Prihatin STM Ikut Demo DPR, KPAI Minta Kadisdik DKI Bikin Surat Edaran WA

Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listyarti. (Ist)
Merahputih.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku prihatin ada sekelompok oknum pelajar yang melakukan aksi unjuk rasa disertai kekerasan.
"Apalagi anak-anak sekolah ini melakukan aksi dengan janjian melalui media social. Saat ini terdeteksi berasal dari Bekasi, Depok dan Jakarta Utara. Sebagian besar diduga siswa SMK (STM)," kata Komisioner KPAI Retno Listyarti kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/9).
Baca Juga:
570 Pelajar yang Ikutan Demo Diambil Orang Tuanya dari Kantor Polisi
KPAI sudah berkoordinasi dengan pejabat Kemdikbud RI untuk melindungi anak-anak karena aksi rusuh itu. Selain itu, Kepala Disdik Jakarta juga diminta membuat surat edaran melalui aplikasi Whatsapp (WA) kepada seluruh Kepala Sudin Pendidikan di seluruh DKI Jakarta agar para kepala sekolah segera melakukan komunikasi berantai melalui wali-wali kelas ke para orangtua seluruh siswa.
"Untuk mendeteksi keberadaan anak-anaknya," ungkap Retno.

KPAI juga mengimbau kepada para orangtua siswa SMA/SMK yang berdomisili di DKI Jakarta, Depok dan Bekasi untuk mengecek keberadaan anak-anaknya saat ini, karena khawatir menjadi bagian dari peserta aksi demo di gedung DPR RI.
Sebelumnya, buntut kerusuhan aksi demo pelajar di sekitaran gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, polisi mengamankan sejumlah pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam) saat aksi pada Rabu (25/9).
Aksi kembali terjadi pada Rabu (25/9) di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta Selatan. Kali ini, bukan mahasiswa yang datang, melainkan ratusan pelajar SMA/STM yang memakai seragam putih abu-abu dan pramuka yang melakukan aksi.
Baca Juga:
Kerusuhan Berakhir, Sisa Batu dan Motor Rusak Berserakan di Jalanan
Kerusuhan kembali pecah di area belakang gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (25/9). Situasi pecah saat salah satu oknum pelajar melempar batu kearah polisi dan langsung membakar motor sebagai ungkapan kekesalan. Tak hanya itu, mereka pun mengarahkan petasan ke arah barikade polisi.
Saat malam, polisi berhasil memukul mundur massa hingga kerusuhan terjadi di kawasan Slipi, Jakarta Barat. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara

Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan

Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi

Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

Korban Tewas Demo Gen Z di Nepal Terus Bertambah, Militer Ambil Alih Kendali Negara

Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik

Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids

Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

583 Demonstran Masih Ditahan, Polri Fokus Cari Aktor Intelektual dan Perusak Fasilitas Umum
