Prihatin STM Ikut Demo DPR, KPAI Minta Kadisdik DKI Bikin Surat Edaran WA

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 26 September 2019
Prihatin STM Ikut Demo DPR, KPAI Minta Kadisdik DKI Bikin Surat Edaran WA

Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listyarti. (Ist)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku prihatin ada sekelompok oknum pelajar yang melakukan aksi unjuk rasa disertai kekerasan.

"Apalagi anak-anak sekolah ini melakukan aksi dengan janjian melalui media social. Saat ini terdeteksi berasal dari Bekasi, Depok dan Jakarta Utara. Sebagian besar diduga siswa SMK (STM)," kata Komisioner KPAI Retno Listyarti kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/9).

Baca Juga:

570 Pelajar yang Ikutan Demo Diambil Orang Tuanya dari Kantor Polisi

KPAI sudah berkoordinasi dengan pejabat Kemdikbud RI untuk melindungi anak-anak karena aksi rusuh itu. Selain itu, Kepala Disdik Jakarta juga diminta membuat surat edaran melalui aplikasi Whatsapp (WA) kepada seluruh Kepala Sudin Pendidikan di seluruh DKI Jakarta agar para kepala sekolah segera melakukan komunikasi berantai melalui wali-wali kelas ke para orangtua seluruh siswa.

"Untuk mendeteksi keberadaan anak-anaknya," ungkap Retno.

Para pelajar yang diamankan usai aksi rusuh kemarin (@tmcpoldametro)

KPAI juga mengimbau kepada para orangtua siswa SMA/SMK yang berdomisili di DKI Jakarta, Depok dan Bekasi untuk mengecek keberadaan anak-anaknya saat ini, karena khawatir menjadi bagian dari peserta aksi demo di gedung DPR RI.

Sebelumnya, buntut kerusuhan aksi demo pelajar di sekitaran gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, polisi mengamankan sejumlah pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam) saat aksi pada Rabu (25/9).

Aksi kembali terjadi pada Rabu (25/9) di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta Selatan. Kali ini, bukan mahasiswa yang datang, melainkan ratusan pelajar SMA/STM yang memakai seragam putih abu-abu dan pramuka yang melakukan aksi.

Baca Juga:

Kerusuhan Berakhir, Sisa Batu dan Motor Rusak Berserakan di Jalanan

Kerusuhan kembali pecah di area belakang gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (25/9). Situasi pecah saat salah satu oknum pelajar melempar batu kearah polisi dan langsung membakar motor sebagai ungkapan kekesalan. Tak hanya itu, mereka pun mengarahkan petasan ke arah barikade polisi.

Saat malam, polisi berhasil memukul mundur massa hingga kerusuhan terjadi di kawasan Slipi, Jakarta Barat. (Knu)

#Pelajar #KPAI #Demo Rusuh
Bagikan

Berita Terkait

Olahraga
Sempat Repotkan China, Pelajar Asal Situbondo Bawa Pulang Medali Cabor Sprint Thriathlon di AYG Bahrain 2025
Atlet muda Indonesia, Aira Martha Ardistri, membawa pulang medali perunggu di Asian Youth Games Bahrain 2025.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Sempat Repotkan China, Pelajar Asal Situbondo Bawa Pulang Medali Cabor Sprint Thriathlon di AYG Bahrain 2025
Berita Foto
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Aksi massa mahasiswa membakar ban bekas dalam peringatan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran di Jl Merdeka Selatan, Silang Monas, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Didik Setiawan - Senin, 20 Oktober 2025
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Indonesia
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Aksi demonstrasi oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua (AMPPTAP) yang berlangsung di kawasan traffic light Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (15/10) siang, berakhir ricuh dan anarkis.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Indonesia
Nyawa Angga Melayang Buntut Bullying Ganas di Grobogan, Polisi Diminta Profesional dan Transparan
Kasus ini menjadi sorotan media setelah Angga Bagus Perwira (12), siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, meninggal dunia pada Sabtu (11/10) di kelas
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Nyawa Angga Melayang Buntut Bullying Ganas di Grobogan, Polisi Diminta Profesional dan Transparan
Indonesia
17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, LPSK hanya berwenang melindungi saksi, korban, pelapor, ahli, dan saksi pelaku yang bekerja sama atau justice collaborator.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
Indonesia
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
Gedung tersebut memiliki nilai historis tinggi sehingga perlu dilakukan perbaikan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
Indonesia
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Lebih jauh, ia menekankan bahwa penyampaian aspirasi adalah hak konstitusional warga negara
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Indonesia
15 Anak Sekolah di Solo Terjangkit HIV, Diduga Gara-Gara Ini
KPA Solo mengungkapkan terus berusaha membentuk kesadaran akan bahaya HIV di kalangan siswa sekolah.
Wisnu Cipto - Rabu, 01 Oktober 2025
15 Anak Sekolah di Solo Terjangkit HIV, Diduga Gara-Gara Ini
Berita Foto
Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar
Aktivitas pekerja menyelesaikan pekerjaan perbaikan gerbang pintu Tol Dalam Kota di Kawasan Pejompongan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 30 September 2025
Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar
Indonesia
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Menjamin agar kegiatan unjuk rasa dapat dijalankan secara aman, tertib dan tidak mengganggu hak warga negara lainnya
Dwi Astarini - Selasa, 30 September 2025
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Bagikan