Warung Soto Bang Sawit, Sajikan Kuliner Kesukaan Kiwil dan Yadi Sembako

Selasa, 15 November 2016 - Zulfikar Sy

MerahPutih Kuliner - Anda pecinta kuliner khas Betawi? Sudah pernah mampir ke tempat yang satu ini? Yakni, warung soto Bang Sawit di kawasan Citra Raya, Tangerang, Banten.

Kalau belum pernah, cobalah ke sana. Kalau sudah pernah mampir, Anda tentu masih ingin kembali lagi, ya kan?

Apa keistimewaaan Warung soto Bang Sawit? Pertama, terkait tampilan fisik restoran. Warung ini jauh dari bayangan warung tradisional umumnya yang 'tampil apa adanya' atau sekadar bisa untuk duduk dan makan. Ruangan warung soto Bang Sawit didesain layaknya sebuah restoran modern, bersih, rapi dengan aksesoris lampu-lampu gantung dan beberapa lukisan di dinding yang menarik.

Patung kecil pasangan Ondel-ondel ada di salah satu sudut ruang, memberi nuansa khas Betawi, laras dengan menu makanan yang disajikan.

"Ya, kemasannya modern, tetapi tidak meninggalkan tradisi. Karena, prinsip kami, modern itu bersih, nyaman, dan higienis," ujar Midi, pengelola Warung Soto Bang Sawit di Citra Raya Tangerang kepada merahputih.com, Senin (14/11).

Soto Betawi di warung soto Bang Sawit (foto: merahputih.com/widi)

Keistimewaan yang kedua yaitu tampilan para pramusaji. Sebagai restoran makanan Betawi, para pramusaji warung soto Bang Sawit tampil dengan pakaian tradisional Betawi yang khas: baju lengan pendek, celana panjang, dan kain sarung yang dililit di pinggul, serta peci.

Keistimewaan lainnya? Tentu saja menu makanannya. Meski namanya warung soto, restoran ini juga menyajikan aneka makanan khas Betawi lain selain soto, yaitu nasi ulam, gado-gado, asinan, gabus pucung, dan sejumlah makanan ringan seperti kue kacamata, dan singkong rebus.

Soal rasa? Tak perlu diragukan. Banyaknya pengunjung warung soto ini membuktikan bahwa rasa masakannya cukup mengundang selera. Sejumlah artis seperti Kiwil dan Yadi Sembako pun, menurut Midi, kepincut pada menu sajian warung Bang Sawit.

Warung soto Bang Sawit bahkan kini telah berkembang, memiliki 5 cabang di Jakarta, Tangerang dan kota wisata Cibubur. Padahal, menurut Midi, sebelumnya pemiliki warung ini memulai dengan menjajakan dagangannya pakai gerobak keliling. "Itu sebelum tahun 2007," cerita Midi. Midi sendiri sempat ikut mendorong-dorong gerobak.

Tentang perkembangan warung soto Bang Sawit, Midi berharap, warung soto ini bisa ikut mendorong masyarakat mencintai kuliner asli Indonesia. Midi sempat prihatin terhadap kecenderungan masyarakat yang lebih menyukai makanan siap saji dari luar. "Padahal kuliner tradisional kita ini nggak kalah dari kuliner cepat saji yang kebarat-baratan," ungkapnya menutup perbincangan dengan merahputih.com. (Widi/mw)

 

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan