Warga Lereng Merapi Gelar Grebeg Sadranan Jelang Ramadan Menurut Kalender Jawa

Minggu, 09 Februari 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Ribuan orang yang tinggal di lereng Gunung Merapi menggelar upacara tradisi Grebeg Sadranan di Alun-alun Pancasila Kecamatan Cepogo Boyolali Jawa Tengah, Minggu (9/2).

Event wisata unggulan Boyolali tersebut dimulai dengan berkumpulnya warga dari Perwakilan dari 15 desa se-Kecamatan Cepogo dengan membawa gunungan kirab dan tenongan.

Mereka berjalan dari rumah Kepala Desa Mliwis dilakukan sampai ke alun-alun Cepogo. Selanjutnya gunungan dan tenongan berisi aneka makanan diletakkan berjajar dan didoakan. Usai didoakan, warga pun berebut makanan dengan meriah.

Ketua Panitia, Mawardi, mengatakan event tahunan Grebeg Sadranan ini merupakan agenda tahunan yang digelar jelang Ramadan. Acara diikuti paguyuban kepala desa beserta pihak kecamatan Cepogo.

Baca juga:

Impor Dilakukan untuk Penuhi Pemintaan Daging saat Ramadan dan Idul Fitri

"Grebeg Sadranan ini ditujukan untuk membuka tradisi Sadranan (berziarah ke makam leluhur) jelang Ramadan tahun ini,” kata Mawardi, Minggu (9/2).

Tradisi Sadranan dilaksanakan warga Kecamatan Cepogo setiap tahun di bulan Syaban atau Ruwah dalam penanggalan Jawa, jelang bulan Ramadan. Biasanya dilaksanakan secara bergiliran tiap dukuh atau desa mulai tanggal 10 Ruwah ke atas,

Untuk Grebeg Sadranan, kata dia, ini kedua kalinya digelar setelah yang pertama dilaksanakan tahun 2019. Untuk Sadranan diadakan setiap tahun.

"Pandemi membuat kegiatan Grebeg Sadranan vakum. Kemudian baru dilaksanakan lagi pada tahun 2025 ini,” kata dia.

Grebeg Sadranan kali ini dilaksanakan pada tanggal 10 Ruwah. Mengikuti penanggalan Jawa. Selanjutnya, warga di tiap dukuh akan menggelar tradisi sadranan dengan diawali pembersihan makam, kirim doa ke leluhur dan silaturahmi dari rumah ke rumah.

"Ini tradisi leluhur warga lereng Gunung Merapi yang hidup turun temurun," katanya.

Camat Cepogo Dwi Sundarto mengatakan, grebeg sadranan direncanakan menjadi agenda tahunan.

"Kami laksanakan setiap tahun sebagai pembuka tradisi sadranan di Kecamatan Cepogo," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah).

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan