24.874 Warga Medan Terdampak Banjir, Waspada Banjir Hingga Pekan Depan


Warga terdampak banjir mengungsi ke masjid di Medan, Rabu (27/11/2024). (ANTARA/HO-BPBD Kota Medan)
MerahPutih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Sumatera Utara, mencatat pekan ini sebanyak 24.874 warga Kota Medan terdampak banjir di 10 kecamatan akibat luapan sungai di Medan (27/11).
Terdapat tiga sungai melintasi wilayah Kota Medan yang mengalami luapan, yakni Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Sei Belawan.
BPBD telah menyerahkan bantuan bagi ribuan warga terdampak banjir di sepanjang bantaran sungai.
"Kami telah memberikan bantuan logistik ke delapan kecamatan, seperti beras, gula pasir, mie instan, dan minyak goreng," ucap Kepala BPBD Kota Medan Yunita Sari, di Medan, Ahad.
Baca juga:
Hujan Lebat Masih Akan Terjadi, Sumatera Utara Waspada Potensi Banjir dan Longsor
Selain itu, bantuan pampers, dan pembalut wanita juga telah diserahkan ke delapan kecamatan di Kota Medan yang betul-betul terdampak bencana hidrometeorologi.
Berbagai bantuan tersebut diserahkan di kantor camat setempat, diantaranya Medan Maimun, Medan Bari, Medan Helvetia, Medan Amplas, dan Medan Johor.
"Kantor camat atau pun kantor lurah yang ditunjuk kecamatan, karena masih loading (memuat) kotak pemilu kan. Jadi ada tidak di kantor lurah, tapi itu petunjuk camat tersebut," katanya.
Ia mengatakan, bantuan itu nantinya akan didistribusikan oleh kecamatan kepada pihak kelurahan setempat sesuai data berapa jiwa yang terdampak banjir.
"Untuk beras rata-rata itu, 100 karung masing-masing kemasan 5 kilogram telah diserahkan untuk delapan kecamatan, air mineral 350 kotak, mie instan 150 kotak, dan pembalut lima kotak per kecamatan," tutur Yunita.
BPDB mengimbau agar warga yang tinggal sepanjang bantaran sungai di Kota Medan untuk mewaspadai potensi banjir diperkirakan hingga pekan depan.
"Sebagian besar pengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing, tetapi kita tetap imbau waspadai banjir," katanya.
Kepala BMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho mengatakan sesuai data curah hujan beberapa stasiun BMKG di Sumatera Utara, tercatat intensitas hujan pada kategori sedang hingga sangat lebat dengan durasi yang cukup lama.
"Analisis kondisi atmosfer, fase MJO (Madden Julian Oscillation) selama satu minggu terakhir berada pada fase 2 dan 3, didukung nilai IOD (Indian Ocean Dipole) pada fase negatif sebesar -0,73," katanya, Rabu (27/11).
Selain itu, kata dia, ada juga pengaruh dari Monsun Asia membawa masa udara lembab dari Laut China Selatan dan Samudra Hindia barat Sumatera Utara. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
