6 Fakta Menarik Ini Mengiringi Gerhana Bulan Total Nanti Malam


Gerhana bulan di akhir pekan. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
GERHANA Bulan Total atau banyak juga yang menyebutnya dengan istilah Blood Moon akan berlangsung pada tanggal 28 Juli, dini hari. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengataka peristiwa gerhana akan berlangsung pada pukul 01.24 - 05.19 Wib.
Sedangkan untuk fase total akan berlangsung selama 43 menit yakni pada pukul 02.30 - 04.13 Wib. Menariknya, fenomena langka ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia dari timur hingga barat.
Ada beberapa fakta mengiringi Gerhana Bulan Total di tanggal 28 Juli yang akan membuat kamu tak ingin ketinggalan mengabadikan momen tersebut. Apa saja itu?
Durasi terlama

Satu hal yang cukup menarik pada Blood Moon 28 Juli adalah fenomena ini memiliki durasi sangat lama yakni enam jam. Durasi tersebut membuat gerhana ini menjadi gerhana terlama di abad 21.
Berdasarkan perhitungan, gerhana bulan terlama akan kembali terjadi 105 tahun lagi atau tepatnya di tahun 2123. Karena moment yang sangat langka itu tentu ada banyak fotografer amatir dan profesional berusaha mendapatkan gambar maksimal.
Diiringi hujan meteor

Banyak yang tidak tahu kalau fenomena Blood Mood ini nantinya akan diiringi oleh hujan meteor Piscis Austrinids yang berasal dari rasi Piscis Austrinus atau Piscis Australis di langit selatan. Sehingga gerhana ini hanya bisa disaksikan di Bumi bagian selatan.
Meski demikian, hujan meteor ini belum tentu bisa di nikmati. Pasalnya, hujan meteor ini tergolong lemah. Bahkan di puncak meteor hanya menghasilkan lima meteor per jam.
5 planet jadi dayang-dayang

Dilansir Express.co.uk, ketika gerhana terjadi ada lima planet yang bisa terlihat dari bumi. Planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Jupiter, Saturnus dan Mars. Dari lima planet, Mars adalah yang paling dekat.
Sedangkan untuk Merkurius, planet ini memiliki jarak paling dekat dengan Bumi di tanggl 11 Juli lalu. Kemudian ia akan perlahan menjauh dan tak terlihat lagi setelah 8 Agustus mendatang.
Menjadi minimoon

Berbeda dengan gerhana bulan sebelumnya, kali ini gerhana bulan bertepatan dengan Minimoon. Hal itu karena saat puncak gerhana jarak antara Bumi dan Bulan sejauh 406.100 kilometer. Biasanya Bumi dan Bulan hanya berjarak 384.400 kilometer.
Sebenarnya fenmena ini tak aneh karena terjadi setiap bulannya. Seperti yang kita ketahui, bentuk revolusi Bulan ke Bumi adalah oval. Jarak paling jauh dinamaan apogee dan jarak paling dekat dinamakan perigee.
Warna merah kebiruan

Kita memang mengenal Gerhana Matahari Total dengan sebutan Blood Moon karena warnanya yang merah. Efek warna merah tersebut dikenal dengan rayleigh scattering.
Namun gerhana kali ini agak sedikit berbeda. Pasalnya gerhana nanti akan terlihat sedikit kebiruan. Keadaan ini lantaran hamburan cahaya Matahari oleh molekul-molekul ozon.
Gerhana tanpa awan
Hal yang cukup menarik adalah gerhana kali ini terjadi pada masa musim kemarau. Biasanya di musim ini langit-langit jarang terlihat awan.
Karena kondisi tersebut, kemungkinan besar Gerhana Bulan Total bisa lebih mudah diamati karena risiko mendung yang kecil.
Nah itulah beberapa fakta menarik di balik fenomena Blood Moon yang terjadi pada tanggal 28 Juli, dini hari. Mungkin kamu bisa mengabadikan momen langka tersebut. (yani)
Bagikan
Berita Terkait
Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf

Fenomena Gerhana Bulan Total Terlihat Langit Indonesia 7-8 September 2025, Bisa Nonton Live Stream Loh di Link Ini

Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, ini Jadwal dan Lokasi Pengamatannya

Worm Blood Moon, Gerhana Bulan Total yang Memesona, Bisakah Disaksikan dari Indonesia?

5 Spot Menarik untuk Menikmati Gerhana Bulan Total Malam Ini

BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Pasang Air Laut saat Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total Aman Diamati Langsung oleh Masyarakat

Kemenag Ajak Umat Salat Khusuf saat Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total Bisa Dilihat di Indonesia, Catat Tanggalnya
