Uniknya Mainan Pistol Karet dari Triplek
Minggu, 23 September 2018 -
POPCON Asia 2018 kembali hadir selama dua hari pada tanggal 22 dan 23 September. Di tahun ini ajang popular kultur tersebut diselenggarakan di Exhibition Hall 3, ICE BSD, Tangerang, Banten.
Sejak hari pertama, Popcon Asia 2018 sangat ramai. Beberapa diantara mereka sengaja datang menggunakan kostum. Mulai dari karakter Jiraya di serial Sekai Ninja Sen Jiraiya hingga tokoh marvel seperti Captain America.

Terdapat lebih dari 50 booth dari creator serta komikus populer. Terdapat pula beberapa pameran produk unik hasil karya anak bangsa. Salah satunya pistol karet produksi Easwoid, asal Bandung, Jawa Barat.
Mendengar namanya mainan ini memang terlihat sangat sedehana. Peluru yang digunakan hanya karet gelang. Tapi kamu akan terkagum-kagum setelah melihat tampilan fisik dari pistol karet ini.

Terbuat dari triplek khusus, mainan tersebut dirakit sedemikian rupa hingga menyerupai bentuk pistol pada umumnya. Tak ada paku untuk merekatkannya. Sambungan-sambungan pada tiap pola disatukan dengan kayu.
Pistol mainan ini cukup ringan, mungkin karena bahannya adalah dari triplek. Setelah dikokang, tuas lalu ditekan menggunakan telunjuk. Pemakaiannya seperti pistol sungguhan. Beberapa pistol bisa melesatkan karet berkali-kali hanya satu kokangan.

Owner Easwoid, Samuel Aswin mengatakan sejak dulu ia memang senang dengan hal-hal teknik. Hingga akhirnya ia terpikirkan untuk membuat mainan pistol karet tersebut.
Samuel belum memproduksi pistol karet secara masal. Ia ingin mengetahui bagaimana minat pasar untuk mainannya ini di Popcon Asia 2018. "Kita juga pengen lihat banyak yang suka dirakit atau berbentuk pola," ujarnya kepada merahputih.com, Sabtu (23/9).

Harga mainan pistol karet yang dijual Easwoid berkisar Rp 50 hingga 300 ribu. Semakin mahal harganya, maka bentuk pistol semakin rumit. Namun di Popcon Asia 2018, ada juga produk yang hanya dipamerkan saja.
Pria berkacamata itu punya mimpi. Produk buatannya tersebut bisa tembus ke pasar internasional. Apalagi, saat ini sangat jarang produsen yang sengaja membuat mainan serupa. (yani)