas Industri dengan tiket.com
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Genius Act Stablecoin dan Tokenisasi RWA Dinilai Bakal Jadi 'Game Changer' Kripto 5 Tahun ke Depan
Tahap Pertama, Mobil Buatan Jepang Disasar Pakai BBM Bioetanol 10 Persen