'100% Manusia Film Festival 2023' Menyebarkan Isu HAM


Sebanyak 62 film bertema HAM dari 18 negara diputar di acara yang memasuki tahun ketujuh. (Instagram@100persenmanusia)
PERHELATAN 100% Manusia Film Festival kembali hadir dan berkomitmen untuk menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia melalui seni dan diskusi. Gelaran tahun ini diadakan pada 3 September hingga 8 Oktober 2023 secara luring di tiga kota yakni Jakarta, Bekasi, dan Yogyakarta.
Direktur 100% Manusia Film Festival 2023 Kurnia Dwijayanto mengatakan, tahun ini festival tersebut mengusung tema Shake and Roll. Lewat tema ini, penyelenggara ingin mengajak orang-orang untuk tetap tegar dan fokus dalam menyebarkan kemawasan pada isu Hak Asasi Manusia (HAM), terutama pada masa transisi dari pandemi ke normal baru serta menjelang pemilihan umum.
Baca Juga:
Lihat postingan ini di Instagram
"Semua film nantinya diikuti berbincang bersama aktivis atau para ahli pembuat film untuk membahas isu-isu film terkait, sekaligus membuka ruang guna berbagi pikiran dan ide." kata Kurnia, dilansir ANTARA.
Sebanyak 62 film bertema HAM dari 18 negara diputar di acara yang memasuki tahun ketujuh. Salah satunya adalah dokumenter pendek 2023 berjudul Senandung Senyap yang berkisah tentang selebritas tuli yang sangat menginspirasi.
Selain itu, film asal Spanyol pemenang piala Silver Bear untuk kategori aktris terbaik di Festival Film Berlinale 2023 berjudul 20.000 Species of Bees diputar sebagai pembuka festival tahun ini. Festival nantinya akan ditutup dengan pemutaran film asal Kanada berjudul Riceboy Sleeps karya sutradara Anthony Sim. Film ini menceritakan perjuangan ibu sekaligus imigran asal Korea untuk beradaptasi di Kanada.
Baca Juga:

Pemutaran film dalam festival diadakan di pusat Kebudayaan di Jakarta yakni IFI Thamrin, Goethe-Institut Indonesian, Instituto Italiano di Cultura Jakarta, Erasmus Huis, aula Kedutaan Besar Austria, dan Summarecon Mall Bekasi. Seluruh pemutaran dan acara film diikuti secara gratis.
100% Manusia menyuarakan isu hak asasi manusia dan sosial yang beragam dari kacamata generasi muda dalam program 100% Life in Motion, 100% Homemade, dan 100% Local Flavors.
Selain pemutaran film, festival juga akan diisi program baru yakni 100% STMJ (Shorts Term Memory of Joy) yang menyorot para pelaku film muda dengan latar belakang pendidikan film dan karya film pendek mereka yang dibuat secara idealis. (and)
Baca Juga:
Beberapa Polemik Festival Film Indonesia
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Oktober 2025 Jadi Bulan Paling Horor, Intip 8 Film Indonesia yang Siap Bikin Merinding di Bioskop

'Tron: Ares' Tayang 8 Oktober 2025 di Indonesia, Hidupkan Kembali Dunia Fiksi Digital karya Steven Lisberger

Film 'Tumbal Darah' Siap Teror Layar Lebar 23 Oktober 2025, Angkat Tema Pesugihan dan Keluarga

Dwayne Johnson Tampil Total di 'The Smashing Machine', Kisah Pahit di Balik Ketenaran Petarung UFC

Final Destination: Bloodlines Raup Rp 5,2 Triliun, Michiel Blanchart Siap Hadirkan 'Teror Baru'

PFN Hadirkan Film Menuju Pelaminan Angkat Kisah Romansa Budaya Jawa dan Minang

Film 'Legenda Kelam Malin Kundang', Tafsir Horor Modern dari Folklore Ikonik Indonesia

Film 'Rangga dan Cinta' Bawa Kisah Klasik Asmara Remaja ke Generasi Baru

Ceritakan Polemik Pernikahan Beda Agama hingga Hak Asuh Anak, Film 'Jangan Panggil Mama Kafir' Siap Tayang 16 Oktober 2025

Film 'Caramelo' Tayang 8 Oktober 2025 di Netflix, Siap Kuras Air Mata Penonton
