Tundapedia, Kamus Besar Si Tukang Nunda
Senin, 10 Januari 2022 -
KAMUS Besar Bahasa Indonesia pasti sudah sering kamu lihat atau bahkan sudah sering dibaca. Namun kamus satu ini agak sedikit berbeda dari biasanya. Mungkin kamu belum pernah tahu.
Baca Juga:
Kamus berisi kumpulan-kumpalan perkataan atau ungkapan dari banyak orang ketika sedang menunda pekerjaan, tugas sekolah, dan masih banyak lainnya. Namun, kamus ini bukan secara baku seperti lembaga leksikologi membuat lema.
Sesungguhnya, ini hanya daftar beberapa istilah paling sering muncul dari warga +62 ketika sedang menunda sesuatu. Apa saja? Berikut daftarnya;
1. Kalau Bisa Besok, Kenapa Harus Sekarang

Prinsip seperti ini sering ada di pikiran atau bahkan diucapkan sama orang hobinya suka menunda sesuatu.
Saat akan mengerjakan tugas sekolah atau kerjaan kantor, selama tenggat waktu masih panjang mengapa harus segera diselesaikan. Begitu kira-kira pikirnya.
Namun, sebenarnya apa salahnya kalau dikerjakan dengan segera. Padahal kalau dikerjakan dengan segera, besoknya bisa malas-malasan dengan tenang karena sudah tidak memiliki beban atau tanggung jawab.
Beda cerita kalau menunda tugas atau kerjaan di awal waktu, lalu sudah keenakan malas-malasan dan bahkan hingga lupa kalau ada tanggung jawab belum terselesaikan, nanti ketika sudah mendekati deadline akan terburu-buru mengerjakan tugas sekolah atau kerjaan kantornya.
Akhirnya malah enggak mementingkan benar atau salahnya dalam mengerjakan, alias terpenting selesai.
2. Kaum Rebahan

Nah, kelakuan kaum rebahan biasanya kalau udah ketemu bantal dan kasur dijamin semua rencana pasti akan buyar seketika.
Awalnya udah menyusun rencana dengan rapih, ingin menjadi lebih produktif, dan enggak mau leha-leha lagi, namun nyatanya zonk.
Rebahan memang enak, hitung-hitung buat mengisi tenaga untuk kegiatan selanjutnya. Namun kalau rebahannya malah keterusan dan keenakan justru malah jadi masalah nantinya karena tugas atau kerjaan enggak kelar-kelar.
3. Kalau Masih Ada Orang Lain, Kenapa Harus Kita?

Prinsip orang seperti ini juga sering ada di lingkungan kerja toxic.
Biasanya tindakan ini digunakan untuk menghindar dari sesuatu, misalnya seperti disuruh menjadi orang pertama untuk mengerjakan kerjaan.
Namun tak hanya di tempat kerja,di kampus atau sekolah juga ada. Orang tersebut akan menunggu orang terlebih dahulu saat akan presentasi di depan kelas.
Entah karena memang orang tersebut malu atau memang sedang ketakutan karena materi dibawakan masih belum selesai, maka dengan berbagai cara akhirnya menyerahkan bebannya di orang lain.
Baca Juga:
4. Masih segini, belum parah-parah amat

Slogan ini juga paling sering muncul dari mulut orang hobinya menunda sesuatu. Terkesan meremehkan, tapi terkadang orang ngomong seperti berniat hanya bercanda, padahal bisa jadi serius.
Misalnya ada tugas sekolah atau kerjaan kantor diberikan, lalu berseloroh cuma sedikit dan meminta orang lain mengerjakan atau menundanya.
Merasa tugasnya gampang, alhasil ia lebih memilih tidur terlebih dahulu atau melakukan kegiatan lainnya sampai akhirnya tugas tak selesai padahal cuma sedikit.
5. Sistem Kebut Semalam

Salah satu metode mengerjakan tugas atau kerjaan selalu digunakan seseorang suka menunda, tak lain sistem kebut semalam.
Padahal sudah tahu sedang memiliki banyak tugas, namun masih saja leha-leha mengerjakannya. Biasanya mengerjakan sesuatu mendekati deadline suka mendapat ide lebih cepat, bahkan ada beberapa orang biasa menyebutnya dengan “The Power of Kepepet”.
Namun, perlu diingat apakah ide selalu muncul saat kepepet atau bisa saja jadi sial dan kerjaan tak selesai. (frs)
Baca Juga:
Ngapain Harus Ditunda, Ayo Workout Demi Tubuh Lebih Sehat di Tahun 2022