Timnas AMIN Temukan 10 Pola Modus Dugaan Kecurangan Pilpres 2024

Kamis, 15 Februari 2024 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) menyebut ada 10 pola tindakan curang yang terjadi dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Ke-10 pola mudus dugaan kecurangan itu berdasarkan laporan yang diterima dari pendukung mereka di berbagai daerah

"Laporan-laporan kecurangan yang kami terima itu memang sudah banyak dengan beberapa pola kecurangan. Kurang lebih ada 10 pola mengenai kecurangan tersebut," kata Direktur Sengketa Proses Tim Hukum Nasional Timnas AMIN, Zaid Mushafi, di Jakarta, Kamis (15/2).

Baca Juga:

Ganjar Tunggu Keputusan KPU Baru Lanjut Tentukan Langkah



Tak hanya dari laporan pendukung, Zaid menjelaskan tim hukum juga menemukan sendiri pola kecurangan yang terjadi. Namun, dia masih enggan menyebut secara detail pola kecurangan seperti apa yang dimaksud karena masih dalam tahap proses untuk dikaji lebih lanjut.

Mengenai wilayah mana dan siapa yang melakukan kecurangan, Zaid juga belum bersedia menyebutkan. "Mengenai detail nanti kami akan sampaikan pada waktunya. Sementara itu yang bisa kami sampaikan," ujar dia dilansir dari Antara.

Lebih jauh, Zaid menambahkan tindakan yang dilakukan timnya saat ini masih pada tahap mendata ratusan laporan yang masuk, memonitor, dan menunggu arahan dari Calon Presiden Anies Baswedan mengenai langkah yang akan dilakukan ke depan.

Baca Juga:

Ketua KPU Minta Maaf Aplikasi Sirekap Bermasalah

Sebelumnya, Timnas AMIN mengklaim telah menemukan benang merah indikasi pelanggaran dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. "Kami menemukan indikasi ada satu benang merah antara sebelum hari H pencoblosan," kata Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN Hamdan Zoelva.

Menurut Hamdan, indikasi pelanggaran terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Berbagai bukti masih dikumpulkan untuk memperkuat dugaan pelanggaran tersebut.

"Kami sekarang sedang mengumpulkan bukti-bukti yang berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran sistematis, terstruktur, masif itu," ujar mantan Ketua MK itu. (Knu)

Baca Juga:

Hasto PDIP Ragukan Independensi Bawaslu

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan