Wapres Gibran Rakabuming Serukan Keadilan di Sektor AI di KTT G-20, Harus Bawa Manfaat bagi Negara Pemasok Bahan Baku

Senin, 24 November 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM — WAKIL Presiden RI Gibran Rakabuming tampil berbicara di forum G-20 di Afrika Selatan. Gibran membahas perkembangan kecerdasan buatan (AI ) yang kian pesat. Menurutnya, perkembangan AI, sebagai revolusi industri baru di dunia, harus membawa manfaat bagi negara-negara pemasok bahan baku.

Wapres, saat berpidato dalam sesi pleno ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Minggu (23/11), menyebut nilai tambah teknologi tidak boleh hanya dinikmati segelintir perusahaan pengembang di negara maju.

”Masa depan yang adil dan berkeadilan bagi semua merupakan tujuan bersama kita. Namun, kita harus jujur, apakah kita sedang bergerak menuju masa depan itu, atau justru menjauh darinya?," kata Wapres Gibran kepada para pemimpin dunia yang hadir di forum itu, dikutip ANTARA.

Dia menyeru kepada negara-negara anggota agar memastikan revolusi AI berjalan secara inklusif dan membawa manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Wapres, yang hadir mewakili Presiden RI Prabowo Subianto, juga menyoroti ketergantungan AI terhadap mineral-mineral kritis, mulai dari cip hingga pusat data, yang permintaannya terus meningkat. Namun selama bertahun-tahun, kata dia, negara-negara berkembang hanya mengekspor bahan mentah, tapi nilai tambah sebenarnya justru dinikmati di tempat lain.

Baca juga:

Gibran Wakili Prabowo di KTT G20 Afrika Selatan, Ini Agenda Yang Dibawa



Jika situasi ini dibiarkan, Wapres menilai kesenjangan digital akan kian melebar dan negara berkembang akan kembali menjadi korban ketimpangan global. "Revolusi industri sebelumnya dibangun di atas ketimpangan ini. Kita tidak boleh mengulanginya," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Wapres Gibran menekankan pentingnya tata kelola AI yang beretika serta akses yang setara terhadap data, teknologi, dan platform global. Dengan begitu, inovator dari berbagai negara memiliki peluang yang setara.

Atas dasar itu, kata Wapres, Indonesia memilih membangun industri dalam negeri dan penghiliran agar rakyat merasakan manfaat dari kekayaan alamnya sendiri. Ia menyebut Indonesia tidak menutup pintu investasi, tapi membuka kemitraan yang adil, menghubungkan alih teknologi, investasi, dan praktik yang bertanggung jawab dalam pemanfaatan mineral kritis.

Di akhir pidatonya, Wapres Gibran mengajak seluruh negara G-20 untuk mengawal revolusi industri baru di sektor AI agar memberi manfaat bagi semua, bukan hanya segelintir negara.

“Indonesia percaya masa depan harus dibangun di atas keadilan, keadilan dalam teknologi, dalam pemanfaatan sumber daya alam, dan keadilan bagi pekerja,” katanya.(*)

Baca juga:

Gibran Gantikan Prabowo Terbang ke KTT G-20 di Afrika Selatan, Go International Berpidato soal Isu Global di Depan Pemimpin Dunia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan