17 Perusahaan Indonesia Jadi Korban Ransomware di 2021-2022

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Minggu, 22 Mei 2022
17 Perusahaan Indonesia Jadi Korban Ransomware di 2021-2022

Data milik 335 perusahaan di kawasan Asia Pasifik diunggah ke situs kebocoran khusus ransomware. (Foto: Unsplash/Michael Geiger)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERUSAHAAN pentedeksi serangan siber Group-IB melaporkan bahwa terdapat 17 perusahaan di Indonesia yang terkena ancaman Ransomware di 2021-2022. Hal tersebut diketahui dalam Buku Panduan Ransomware Tahunan Group-IB, yakni Ransomware Uncovered 2021/2022.

Dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com, Kamis (19/5), di kuartal 1 2021 dan kuartal 1 2022, Asia Pacific Accreditation Cooperation (APAC) menjadi wilayah ketiga yang paling sering menjadi sasaran setelah Amerika Utara dan Eropa. Data milik 335 perusahaan di kawasan Asia Pasifik diunggah ke situs kebocoran khusus ransomware (DLS) dalam periode peninjauan.

Buku panduan tersebut mencatat terdapat 10 negara dengan korban ransomware terbesar di Asia Pasifik, Indonesia berada di urutan delapan dengan jumlah perusahaan yang menjadi korban serangan siber adalah 17. Jumlah tersebut juga dialami oleh Singapura, dilanjutkan oleh Malaysia dengan total 14 perusahaan.

Di urutan pertama ada Australia (68), diikuti oleh India (48), Jepang (32), China (30), Taiwan (22), Hong Kong (20), dan Thailand (19).

Baca juga:

Sastra Siber, Bentuk Baru Kesastraan?

17 Perusahaan Indonesia Jadi Korban Ransomware di 2021-2022
Laporan Ransomware Uncovered 2021 2022. (Foto: Group-IB)

Conti dan Avaddon menjadi geng ransomware paling agresif dengan tiga korban dari Indonesia masing-masing diunggah di DLS dalam periode peninjauan. Vertikal industri yang paling sering menjadi sasaran di Indonesia adalah energi sebanyak tiga perusahaan dan sektor keuangan juga tiga perusahaan.

Temuan dari Ransomware Uncovered 2021/2022 mencatat bahwa ransomware mempertahankan kemenangan beruntunnya dengan permintaan tebusan rata-rata tumbuh sebesar 45 persen hingga mencapai USD 247 ribu atau sekitar Rp 3,6 miliar pada 2021. Bahkan kumpulan ransomware ini menjadi jauh lebih rakus sejak 2020. Uang tebusan yang memecahkan rekor sebesar USD 240 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun diminta oleh kelompok peretas Hive dari perusahaan Belanda, MediaMarkt.

Lockbit, Conti, dan Pysa ternyata menjadi geng paling agresif dengan masing-masing 670, 640, dan 186 korban yang diunggah di DLS. Dua pendatang baru di 2021, Hive and Grief (asli dari kumpulan DoppelPaymer), dengan cepat mencapai liga Big Game Hunting dari 10 geng teratas, dihitung dari jumlah korban yang diposting di DLS.

Baca juga:

Jumlah Tenaga Ahli Kurang, Keamanan Siber Rentan

17 Perusahaan Indonesia Jadi Korban Ransomware di 2021-2022
Buku panduan tersebut mencatat terdapat 10 negara dengan korban ransomware terbesar di Asia Pasifik. (Foto: Unsplash/Kevin Ku)

Laporan baru ini mencatat taktik, teknik, dan prosedur terbaru dari pelaku ancaman ransomware yang diamati di semua lokasi geografis oleh divisi Group-IB, Digital Forensics and Incident Response (DFIR).

Secara umum, banyak afiliasi ransomware mengandalkan teknik hidup di luar negeri dan alat yang sah selama siklus serangan. Malware komoditas sering digunakan untuk memulai aktivitas pasca-eksploitasi melalui kerangka kerja pemuatan seperti Cobalt Strike (diamati pada 57 persen serangan).

"Untuk membantu keamanan siber perusahaan menavigasi dan mempersiapkan insiden ransomware, kami menguraikan tren utama dan perubahan TTP dan mengubahnya menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Semuanya dipetakan dan diatur sesuai dengan matriks MITRE ATT&CK," kata Kepala Tim DFIR Group-IB Oleg Skulkin. (and)

Baca juga:

Mengulik Sastra Siber dan Perkembangannya Kini di Indonesia

#Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Fun
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September
Bocoran warna Xiaomi 17 Series kini terungkap. HP ini bakal segera meluncur 25 September 2025 mendatang.
Soffi Amira - Selasa, 23 September 2025
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September
Fun
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!
iPhone Air lebih irit dibanding Samsung Galaxy S25 Edge. Menurut pengujian XEETECHCARE, iPhone Air bisa bertahan hingga 9 jam.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!
Fun
Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
Xiaomi 17 Series akan meluncur 25 September 2025 di Tiongkok. Ponsel tersebut akan membawa chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
Fun
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam
Spesifikasi OPPO Find X9 kini sudah bocor. Ponsel tersebut bahkan muncul di database NDB Vietnam. Berikut adalah spesifikasinya.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam
Fun
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?
iPhone 18 Pro kabarnya akan menggunakan desain semi-transparan. Nantinya, pengguna bisa melihat bagian dalam HP tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?
Fun
Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop
Vivo X300 bakal jadi pesaing iPhone 17. HP ini menghadirkan fitur yang mirip AirDrop. Lalu, apa saja yang akan dibawa HP ini?
Soffi Amira - Rabu, 17 September 2025
Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop
Fun
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra bocor. Hal itu pun menimbulkan pertanyaan soal desainnya.
Soffi Amira - Rabu, 17 September 2025
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan
Lifestyle
Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan
Data yang dicuri mencakup nama, alamat e-mail, nomor telepon, alamat rumah, serta total jumlah belanja di toko-toko mewah tersebut di seluruh dunia.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan
Lifestyle
Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
AI hadir bukan untuk menggantikan manusia, melainkan menjadi alat bantu yang membuat pekerjaan lebih efisien.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
Lifestyle
Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
Manusia menjadi pilot yang pegang kendali.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
Bagikan