Relationship

4 Siasat Meredakan Pertengkaran Orangtua Baru

annehsannehs - Kamis, 14 Januari 2021
4 Siasat Meredakan Pertengkaran Orangtua Baru

Jangan berantem terus dengan pasangan. (Foto unsplash/RicardoMoura)

Ukuran:
14
Audio:

PERNIKAHAN seolah terasa menyenangkan pada awalnya. Namun setelah dijalani beberapa waktu, kamu mulai menyadari bahwa pernikahan tidak melulu manis dan romantis seperti yang kamu saksikan di film atau dengar dari orang-orang.

Jika baru menikah saja sudah sulit dan banyak masalah, let alone memiliki anak. Anak adalah buah hati yang menjadi anugerah bagi pasangan, namun rasanya kamu dan pasangan belum siap dan masih kaget untuk menjadi ayah dan ibu.

Seiring dengan berjalannya waktu, masalah baru yang belum pernah dihadapi pun mulai bermunculan. Mulai dari siapa yang bergantian menjaga anak, membuat susu, menidurkan anak, mandiin, sampai masalah finansial yang bisa membuat orang stres. Alhasil, kamu dan pasangan jadi rajin berantem tiap hari.

Dilansir dari New York Times, berikut merupakan empat cara mengatasi pertengkaran dengan pasangan yang baru dikaruniai anak.

Baca juga:

Di Rumah Aja, saatnya Quality Time bersama Anak

1. Jangan kaget jika kamu merasa tidak bahagia

Ibu biasanya memiliki pekerjaan yang lebih berat.  (foto- pixabay/smpratt90)
Ibu biasanya memiliki pekerjaan yang lebih berat. (foto- pixabay/smpratt90)

Rasanya normal untuk mengalami penurunan kepuasan dalam suatu hubungan dari waktu ke waktu. Beberapa penelitian pun menyimpulkan bahwa ibu baru cenderung rentan untuk merasakan hal tersebut.

Penelitian pun menunjukan bahwa sang ibu cenderung merasa kurang puas setelah menikah karena mereka harus mengeluarkan lebih banyak tenaga untuk mengurus anak daripada pasangan mereka.

Alhasil, fisik dan psikis kamu akan terasa sangat letih sehingga wajar jika kamu stres dan tidak bahagia pada awalnya.

2. Kendalikan ekspektasimu

Jangan terpaku pada anggapan ibu yang ideal di masyarakat. (foto: unsplash/jonathan borba)
Jangan terpaku pada anggapan ibu yang ideal di masyarakat. (foto: unsplash/jonathan borba)

"Ambil gambaran orangtua yang baik dan ideal, dan buanglah ke tempat sampah," ungkap sosiolog spesialis keluarga dan gender di Univesity of Melbourne, Leah Ruppanner. Baginya, jangan menyulitkan diri sendiri dengan gambaran dan persepsi tentang "ibu yang baik" karena itu hanya akan membuatmu stres.

Dr. Ruppanner memberikan saran ini terutama untuk para ibu karena ada lebih banyak ekspektasi kultural mengenai tipe ibu yang baik itu seperti apa. Jadilah ibu yang terbaik untuk anakmu dengan versi kamu sendiri.

Baca juga:

Bikin Anak Aktif di Dalam Rumah

3. Buat daftar tugas dengan pasangan

Ringankan tugas rumah jika salah satu pasangan bekerja.  (Foto- pixabay/pexels)
Ringankan tugas rumah jika salah satu pasangan bekerja. (Foto- pixabay/pexels)

Agar adil, kamu bisa membuat daftar tugas dengan pasangan. Coba bagi-bagi pekerjaan rumah dan anak yang dianggap adil bagi pasangan. Jika salah satu pasangan lebih sering bekerja untuk mencari uang dalam satu minggu, berikanlah pekerjaan yang lebih sedikit dan ringan seputar urusan rumah tangga ketika di rumah.

Buatlah daftar tugas ini bersama pasanganmu untuk mempertahankan komunikasi dan kerjasama.

4. Bercinta

Eksplorasi hubungan suami istri agar lebih akur. (Foto- Unsplash/Charles)
Eksplorasi hubungan suami istri agar lebih akur. (Foto- Unsplash/Charles)

Memang, ibu yang baru melahirkan butuh beberapa waktu untuk memulihkan kesehatan tubuhnya. Mengurus anak pun bisa menyebabkan kekeringan miss V karena rendahnya hormon estrogen.

Di sisi lain, psikoterapis Esther Perel mengatakan kepada New York Post bahwa terhubung kembali secara seksual bisa mencegah pertengkaran. Perel menyarankan para orangtua untuk memperluas minat dan berinovasi ketika ingin melakukan hubungan suami istri agar terasa lebih fresh dan menyenangkan. (SHN)

Baca juga:

3 Pertanyaan Seputar Orgasme Perempuan Akhirnya Terjawab

Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Bagikan