Triawan Munaf Kagum dengan Narasi Playfest 2018

Senin, 26 November 2018 - Iftinavia Pradinantia

HARI terakhir Narasi Playfest 2018, Minggu (25/11), berlangsung sangat meriah. Meski hujan deras sempat mengguyur kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, animo para pengunjung tak surut.

Meskipun kental akan nuansa kekinian, Narasi Playfest 2018 tak hanya dipadati pengunjung millennial, tetapi juga tokoh penting. Salah satunya Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf.

Triawan Munaf
Dengan antusias Triawan Munaf melihat salah satu venue Playfest 2018 (Foto : MP/IFTINAVIA PRADINANTIA)

Dengan didampingi Najwa Shihah, ia melihat-lihat satu per satu panggung yang ada di Narasi Playfest juga sudut-sudut tematik. Di sela-sela waktu, ia tampak berbincang-bincang dengan pengisi acara, Bayu Skak.

Triawan mengaku sangat terkesan dengan Narasi Playfest 2018 yang berlangsung meriah. “Terus terang saya sangat surprise. Narasi bisa mengombinasikan berbagai fenomena yang terjadi saat ini. Salah satu fenomena yang terjadi saat ini, misalnya perubahan yang sangat cepat,” urainya saat ditemui Merahputih.com di acara Narasi Playfest 2018.

Menurut Triawan, sebuah lorong dengan sedikit pencahayaan membuat pengunjung fokus dengan tajuk utama acara tersebut, yakni konten, kolaborasi, dan komunitas. Ia mendukung kolaborasi antarkomunitas yang hadir di acara Narasi Playfest 2018. ”Kalau komunitas-komunitas tersebut berkumpul, akan melahirkan konten berkualitas dalam waktu sesingkat mungkin. Itu semua harus diintegrasikan,” jelas Triawan.

Ia menilai acara tersebut mampu memfasilitasi pemuda-pemuda kreatif untuk saling bersinergi. Triawan berharap Narasi Playfest 2018 akan kembali diadakan musim mendatang dan acara-acara serupa semakin banyak.

Playfest 2018
Najwa Shihab dan Triawan Munaf. (Foto: MP/IFTINAVIA PRADINANTIA)

Di era digital seperti saat ini, jangkauan informasi generasi milenial sangat luas. Berbagai pengetahuan bisa mereka dapatkan dalam waktu singkat. Kendati demikian, Triawan mengatakan bahwa anak muda masa kini mudah berganti peminatan. “Anak sekarang cepat sekali berganti-ganti narasi kadang kala mereka harus diberikan pelabuhan yang bisa mendalam,” tuturnya. Ia berharap fasilitas yang sudah ada lebih berkualitas dan terfokus.

“Bagaimanapun juga kita bukan hanya harus berjalan cepat tetapi juga memiliki kedalaman,” tukasnya.(avia)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan