222.264 Siswa SMK se-Jatim akan Ikuti UNBK


Merahputih.com / Rizki Fitrianto
MerahPutih.com - Sebanyak 222.264 siswa dari 1.885 lembaga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Jawa Timur akan mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK), Senin (2/4).
Sekretaris Panitia UN Jatim 2018 Hudiyono mengatakan jumlah tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun ajaran 2016/2017 yang hanya 1.779 lembaga dengan 199.079 siswa SMK.
"Semua persiapan sudah bagus. Tahun lalu Dinas Pendidikan Jatim juga sudah mendistribusikan 800 unit komputer untuk digunakan ujian. Tahun ini, kami kembali akan menambah 2000 unit komputer," kata Hudiyono di Surabaya, Minggu (1/4) seperti dikutip Antara.
Dari jumlah peserta UNBK SMK se-Jatim, kata Hudiyono, Kota Surabaya memiliki jumlah peserta terbanyak, yakni 19.775 siswa dengan lembaga penyelenggara sebanyak 104 SMK.
Kabupaten Sidoarjo penyumbang kedua terbanyak karena diikuti 13.552 siswa dengan 78 lembaga. Peserta terbanyak ketiga berada di Kabupaten Jember dengan 12.796 siswa yang tersebar di 160 SMK.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman mengatakan, walau tidak lagi menjadi syarat kelulusan, namun fungsi utama dari UNBK adalah untuk siswa itu sendiri. Karena itu siswa diminta tetap totalitas mengikuti ujian sehingga mendapat hasil yang maksimal.
Hasil UN, kata dia, akan digunakan pemerintah untuk melihat capaian hasil belajar siswa. Selain itu, siswa masih membutuhkan nilai UN untuk berbagai kebutuhan.
"Misalnya untuk mendaftar ke perguruan tinggi maupun sekolah kedinasan. Seperti Akpol dan Akmil, keduanya masih menggunakan nilai UN," ujar Saiful.
Dia menambahkan, hasil UN merupakan nilai otentik dari apa yang telah dikerjakan siswa. Sebab dari segi integritas, UN yang dilaksanakan di Jatim dipastikan terjaga. "Karena kita 100 persen menggunakan UNBK. Baik SMA, MA maupun SMK," ucapnya.
Ditanya terkait kesiapan, Saiful menjelaskan, seluruh sekolah penyelenggara sudah cukup matang mempersiapkannya. Kendati sempat muncul kendala di awal sinkronisasi pada H-2 UNBK, namun masalah dapat cepat teratasi.
"Proses sinkronisasi dipastikan selesai sampai malam hari ini. Awal-awal sinkronisasi server pusat sempat mengalami kendala tapi sekarang sudah lancar," tutur mantan Kepala Badan Diklat Jatim tersebut.
Sementara terkait pengawasan, Saiful menuturkan tidak ada ketentuan wajib yang harus diikuti sekolah. Jatim sepakat tidak menggunakan pengawas di dalam kelas.
Pengawas hanya bertemu peserta ujian saat membagikan daftar absensi dan selanjutnya menunggu di ruang kontrol. Sementara proktor dan teknisi bekerja di ruang server yang masih terhubung dengan siswa.
"Jika terjadi gangguan di tengah-tengah ujian berlangsung, proktor bisa langsung turun menemui siswa. Jadi suasana ruang ujian akan tenang," kata Saiful.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda

Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa

Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur

Bermodal Surat Sakti, Polisi Bakal Tertibkan Sound Horeg di Jawa Timur

DPR Desak Pertamina Cepat Atasi Kelangkaan BBM di Tapal Kuda, Alihkan Stok dari Surabaya-Malang

KPK Maraton Periksa 17 Orang Terkait Kasus Dana Hibah Jatim di Polres Malang

Semeru Dua Kali Erupsi, Warga Diminta tidak Beraktivitas di Radius 3 Km dari Kawah

Pemda Diminta Turun Tangan Atasi Polemik Sound Horeg

Haramkan Sound Horeg, MUI: Joget Sambil Buka Aurat dan Ganggu Pendengaran

Gunung Semeru Erupsi lagi Lontarkan Asap Setinggi 700 Meter, Masyarakat Diimbau Waspadai Potensi Awan Panas
