15 Tahun Jadi Fashion Stylist, Ini Pesan Kesya Moedjenan


Kesya Moedjenan (Foto: YouTube/Merah Putih)
MESKI tampak seru, berkecimpung di industri fesyen adalah suatu tantangan besar. Banyak talenta baru bermunculan dengan kreativitas yang mumpuni. Tak hanya desainer dan model, persaingan untuk pekerjaan fashion stylist pun juga cukup ketat.
Kesya Moedjenan, seorang "pemain lama" di bidang tersebut, memberikan sedikit gambaran dan pesan bagi yang ingin menekuni pekerjaan fashion stylist. Ia menjelaskan bahwa ranah fashion stylist itu luas, bisa di majalah, untuk selebriti, atau pun fashion show.
"Fashion stylist majalah itu entahkah kita menulis review atau juga membuat pemotretan. Kita bikin konsep: fotonya gimana, lighting-nya seperti apa, mood fotonya, model, fotografer, dan make-up artist-nya siapa, sampai bentuk make-up-nya kayak gimana," jelas Kesya, yang memulai pekerjaan ini sejak 2002.
Tak jauh berbeda dengan majalah, fashion stylist untuk selebriti menentukan tampilan keseluruhan dari sang artis. Tampilan total ini nantinya akan membentuk image dari artis tersebut, karena itu fashion stylist selebriti harus lebih cermat. Tak jarang, seorang fashion stylist juga disewa per jamnya sebagai personal shopper. Mereka menemani artis memilih dari pakaian, aksesori, hingga sepatu yang pas.
Selain itu ada pula yang disewa desainer untuk fashion show. "Desainer butuh saran karena fokus sama koleksinya. Sementara make-up, aksesori, dan hal-hal lainnya mau kayak gimana, kita bantu kasih saran. Sekadar saran, bukan menentukan ya," jelas perempuan yang belum lama ini merilis lini pakaian dengan merek Brown Barbie.
Karena cakupannya luas, seorang fashion stylist juga harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan banyak orang. Kesya pun memberi nasihat, "Datanglah ke acara-acara fesyen. Capek memang, tapi kamu perlu pergi ke sana, hargai orang yang sudah mengundang. Dan kamu harus bisa ramah sama semua, dari yang senior sampai yang muda."
Selain itu, fashion stylist, sebagaimana pekerja kreatif lainnya, juga harus memiliki banyak referensi. "Mata harus terbuka, jangan cuma punya satu patokan. Bahkan walau itu bukan style kita, kita enggak suka, tetapi paling tidak kita harus tahu apa sih itu. Buka pikiran juga tentang segala hal, enggak cuma fesyen," ujarnya.
Terakhir, perempuan yang juga menjadi fashion consultant ini menekankan pentingnya karakter. Kepada teman-teman yang berkecimpung di bidang fashion stylist, ia berpesan untuk tidak gampang puas dan sombong, bersikap ramah, sopan, dan rendah hati. (*)
Baca juga artikel seputar fashion stylist lainnya di sini: Alvin Dwipayana Beberkan Pekerjaan Seorang "Fashion Stylist".
Bagikan
Berita Terkait
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
