Warga Jakarta Nilai Keputusan Anies Tarik Rem Darurat Tepat

Jumat, 11 September 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Keputusan Gubernu DKI Jakarta, Anies Baswedan, menarik rem darurat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menuai pro dan kontra di masyarakat.

Kebijakan Anies kembali berlakukan PSSB Total karena kasus virus corona di ibu kota terus melonjak. Jika Anies tidak tarik Emergency Break dikhawatirkan kamar rawat inap pasien COVID-19 akan penuh.

Baca Juga

Wakapolri Klaim PSBB Total di Jakarta Masih Dalam Pembahasan

Warga Karet Bivak bernama Alfian (31) menyampaikan, semua kebijakan yang diputuskan Pemda DKI, ia pastikan sudah diperhitungkan secara matang. Pemerintah pasti tau apa konsekuensinya bila keluarkan aturan PSBB ketat tersebut.

"Menurut saya setiap kebijakan pasti sudah diperhitungkan," kata Alfian saat dikonfirmasi, Jumat (11/9).

Terlebih, kata Alfian, Jakarta merupakan cerminan nasional, apa yang terjadi di ibu kota menggambarkan situasi dan kondisi Indonesia. Sudah tepat Anies memutuskan rem darurat dengan melihat tingginya penambahan kasus COVID-19.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: ANTARA

Menurutnya, bila Anies telat dan tidak menarik rem darurat ke masa PSBB itu kasus penyakit corona di Jakarta itu bakal semakin mengkhawatirkan. Dan dipastikan rumah sakit dan para tenaga medis akan kewalahan menangani pasien COVID-19.

Apalagi, kepala negara Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pernah menyatakan bahwa kesehatan dan keselamatan warga merupakan hal utama yang harus diperhatikan pemerintah. Dengan begitu sudah baik Anies menetapkan Jakarta ke masa PSBB awal.

"Masyarakat perlu memahami tentang ini senada dengan pak Jokowi dahulukan kesehatan baru perekonomian," tuturnya.

Untuk saat itu, ucap Alfian, pemerintah memfokuskan keselamatan warga dibandingkang perekonomian. Sebab ia berpendapat kalau Anies terus melonggarkan aktivitas warga seperti PSBB transisi nyawa manusia akan terus berjatuh. Sebab jika nyawa pemerintah tak bisa membangkitkan kembali.

Tapi, jika ekonomi jatoh dengan kebijakan PSBB total ini, Anies bisa menaikkan kembali di hari-hari ke depan.

"Seburuk-buruknya ekonomi pasti masih bisa dibangkitkan tapi bagaimana caranya membangkitkan orang meninggal?," tutupnya.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terpaksa mengambil kebijakan untuk menarik rem darurat dan kembali ke masa PSBB.

Kebijakan itu akan dimulai pada Senin 14 September 2020 pekan depan. Keputusan ini diambil Pemprov DKI dengan mempertimbangkan sejumlah faktor yakni ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi.

Baca Juga

Jakarta Kembali PSBB, Datang ke Yogyakarta Harus Bawa Surat Bebas COVID-19

Dengan kebijakan ini, ktivitas warga akan dibatasi kembali seperti, kerja di rumah, ibadah di rumah, transportasi dibatasi, ganjil genap ditiadakan.

"Dalam rapat gugus tugas percepatan pengendalian covid 19 di Jakarta. disimpulkan bahwa kita akan menarik rem darurat yang itu artinya Kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu," papar Anies Rabu (9/9) malam. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan