7 Kerajaan Nusantara akan Hadir di Bali
Perwakilan budaya Kerajaan Sumedang Larang (Foto: Facebook/Timeless Indonesia Festival)
INDONESIA di masa lampau terdiri dari kerajaan-kerajaan. Bahkan hingga merdekanya Indonesia, sistem pemerintahan itu masih dipertahankan. Ada yang menjadi pemerintahan resmi daerah, ada yang terpisah sebagai bagian dari budaya dan sejarah masyarakatnya.
Bali termasuk daerah yang masih memegang tatanan pemerintahan informal tersebut. Dua di antaranya yang masih bertahan, yakni Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Klungkung. Keduanya akan bergabung bersama lima kerajaan lainnya di Indonesia, yaitu Kerajaan Sumedang Larang (Jawa Barat), Kesultanan Cirebon (Jawa Barat), Kesultanan Deli (Sumatra Utara), Kerajaan Minangkabau (Sumatra Barat), dan Kedatuan Luwu (Sulawesi Selatan). Bukan perluasan kekuasaan, melainkan untuk "Timeless Indonesia Festival" (TIF).
TIF merupakan festival seni budaya dan pameran peninggalan kejayaan kerajaan Nusantara. Tujuannya adalah mendukung peningkatan sektor pariwisata. "Melalui Timeless Indonesia Festival ini, kami berharap dapat membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke semua destinasi wisata di Nusantara," ujar Herlinda Siahaan, Ketua Yayasan Konderatu, saat ditemui di Denpasar, Jumat (28/7).
Tahun ini, TIF akan digelar pada 19-25 Agustus di Pantai K-Land, Desa Kelan, Kabupaten Badung, Bali. Ketujuh kerajaan tersebut akan menampilkan tari tradisional, atraksi budaya, hingga peragaan busana.
"Mulai tahun depan dan seterusnya direncanakan mengundang enam kerajaan Nusantara dan satu kerajaan dari negara lain, seperti Kesultanan Brunei atau yang lain. Tahun ini, TIF sekaligus untuk merayakan HUT NKRI dan mendeklarasikan persatuan bangsa," kata Herlinda. Pihaknya berharap, TIF dapat menggugah kesadaran masyarakat dan pemerintah mengenai pentingnya melestarikan kekayaan seni budaya dan peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia.
Selain pertunjukan dari tujuh kerajaan, TIF akan turut dimeriahkan dengan pameran kebudayaan bertajuk "Gallery Gerbang Nusantara". Di dalamnya terdapat pameran benda-benda bersejarah, pameran UKM dari tiap-tiap Dekranasda provinsi, pameran wisata alam, workshop kerajinan, kuliner Nusantara, serta talk show seni dan budaya. Namun yang diutamakan di Gallery Gerbang Nusantara adalah pameran destinasi pariwisata setiap provinsi.
TIF 2017 mengambil tema "Bhinneka Tunggal Ika". Hal ini didasari atas semangat kebangsaan yang tinggi untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah-tengah tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri. (*)
Sumber: ANTARA
Mau tahu agenda festival budaya lainnya di bulan Agustus? Baca artikel ini: Festival Budaya Lembah Baliem Segera Hadir, Wisman Pilih Tinggal Di Honai.
Bagikan
Berita Terkait
Wondherland 2025: Rayakan Kekayaan Aroma dan Kreativitas Parfum Lokal
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal
Musik dan Hobi Menjadi Satu, Pop City 2025 Hidupkan Jantung Jakarta
Pop City 2025: Festival Kreativitas Lintas Komunitas di Jantung Jakarta
Angkat Tema 'Saling Silang', Synchronize Fest 2025 Bawa Ruang Kolaborasi Seni Rupa
Panggung Megah Tomorrowland Hancur Dilalap Api, Nasib Festival di Ujung Tanduk
JE KA TE World: Transformasi Lapangan Banteng dalam Gemerlap Jakarta Light Festival 2025
Selang Tiga Tahun, Festival Olahraga UNIQLO FITFEST 2025 Kembali Digelar
Festival Solo Menari 2025: Angkat Tema Alam Lewat Ratusan Penari Daun