Usia Bangunan di Depok Ini 303 Tahun Sampai Sekarang Tetap Kokoh

Minggu, 09 April 2017 - Noer Ardiansjah

Bangunan peninggalan kolonial Belanda pada abad silam tentu tidak hanya bisa dijumpai di Kota Tua, Jakarta, saja. Di sepanjang Jalan Pemuda, Depok, pun dapat dilihat secara langsung kemegahan beberapa bangunan yang dibuat sejak zaman Cornelis Chastelein pada tahun 1714.

Bangunan tua Belanda yang kini menjadi kantor Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein, Depok, Jawa Barat. (Foto: MerahPutih/Noer Ardiansjah)

Bahkan, hingga saat ini masih ada beberapa gedung tersebut yang dimanfaatkan oleh warga sebagai tempat untuk beraktivitas seperti bangunan kantor Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC).

Pengurus Bidang Aset dan Sejarah YLCC, Ferdy Jonathans menjelaskan bahwa gedung tersebut dibangun tidak lama setelah pembangunan Gereja Immanuel sejak kedatangan Cornelis Chastelein pada tahun 1714.

“Meski diakui, bangunan yang dibuat atau dirancang oleh Belanda tetap kokoh dan kuat hingga sekarang, meski sudah banyak pula yang mengalami kerusakan. Dan itu adalah wajar,” ucap Ferdy kepada merahputih.com di Jalan Pemuda, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Keunikan lain dari bangunan yang dibuat oleh Belanda, kata Ferdy, nampak pada bentuknya yang nampak lebih lebar dibandingkan bangunan pada umumnya. “Biasanya lebih lebar dan sedikit luas pada bagian dalam bangunan. Jarang ada yang bangunan bertingkat. Ciri bangunan khas Belanda adalah megah,” kata Ferdy.

Bangunan tua Belanda yang kini menjadi kantor Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein, Depok, Jawa Barat. (Foto: MerahPutih/Noer Ardiansjah)

“Sekarang, usia bangunan ini sudah hampir 303 tahun dan masih tetap memesona,” ungkapnya.

“Awalnya, di sini merupakan tanah tak berpenghuni. Kemudian oleh Cornelis Castelein disulap menjadi sebuah 'peradaban'. Sampai sekarang, gedung itu masih dapat digunakan oleh masyarakat sekitar,” tandas Ferdy.

Selain artikel ini Anda juga bisa baca Suku Kulawi, Pemegang Tradisi Dari Zaman Prasejarah

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan