90 Paus yang Terdampar di Pantai Australia akan Jalani Eutanasia, Upaya Penyelamatan Gagal

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 19 Februari 2025
90 Paus yang Terdampar di Pantai Australia akan Jalani Eutanasia, Upaya Penyelamatan Gagal

Ilustrasi paus terdampar.(foto: Department of Natural Resources and Environment Tasmania)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - PETUGAS satwa liar Australia telah membuat keputusan yang sulit untuk mengevakuasi 90 paus pembunuh palsu yang terdampar di pantai terpencil di Tasmania. Kondisi laut yang buruk membuat mereka tidak dapat dipulihkan. Lebih daripada 150 paus ditemukan terdampar di dekat Sungai Arthur di pantai barat pulau tersebut pada Selasa (18/2) malam. Demikian disampaikan Departemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan Tasmania.

Pada Rabu (19/2) pagi, hanya 90 paus yang masih hidup. Meskipun para penyelamat mencoba mengirimkan dua paus kembali ke laut, angin dan gelombang laut yang kasar menyebabkan mereka segera kembali ke pantai.

“Ini cukup kasar, dan hewan-hewan itu tidak bisa melewati ombak untuk keluar. Mereka terus berbalik dan kembali ke pantai,” kata pengendali kejadian di Layanan Taman dan Satwa Liar Tasmania Shelley Graham. Seperti dilansir CNN, gambar udara menunjukkan paus-paus tersebar di sepanjang pantai, beberapa terkubur setengah di pasir, sedangkan yang lain terjebak di perairan dangkal dekat batu karang.

Terakhir kali begitu banyak paus pembunuh palsu terdampar di Tasmania ialah 50 tahun yang lalu pada Juni 1974. Ketika itu, sekelompok paus pembunuh palsu yang berjumlah 160 hingga 170 ditemukan di Pantai Black River, di pantai utara pulau tersebut. Tidak jelas berapa banyak yang bertahan hidup.

Baca juga:

Ilmuwan Australia Usahakan Penyelamatan Great Barrier Reef, Manfaatkan AI untuk Kebaikan



Pada peristiwa terdampar kali ini, pihak berwenang mengatakan keputusan untuk mengevakuasi hewan-hewan tersebut diambil untuk meminimalkan penderitaan mereka. Setelah berjam-jam berada di pantai, mereka menjadi bingung dan stres. Dalam operasi penyelamatan paus yang dilakukan secara massal sebelumnya, mesin telah digunakan untuk memindahkan paus yang terdampar ke area yang lebih terpencil agar bisa dinormalisasi di air sebelum dilepaskan. Namun, petugas penghubung di Layanan Taman dan Satwa Liar Tasmania Brendon Clark mengatakan tidak memungkinkan untuk mengirimkan peralatan ke lokasi yang terpencil dan sulit dijangkau itu.

Anggota masyarakat sebelumnya telah diperingatkan untuk menjauhi tempat paus itu terdampar demi keselamatan mereka sendiri. Paus tersebut besar, dengan berat 500 kilogram hingga sekitar 3.000 kg. Paus adalah spesies yang dilindungi di Tasmania, bahkan ketika sudah mati sehingga mengganggu bangkai paus merupakan pelanggaran hukum.

Para ahli perilaku hewan dan ilmuwan laut mengatakan tingkat kelangsungan hidup paus yang terdampar rendah. Hewan tersebut hanya bisa bertahan sekitar enam jam di darat sampai akhirnya mulai mengalami penderitaan.(dwi)

Baca juga:

Liburan Petualangan nan Menantang di Australia Barat

#Australia #Paus
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat
Benjamin Netanyahu mengatakan sejarah akan mengingat PM Australia Anthony Albanese sebagai seorang politisi lemah.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat
Indonesia
Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul
Langkah Selandia Baru tersebut bertepatan dengan pengumuman Australia yang akan mengakui negara Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB di bulan September.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul
Dunia
Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat
Rencana ini diumumkan di tengah meningkatnya kecaman dan kemarahan internasional atas tindakan Israel di Gaza.
Dwi Astarini - Senin, 11 Agustus 2025
 Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat
Dunia
Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025
Sejauh ini sudah 147 negara di dunia mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Sejak awal 2024, sepuluh negara baru bergabung dalam daftar tersebut, termasuk Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Armenia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025
Dunia
Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Ini bukanlah satu-satunya solusi, tapi ini akan membuat perbedaan.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
  Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
Beredar informasi soal Australia yang memberikan bantuan dana khusus untuk gereja dan umat Kristen di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 24 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
ShowBiz
Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia
West bahkan dikenal karena komentar-komentarnya yang anti-Semit.
Dwi Astarini - Rabu, 02 Juli 2025
Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia
Dunia
YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data
Regulator internet Australia dan YouTube berselisih soal rencana larangan anak di bawah 16 tahun mengakses media sosial. Siapa sebenarnya yang melindungi anak-anak?
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo
“PRABOWO AKHIRNYA BICARA! Papua Nugini Ingin Gabung NKRI, Australia langsung Panas?!” demikian narasi video kanal YouTube “Studio Langit”
Frengky Aruan - Selasa, 24 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo
Indonesia
RI-Australia Gelar Lokakarya Perkuat Kolaborasi Keuangan Berkelanjutan,
Lokakarya ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Dwi Astarini - Kamis, 22 Mei 2025
RI-Australia Gelar Lokakarya Perkuat Kolaborasi Keuangan Berkelanjutan,
Bagikan