Tiktok Larang Konten Tantangan Viral yang Berbahaya

Kamis, 10 Februari 2022 - Raden Yusuf Nayamenggala

TIKTOK melakukan pembaruan serta meluncurkan fitur baru untuk mendukung kesehatan pengguna. Salah satunya ialah melarang video yang menurut para kritikus telah mempromosikan gangguan makan hingga tantangan viral yang berbahaya.

Seperti The Verge, Tiktok mengumumkan mulai menghapus video yang mempromosikan gejala gangguan makanan, termasuk olahraga yang berlebihan.

Baca Juga:

TikTok Shopping 2021 Didominasi Pelanggan Perempuan

Konten yang mempromosikan gejala gangguan makan sudah dilarang di platform Tiktok. Namun, sejumlah laporan menunjukkan ada beberapa pengguna Tiktok yang mengunggah video yang memperlihatkan kegiatan makan yang tak sehat.

konten yang mempromosikan gejala gangguan makan sudah dilarang di platform TikTok (Foto: pixabay/antonbe)

Sebelumnya, pada sidang kongres di Oktober 2021, para senator mendesak perwakilan Tiktok untuk lebih melindungi para pengguna muda.

"Kami membuat perubahan ini dengan berkonsultasi dengan pakar gangguan makan, peneliti, dan dokter. Kami memahami orang bisa saja tengah berjuang dengan pola dan perilaku makan yang tidak sehat tanpa memiliki diagnosis gangguan makan," jelas Tiktok.

Namun, Tiktok tak sekadar melarang konten tentang gangguan makan, perubahan pedoman Tiktok pun menambah larangan terhadap ideologi kebencian.

Dengan begitu, Tiktok secara eksplisit melarang deadnaming atau penggunaan nama lahir dari seorang transgender tanpa persetujuan mereka, misgendering atau panggilan untuk kaum trans yang tidak sesuai gender mereka, serta misogini yang berarti diskriminasi terhadap perempuan dengan melibatkan kebencian.

Baca Juga:

TikTok Hadirkan Diskusi Soal Perkembangan Film di Indonesia

TikTok menyebut bahwa pihaknya akan merilis sejumlah video yang dibuat bersama kreator (Foto: pixabay/amrothman)

Kritik terhadap Tiktok selama ini sudah meningkatkan alarm atas tantangan berbahaya dan hoaks yang beredar di platform media sosial.

Menariknya, selain menambahkan lebih banyak detail pada kebijakan tantangan viral, Tiktok menyebut pihaknya akan merilis sejumlah video yang dibuat bersama kreator untuk membantu audiens menilai konten yang ditemukan.

Video-video tersebut nantinya akan muncul pada hub #SaferTogether pada halaman discover. Sepanjang kuartal ketiga 2021, lebih dari 91 video atau 1 persen dari video yang diunggah di Tiktok dihapus karena pelanggaran konten.

"Kami menggunakan kombinasi teknologi dan manusia untuk menghapus pelanggaran pedoman komunitas dan kami akan terus melatih sistem otomatis serta tim keamanan kami untuk menegakkan kebijakan kami," jelas Tiktok pada pengumumannya. (Ryn)

Baca Juga:

TikTok Tengah Uji Coba Video Berdurasi 5 Menit

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan