6 Warga Papua Tengah Meninggal Dunia Akibat Dampak El Nino


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto saat diskusi Waspada Dampak El Nino yang disiarkan virtual melalui FMB9ID_IKP, Senin (31/7). (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Dikabarkan enam orang warga Papua meninggal dunia akibat bencana kelaparan yang bersumber dari hujan es. Peristiwa ini terjadi di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto saat diskusi Waspada Dampak El Nino yang disiarkan virtual melalui FMB9ID_IKP, Senin (31/7).
Baca Juga:
Kata Suharyanto, akibat cuaca dingin itu tanaman-tanaman warga Papua mati dan gagal panen, hingga masyarakat kelaparan.
"Di sana ada hujan es jadi tanaman-tanaman masyarakat jagung nih mati karena ada fenomena kedinginan yang luar biasa, sehingga ada beberapa ribu orang masyarakat Papua, letaknya di Papua Tengah ini yang mengalami kelaparan, sampai ada yang 6 orang meninggal," terangnya.
Suharyanto menuturkan, BNPB langsung mengirimkan bantuan ke Papua adanya insiden kelaparan tersebut. Hal ini juga menindaklanjuti instriksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saat ini kita berbicara dampak adanya El Nino tetapi ternyata di wilayah negara Indonesia contohnya di Papua ini, yang kita akan berangkat ke sana untuk memberikan bantuan," tuturnya.
Baca Juga:
BMKG Beberkan Wilayah Dilanda Kekeringan akibat Cuaca El Nino
Menurut dia, persoalan perubahan cuaca El Nino ini mesti menjadi perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat. Sehingga tak ada lagi korban berjatuhan dari fenomena cuaca ini.
"Karena wilayah negara Indonesia ini sangat luas jadi masalah perubahan iklim ini harus menjadi perhatian kita bersama," urainya.
TNI aktif Bintang Tiga ini mengatakan, BNPB akan terus berkoordinasi dengan kementeria dan lembaga terkait untuk mitigasi fenomen El Nino.
"Terkait dengan kekeringan itu sendiri BNPB dengan beberapa Kementerian lain terkait termasuk ada Badan Pangan Nasional, BMKG, Kementerian Sosial, PUPR dan semua yang terlibat didalamnya ini sekarang fokus agar apabila nanti bulan Oktober dan September yang diperkirakan puncaknya El Nino ini masyarakat tidak mengalami dampak yang terlalu berat begitu," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
DKI Jakarta Butuh Pasokan Beras 300 Ton Per Hari Hadapi El Nino
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya

Prakiraan Cuaca Jakarta, 16 September 2025: Mayoritas Wilayah Bakal Diguyur Hujan Disertai Petir pada Malam Hari

Mayoritas Wilayah Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan Hingga Sedang pada Senin (15/9)

Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan Tebal dan Hujan pada Minggu (14/9)

Cuaca Jakarta 14 September 2025: Seluruh Wilayah Diprediksi Berawan, Ini Imbauan dari BMKG

Gejala Alam di Samudra Hindia Sebabkan Jakarta dan Sekitarnya Alami Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang

Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan dan Hujan pada Sabtu (13/9)

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus Respons Peringatan Dini

Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah

Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 12 September
