Tradisi Panjang Mulud Masyarakat di Serang, Banten

Sabtu, 02 Januari 2016 - Selvi Purwanti

MerahPutih Budaya - Dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, terdapat sebuah tradisi di masyarakat Banten khususnya Kabupaten Serang yang dinamakan Tradisi Panjang Mulud.

Panjang Mulud digelar warga Serang untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad ditandai dengan mebagi-bagikan aneka barang sedekah kepada warga tidak mampu. Panjang Mulud identik dengan menghias, mengemas, memberikan hadiah dan mengaraknya.

Bersama-sama warga Serang menghias pernak-pernik barang sedekah pada acara tradisi Panjang Mulud di Kampung Unyur, Serang, Banten, Sabtu (2/1). Hadiah yang nantinya akan diperebutkan itu pun dibuat dengan berbagai macam bentuk yang disebut dengan istilah ‘Panjang’.

Terdapat beberapa bentuk miniatur masjid dan biasanya mengambil model Masjid Agung Banten Lama lengkap dengan menaranya- kapal laut, pesawat terbang, burung dan lain sebagainya.

Isi dari Panjang itu juga bisa bermacam-macam. Ada yang dalam bentuk makanan, seperti telur ayam, atau bebek, daging ayam, ikan, dan lauk-pauk lainnya, tetapi bisa juga berupa pakaian, sajadah, sarung, kopiah, arloji, jam dinding, dan sebagainya. Di sela-sela makanan atau pakaian itu kadang-kadang terselip lembaran uang.

BACA JUGA:

  1. Pertahankan Tradisi Beternak, Grebeg Bebek Sukomarto Digelar
  2. Mengenal Tradisi Petri Tuk Babon di Gunung Merbabu Boyolali
  3. Sejumlah Warga Tegal 'Mandi Bareng' di Tradisi Rebo Pungkasan
  4. Pagelaran Seni Tradisi Lisan Jambi 2015
  5. Festival Seni Tradisi Pilih 5 Seni Tradisional Terbaik di Yogyakarta

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan