Wow! 18 Negara Ini Antri Tawarkan Bantuan Untuk Palu dan Donggala

Selasa, 02 Oktober 2018 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - 18 negara sahabat menawarkan bantuan penanganan gempa bumi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah yang telah menewaskan 844 orang dan meluluhlantakkan bangunan di wilayah itu.

"Sudah ada 18 negara yang menawarkan bantuan untuk membantu bencana di Palu," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (1/10).

Sebanyak 18 negara itu, adalah Amerika Serikat, Prancis, Ceko, Swiss, Norwegia, Hongaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korsel, Arab Saudi, Qatar, New Zealand, Singapura, Thailand, Jepang, India dan China, termasuk tawaran bantuan organisasi internasional, UNDP.

Wiranto mengatakan, keputusan untuk menerima bantuan internasional merupakan suatu keterbukaan bahwa Indonesia sudah menjalin persahabatan dan kerja sama dengan banyak negara.

Bahkan, kunjungan Presiden Jokowi ke negara-negara sahabat tersebut dalam rangka menjalin hubungan yang erat, baik bilateral maupun multilateral. Dalam pertemuan itu terjadi hubungan yang saling menguntungkan dan saling membantu. Sehingga ketika ada tawaran-tawaran dari negara sahabat untuk membantu penanganan bencana di Palu sudah begitu banyak. "Maka tentu pemerintah mengapresiasi bantuan tersebut," ucapnya dikutip Antara.

Kondisi Palu pascatsunami. Foto: @Sutopo_PN

Menurut dia, bantuan yang akan diberikan oleh negara-negara sahabat untuk penanganan bencana gempa di Palu dan Donggala itu merupakan buah kunjungan presiden ke beberapa negara.

"Kemudian membuahkan suatu perasaan partisipasi dan solidaritas antarnegara. Ini tentu tidak bisa ditolak, maka sudah banyak negara yang menawarkan," ujarnya.

Pertimbangan lain Indonesia menerima bantuan dari intersional, kata purnawirawan jenderal bintang empat ini, Indonesia seringkali memberikan bantuan kepada negara-negara yang terkena musibah, seperti bantuan bencana di Bangladesh, gempa di Nepal, dan bantuan di Somalia saat mengalami kekeringan.

"Artinya soal bantu membantu merupakan tradisi internasional yang patut kita apresiasi. Maka kita putuskan menerima bantuan dari internasional," ujarnya lagi. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan