Ada 1.000 Lowongan Dibuka, PSI Tolak Warga Luar Jakarta Daftar Jadi Petugas Damkar
Ilustrasi: Petugas pemadam kebakaran dari Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta (ANTARA/HO-PPID DKI Jakarta)
MerahPutih.com - Ketua Fraksi PSI, William Aditya Sarana mengaku, kurang setuju dengan keputusan Gubernur DKI, Pramono Anung, yang mengizinkan warga dari luar daerah mendaftarkan diri dalam rekrutmen petugas pemadam kebakaran (Damkar) DKI.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta akan membuka lowongan untuk 1.000 posisi petugas damkar.
"Pemprov DKI juga harus mengutamakan warganya sendiri ketika membuka rekrutmen untuk mengisi posisi tersebut. Terlebih, masih ada banyak orang yang merupakan warga Jakarta kesulitan untuk mencari pekerjaan," kata William di Jakarta, Selasa (5/8).
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak enam dari 100 orang yang masuk dalam kategori angkatan kerja masih belum mendapatkan pekerjaan hingga Februari 2025 lalu.
Baca juga:
Pemprov DKI Buka Lowongan Petugas Damkar, Warga Luar Jakarta Boleh Ikut Melamar
Jika data tersebut diterjemahkan menjadi angka yang lebih konkret, maka ada sebanyak 338,39 ribu orang yang masih menganggur dari 5,47 juta orang, yang menjadi bagian dari angkatan kerja di Jakarta berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).
"Sebenarnya, kami berharap bahwa rekrutmen ini bisa menyelesaikan berbagai masalah di Jakarta ibarat memburu 2 burung menggunakan 1 batu. Dengan melakukan penambahan petugas damkar, Jakarta harusnya bisa menjadi kota yang lebih aman dari ancaman si jago merah. Bersamaan dengan itu, Jakarta juga bisa sedikit demi sedikit mengatasi masalah penganggurannya," ujar William.
William menjelaskan, bahwa ia pun setuju dengan gagasan Pramono mengenai Jakarta sebagai kota terbuka seperti yang disampaikan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Hari Senin (4/8) lalu.
Baca juga:
Kekurangan 7.000 Personel, Lowongan Damkar dan PPSU Jakarta Justru Jadi Rebutan Warga Luar Daerah!
Kendati demikian, ia berpendapat konsep tersebut baru bisa diterapkan apabila kebutuhan warga Jakarta sendiri sudah terpenuhi.
"Namun, sebaiknya Pemprov DKI tetap memprioritaskan warganya sendiri apabila isunya menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar seperti pembukaan lapangan pekerjaan. Baru setelah itu terpenuhi, Pemprov DKI bisa menerima warga-warga dari luar daerahnya" tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Gubernur DKI Pramono Tegaskan Pekerja Air Mancur yang Tewas Tersetrum bukan PJLP Pemprov DKI
ISPA di Jakarta Tembus 1,9 Juta Kasus, Kadinkes Ingatkan Bahaya Polusi Udara dan Perlunya Masker di Masa Pancaroba
Normalisasi Kali Krukut Dipersoalkan PKS, Gubernur Pramono Janji Lakukan Sosialisasi ke Warga
Latar Belakang Pelaku Ledakan SMAN 72: Bapak dan Ibunya Terpisah
Diprotes Pedagang, Pasar Jaya Jelaskan Alasan Penyegelan Kios di Pasar Pramuka
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Pelaku Peledakan SMAN 72 Tonton Video Kekerasan, Disdik DKI Harus Blokir Akses Konten Berbahaya di Sekolah
Buruan Daftar, Ada 12 Ribu Lowongan Kerja di Jakarta Job Fest 2025
PSI Jakarta Tolak Pemotongan Subsidi Pangan, Warga Juga Disebut Sulit Akses
Pramono Minta Usut Tuntas Kematian Pemotor yang Tewas Terlindas Mikrotrans