5 Pesan Mendikbud di Hari Pendidikan Nasional, Tantangan Era 4.0 Sampai Budaya Literasi


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyalami siswa SMP St. Bernardus ketika meninjau pelaksanaan ujian nasional di SMP St. Bernardus Timika, Mimika, Papua, Senin (23/4).
MerahPutih.com - Tanggal 2 Mei memiliki arti penting bagi dunia pendidikan Indonesia. Hari kelahiran Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, pahlawan nasional yang lebih dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara itu diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengajak seluruh pelaku pendidikan dan kebudayaan menjadikan Hardiknas sebagai momentum untuk introspeksi diri guna menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan Indonesia.
Dalam upacara peringatan Hardiknas 2018 di halaman kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Rabu (2/5), Mendikbud menyampaikan 5 pesan penting dalam memajukan dunia pendidikan nasional. Berikut yang dirangkum MerahPutih.com:

Teladan Ki Hadjar Dewantara
Mendikbud menjelaskan bahwa Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei bertepatan dengan kelahiran Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, seorang tokoh penjuang kemerdekaan yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Lewat sekolah Taman Siswa yang didirikannya, Ki Hadjar telah menanamkan arti penting pendidikan dalam menentukan kemajuan bangsa.
"Saya mengajak seluruh pelaku pendidikan dan kebudayaan agar dapat meneladani Ki Hadjar Dewantara, dan menjadikan momentum peringatan Hardiknas ini untuk melakukan muhasabah, atau refleksi terhadap usaha-usaha yang telah kita perjuangkan di bidang pendidikan dan kebudayaan," kata Muhadjir.
Menurut dia, sejak awal eratkan hubungan antara pendidikan dan kebudayaan sebagaimana tercermin dalam ajaran, pemikiran, dan praktik pendidikan yang dilakukan oleh Ki Hadjar Dewantara. Untuk itu. lanjut dia, perlu ada sinergi tiga jalur pendidikan, yakni jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal yang diposisikan setara dan saling melengkapi.
"Masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih jalur pendidikan, dan pemerintah memberikan perhatian besar dalam meningkatkan ketiga jalur pendidikan tersebut," tutur dia.

Indonesia Negara Adidaya Budaya
Kekayaan budaya Indonesia telah diakui dunia internasional. Bahkan, Mendikbud menjelaskan Asisten Direktur Jenderal UNESCO Fransesco Bandarin secara gamblang menyebut Indonesia sebagai negara adidaya kebudayaan.
"Kita yakin bahwa kebudayaan yang maju akan membuat pendidikan kita kuat. Begitu pula sebaliknya, jika pendidikan kita subur dan rindang, akar kebudayaan akan lebih menghujam kian dalam di tanah tumpah darah Indonesia," kata Muhadjir.
Dalam upaya memajukan kebudayaan, pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang mengamanatkan pemajuan kebudayaan memerlukan langkah strategis berupa upaya-upaya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Bangun SDM Hingga Pedalaman
Muhadjir juga menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang pendidikan dalam menunjang pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia sesuai dengan program Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut dia, keberhasilan pemerintah yang gencar membangun infrastruktur harus disertai dengan pembangunan sumber daya manusia yang sungguh-sungguh dan terencana.
"Bangunan baru sekolah didirikan di wilayah pedalaman dan perbatasan. Dengan itu, anak-anak di pedalaman mulai merasakan nikmatnya belajar di sekolah yang memadai dan menyenangkan," imbuh Mendikbud.
Pendidikan di daerah pedalaman dan perbatasan akan menjadi fokus pemerintah saat ini. Tentu ditunjang dengan fasilitas pendidikan yang modern dan sesuai dengan perkembangan zaman.
"Pemerintah akan memberikan prioritas pembangunan infrastruktur pada daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) agar wilayah tersebut terintegrasi dan terkoneksi ke dalam layanan pendidikan dan kebudayaan," tegas Muhadjir.

Pendidikan Karakter dan Budaya Literasi
Perayaan Hardiknas juga menjadi momentum pentingnya penguatan pendidikan karakter dan literasi sebagai bagian dari program Nawacita Presiden Jokowi. Dalam hal ini pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
"Kita patut bersyukur atas antusias masyarakat terhadap gerakan PPK ini luar biasa. Mereka menyadari bahwa penguatan karakter dan literasi warga negara merupakan bagian penting yang menjadi ruh dalam kinerja pendidikan dan kebudayaan," kata Mendikbud.

Siap Menghadapi Era Industri 4.0
Era Industri 4.0 sudah di depan mata. Bangsa Indonesia bakal jauh tertinggal jika tidak mampu beradaptasi mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Untuk itu, Mendikbud berpesan agar para pelaku pendidikan dan kebudayaan dapat menyesuaikan diri dengan Revolusi Industri 4.0.
"Reformasi sekolah, peningkatan kapasitas, dan profesionalisme guru, kurikulum yang dinamis, sarana dan prasarana yang andal, serta teknologi pembelajaran yang muktakhir menjadi keniscayaan pendidikan kita," tegas Muhadjir
Menurut Mendikbud, reformasi pendidikan ini membutuhkan sinergi peran guru, orangtua, dan masyarakat sebagai sumber kekuatan utama. Perbaikan kinerja dunia pendidikan dan kebudayaan dalam mengikuti tren kemajuan zaman ini tidak boleh melupakan karakter khas bangsa Indonesia.
"Tripusat pendidikan harus secara simultan menjadi lahan subur tempat persemaian nilai-nilai religius, kejujuran, kerja keras, gotong royong, dan seterusnya bagi para penerus kedaulatan dan kemajuan bangsa," tandas mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Puan Maharani Soroti Pemerataan Pendidikan di Hardiknas 2025, Minta Kualitas Setara untuk Seluruh Anak Bangsa

Prabowo Geram Saksikan Sekolah Hanya Punya Satu Toilet

Prabowo: Anggaran Pendidikan Harus Sampai ke yang Membutuhkan

Prabowo Sebut Tanpa Pendidikan Bagus, Indonesia Tak Akan jadi Negara Sejahtera

Hardiknas 2025, Puan Tekankan Pemerataan Kualitas Pendidikan

Hardiknas 2025, Komisi X DPR: Kualitas Siswa dan Kesejahteraan Guru Masih Jadi PR

Prabowo Ucapkan Terima Kasih Pada Guru Saat Hardiknas, Janji Segera Perbaiki Ribuan Sekolah

Prabowo Luncurkan 4 Program di Hari Pendidikan Nasional, Ada Bantuan Bagi Guru Rp 300 Ribu Sampai Rp 3 Juta

Hardiknas 2025, Mendikdasmen Abdul Mu’ti sebut Tanpa Pendidikan Bemutu Rakyat Sulit Sejahtera

Pramono Telah Tebus 488 Ijazah Warga yang Tertahan di Sekolah
