100 Ribu Lebih Akun ChatGPT Ada di Pasar Gelap Internet


Banyak perusahaan mengintegrasikan ChatGPT ke dalam arus operasional mereka. (Foto: Unsplash/Jonathan Kemper)
PEMIMPIN keamanan siber global Group-IB telah mengidentifikasi 101.134 perangkat yang terinfeksi malware stealer yang menyimpan kredensial ChatGPT. Platform Threat Intelligence milik Group-IB menemukan kredensial yang disusupi itu dalam log malware stealer yang diperdagangkan di pasar gelap internet selama setahun terakhir.
“Banyak perusahaan mengintegrasikan ChatGPT ke dalam arus operasional mereka,” kata Kepala Threat Intelligence di Group-IB Dmitry Shestakov, dalam siaran resminya.
Jumlah log tersedia berisi akun ChatGPT yang disusupi mencapai 26.802 pada puncaknya di Mei 2023. Wilayah Asia-Pasifik, selama setahun terakhir, telah menjadi konsentrasi terbesar dari kredensial ChatGPT yang ditawarkan untuk dijual. Demikian terungkap dalam data Group-IB.
Pakar di Group-IB menunjukkan semakin banyak pekerja yang menggunakan chatbot untuk memudahkan pekerjaan mereka, entah untuk komunikasi bisnis atau pengembangan perangkat lunak. ChatGPT secara bawaan menyimpan catatan semua pertanyaan pengguna dan tanggapan AI.
Baca juga:

Akibatnya, akses ilegal ke akun ChatGPT dapat mengungkap informasi rahasia atau informasi bersifat sensitif yang dapat digunakan untuk meluncurkan serangan terhadap bisnis dan pekerjanya. Penelitian terbaru dari Group-IB menunjukkan bahwa akun ChatGPT sudah cukup terkenal di kalangan komunitas bawah tanah.
Platform Threat Intelligence milik Group-IB menyimpan pustaka data web gelap terbesar di industri ini. Platform ini mengawasi komunitas tertutup, pasar gelap internet, dan forum penjahat dunia maya secara real-time untuk menemukan sampel malware baru.
Menurut analisis Group-IB tentang pasar daring bawah tanah, sebagian besar log yang berisi akun ChatGPT telah dibocorkan oleh pencuri informasi terkenal yang disebut sebagai Raccoon. Meningkatnya jumlah akun ChatGPT yang disusupi berdasarkan observasi dari tim Threat Intelligence Group-IB selama setahun terakhir, adalah bukti semakin populernya chatbot bertenaga AI.
Baca juga:
AGI, Teknologi Elon Musk yang Ingin Saingi Kemampuan Otak Manusia

Group-IB merekomendasikan agar pengguna memperbarui kata sandi mereka secara berkala dan menggunakan autentikasi dua faktor (2FA) untuk mengurangi risiko yang terkait dengan akun ChatGPT yang disusupi. Dengan mengaktifkan 2FA, pengguna harus memberikan kode verifikasi tambahan, yang biasanya dikirimkan ke perangkat seluler mereka, sebelum mereka dapat mengakses akun ChatGPT mereka.
Memiliki visibilitas ke dalam forum internet gelap memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi apakah data sensitif atau informasi konsumen dibocorkan atau dijual. Threat Intelligence secara real-time memungkinkan mereka mengambil tindakan proaktif untuk mengurangi dampak, memberi tahu individu yang terkena dampak dan memperkuat postur keamanan mereka untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. (and)
Baca juga:
Mengenal ChatGPT, AI Canggih nan Meresahkan
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Super Awet! Huawei Watch GT 6 Series Mampu Bertahan hingga 21 Hari

Huawei Watch GT 6 Series Rilis di Indonesia, Smartwatch Premium dengan Fitur Kelas Atas

Apple Hadapi Investigasi di Prancis, Siri Diduga Rekam Suara Pengguna Tanpa Izin

OPPO Find X9 Ultra Bisa Jadi HP Flagship Pertama dengan Kamera Telefoto Periskop Ganda

OPPO A6 Pro Jago dengan Kapasitas Baterai Besar 7000 mAh, Tahan Lama Bahkan Bisa Jadi Power Bank Darurat

Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?
