Ulasan Film: "Spider-Man: Homecoming"
Rabu, 19 Juli 2017 -
KISAH dimulai dari Adrian Toomes (Michael Keaton) dan timnya yang dikontrak untuk membersihkan kekacauan konstruksi di New York. Hal ini terjadi akibat pertarungan Avengers dan Loki bersama pasukan Chitauri-nya, yang dikenal dengan Battle of New York. Namun, operasi tersebut diambil alih oleh Departemen Pengawas Kerusakan Amerika Serikat milik perusahaan Tony Stark.
Mereka pun diminta menyerahkan semua material yang sudah mereka pilah. Walau demikian, Adrian yang membenci Tony Stark menyisakan inti Chitauri yang ia dapat dan membuatnya menjadi senjata. Operasi ilegal mereka aman hingga bertahun-tahun kemudian, bahkan membuat Adrian menjadi kaya.
Sampai akhirnya muncul Spiderman (Tom Holland). Ia awalnya masih magang untuk Tony Stark, masuk dalam antrean grup Avengers. Setelah bertarung bersama para Avengers di episode "Age of Ultron", Spiderman menantikan panggilan bertugas kembali dari Tony Stark. Namun, ia tidak kunjung mendapatkannya.
Untuk menarik perhatian Tony Stark dan membuktikan bahwa ia mampu menjadi superhero, Peter Parker mencari kasus setempat yang dapat ia tangani dalam kostum Spiderman. Ia berhasil menarik perhatian publik, bahkan membuat Liz Allan (Laura Harrier), kakak kelas SMA yang ia suka, jatuh cinta kepada sosok Spiderman.
Alur semakin menarik ketika Spiderman berhadapan dengan Adrian yang menjadi sosok Vulture dengan teknologi yang ia kembangkan. Ditambah kejadian yang dialami teman-teman turnamen decathlon-nya, Ned (Jacob Batalon) sang sahabat yang tahu identitas dirinya, kerumitan cintanya dengan Liz, sampai kehilangan kostum Spiderman-nya.
Film "Spider-Man: Homecoming" ini pastinya menarik dan layak untuk Anda tonton. Efek dan humor yang ditampilkan tidak tergantikan hanya dengan membaca ceritanya. Silakan menyaksikannya sendiri di bioskop-bioskop terdekat di kota Anda. (*)