7 Orang Korban Banjir Bandang di Sukabumi Masih Hilang


Banjir bandang di Sukabumi. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Tim SAR gabungan hingga terus melakukan pencarian terhadap tujuh warga yang hilang akibat tertimbun tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Tercatat, total korban jiwa akibat bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi mencapai 12 orang, tiga korban diantaranya sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat tertimbun longsor dan dua lainnya akibat terbawa banjir bandang.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana (Plt Kalak) BPBD Provinsi Jawa Barat Anne Heramdianne Adnan mengatakan, adapun tujuh tujuh korban yang dinyatakan hilang ini, tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Gegerbitung, Simpenan, dan Tegalbuleud.
Proses pencarian korban hilang akibat tertimbun longsor ini terkendala cuaca di mana hampir sepanjang hari turun hujan deras, sehingga tim yang berada di lokasi harus waspada karena khawatir terjadi longsor susulan, karena bagaimana pun juga keselamatan menjadi yang utama pada proses operasi pencarian ini.
Baca juga:
Pemda Diminta Lakukan Penataan Geospasial Pasca Banjir Bandang di Sukabumi
Kendala lainnya, kondisi medan yang berat ditambah akses jalan yang tertutup dan lokasi yang terisolasi sehingga tidak bisa ditembus dengan alat berat untuk mempermudah proses pencarian. Sehingga untuk sementara ini, proses pencarian masih mengandalkan tenaga manusia dan menggunakan alat seadanya.
Dalam upaya mempercepat proses pencarian dan menemukan korban hilang, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Kabupaten Sukabumi, Basarnas, TNI, Polri serta lembaga lainnya.
"Kami terus berupaya mencari solusi agar korban hilang bisa segera ditemukan, karena kendala yang dialami tim SAR gabungan selain cuaca yakni kurangnya alat yang memadai, karena pengiriman peralatan terhambat oleh putusnya akses jalan menuju lokasi," tambahnya.
Kepala BNPB Suharyanto memaparkan, dari hasil pendataan sejumlah daerah yang terdampak bencana belum seluruhnya bisa diakses, yang diakibatkan akses terputus seperti jalan yang tertimbun dan terdampak longsor maupun jembatan yang terputus akibat diterjang longsor dan banjir bandang.
"Dari hasil evaluasi penanggulangan bencana hingga saat ini penanganan belum sempurna masih banyak kekurangan tetapi lambat laun memastikan itu semua bisa terlaksana," katanya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya

Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran

Prabowo Langsung ke Bali dari Abu Dhabi, Dengarkan Curhat Korban Banjir

Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang

BPBD Bali Koreksi Korban Tewas Banjir Bandang Bukan 18 tapi 17 Orang

Pemerintah Pusat Kirim Logistik Bantu Pengungsi Korban Bencana Bali, Prabowo Beri Instruksi Langsung

Satu Keluarga Korban Banjir Bali Diduga Terjebak Reruntuhan Rumah, SAR Terjunkan 2 Ekskavator

Jumlah Korban Tewas Banjir Bali Capai 18 Orang, 2 Orang Masih Hilang

Korban Tewas dan Hilang Banjir Bali Terus Bertambah, Denpasar Jadi Wilayah Paling Banyak

15 Korban Meninggal Akibat Banjir Bali Ditemukan, Gubernur Fokus Pembersihan
